Conversational Commerce Kian Berkembang dengan Dukungan AI
11 November 2024 |
15:31 WIB
Pertumbuhan industri digital yang pesat, turut mendorong perkembangan conversational commerce (perdagangan percakapan) di sektor bisnis di Indonesia yang menyadari akan pentingnya perubahan cara berinteraksi dengan konsumen.
Didukung oleh perkembangan kecerdasan buatan (AI) dan adopsi teknologi perpesanan, pasar conversational commerce Indonesia diperkirakan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 19 persen antara 2022 hingga 2028.
Baca juga: Mengenal Temu, E-commerce Asal China yang Ditolak Masuk Indonesia
Nilai transaksinya diproyeksikan meningkat dari US$12,7 miliar pada 2023 menjadi US$30,3 miliar pada 2028. Hal itu, mencerminkan peningkatan permintaan terhadap solusi perpesanan bisnis-ke-konsumen yang lebih personal dan terintegrasi.
Conversational commerce sendiri merupakan pendekatan baru dalam bisnis yang menggabungkan teknologi perpesanan dengan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih personal dan interaktif.
Melalui conversational commerce, konsumen dapat berkomunikasi langsung dengan merek atau penjual melalui platform perpesanan, seperti WhatsApp, Facebook Messenger, chatbots di situs web, dan aplikasi perpesanan lainnya.
Dalam praktiknya, conversational commerce memungkinkan pelanggan untuk melakukan berbagai aktivitas seperti mencari produk, bertanya tentang detail barang, meminta rekomendasi, melakukan pemesanan, hingga mendapatkan layanan purna jual secara langsung melalui percakapan.
Teknologi ini biasanya didukung oleh chatbots yang dapat merespons pertanyaan konsumen dalam hitungan detik, serta agen AI yang bisa memberikan saran produk berdasarkan preferensi atau riwayat pembelian pengguna.
Di Indonesia yang populasi digitalnya terus bertumbuh dan konsumen makin terbiasa dengan platform perpesanan, conversational commerce berkembang menjadi alat penting bagi bisnis dalam menjalin keterlibatan yang lebih dekat dan responsif dengan pelanggan.
Trisnia Anchali Kardia, Country Head Indonesia Gupshup mengatakan bahwa pasar Indonesia berada di persimpangan yang menarik antara pertumbuhan digital yang cepat dan perilaku konsumen yang terus berkembang, di mana keterlibatan percakapan dan perdagangan telah menjadi pusat kesuksesan bisnis. Gupshup sendiri merupakan perusahaan di bidang Conversational AI Engagement.
"Dengan kemampuan Conversational Cloud, AI Agents, dan Personalisasi, Gupshup telah membantu lebih dari 45.000 pelanggan, kami dapat membantu bisnis di Indonesia dalam meningkatkan dan mentransformasi strategi keterlibatan pelanggan," ujarnya wanita yang baru saja ditunjuk sebagai Country Head Indonesia Gupshup ini.
Baca juga: Indonesia Dominasi Pasar E-commerce Asean, Dipacu Influencer & Live Commerce
Sebagai seseorang yang memiliki pengalaman lebih dari satu dekade dalam bidang bisnis perpesanan, e-commerce, serta penjualan dan adopsi teknologi, Anchali akan fokus untuk mengembangkan bisnis enterprise Gupshup di Indonesia dan mendorong kepemimpinan pasar dalam keterlibatan AI percakapan.
"Lanskap teknologi yang berkembang pesat di Indonesia menjadikannya salah satu pasar pertumbuhan terpenting bagi Gupshup," tuturnya.
Editor: Fajar Sidik
Didukung oleh perkembangan kecerdasan buatan (AI) dan adopsi teknologi perpesanan, pasar conversational commerce Indonesia diperkirakan tumbuh dengan tingkat pertumbuhan tahunan (CAGR) sebesar 19 persen antara 2022 hingga 2028.
Baca juga: Mengenal Temu, E-commerce Asal China yang Ditolak Masuk Indonesia
Nilai transaksinya diproyeksikan meningkat dari US$12,7 miliar pada 2023 menjadi US$30,3 miliar pada 2028. Hal itu, mencerminkan peningkatan permintaan terhadap solusi perpesanan bisnis-ke-konsumen yang lebih personal dan terintegrasi.
Conversational commerce sendiri merupakan pendekatan baru dalam bisnis yang menggabungkan teknologi perpesanan dengan kecerdasan buatan (AI) untuk menciptakan pengalaman berbelanja yang lebih personal dan interaktif.
Melalui conversational commerce, konsumen dapat berkomunikasi langsung dengan merek atau penjual melalui platform perpesanan, seperti WhatsApp, Facebook Messenger, chatbots di situs web, dan aplikasi perpesanan lainnya.
Dalam praktiknya, conversational commerce memungkinkan pelanggan untuk melakukan berbagai aktivitas seperti mencari produk, bertanya tentang detail barang, meminta rekomendasi, melakukan pemesanan, hingga mendapatkan layanan purna jual secara langsung melalui percakapan.
Teknologi ini biasanya didukung oleh chatbots yang dapat merespons pertanyaan konsumen dalam hitungan detik, serta agen AI yang bisa memberikan saran produk berdasarkan preferensi atau riwayat pembelian pengguna.
Di Indonesia yang populasi digitalnya terus bertumbuh dan konsumen makin terbiasa dengan platform perpesanan, conversational commerce berkembang menjadi alat penting bagi bisnis dalam menjalin keterlibatan yang lebih dekat dan responsif dengan pelanggan.
Trisnia Anchali Kardia, Country Head Indonesia Gupshup mengatakan bahwa pasar Indonesia berada di persimpangan yang menarik antara pertumbuhan digital yang cepat dan perilaku konsumen yang terus berkembang, di mana keterlibatan percakapan dan perdagangan telah menjadi pusat kesuksesan bisnis. Gupshup sendiri merupakan perusahaan di bidang Conversational AI Engagement.
"Dengan kemampuan Conversational Cloud, AI Agents, dan Personalisasi, Gupshup telah membantu lebih dari 45.000 pelanggan, kami dapat membantu bisnis di Indonesia dalam meningkatkan dan mentransformasi strategi keterlibatan pelanggan," ujarnya wanita yang baru saja ditunjuk sebagai Country Head Indonesia Gupshup ini.
Baca juga: Indonesia Dominasi Pasar E-commerce Asean, Dipacu Influencer & Live Commerce
Sebagai seseorang yang memiliki pengalaman lebih dari satu dekade dalam bidang bisnis perpesanan, e-commerce, serta penjualan dan adopsi teknologi, Anchali akan fokus untuk mengembangkan bisnis enterprise Gupshup di Indonesia dan mendorong kepemimpinan pasar dalam keterlibatan AI percakapan.
"Lanskap teknologi yang berkembang pesat di Indonesia menjadikannya salah satu pasar pertumbuhan terpenting bagi Gupshup," tuturnya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.