Deteksi Jenis & Masalah Kulit Wajah Kini Bisa Pakai AI
27 February 2024 |
07:30 WIB
Teknologi artificial intelligence (AI) tidak hanya dimanfaatkan bisnis di sektor elektronik atau telekomunikasi saja. Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai inovasi modern berbasis kecerdasan buatan ini juga hadir di dunia kecantikan, salah satunya berupa aplikasi digital untuk analisa kulit.
Berbagai lembaga riset di dunia menyebutkan bahwa pemanfaatan AI di dunia kecantikan dan kosmetik telah meningkat sangat pesat. Bahkan InsightAce Analytic memprediksi bahwa nilai pasar AI di kategori kecantikan dan kosmetik secara global akan mencapai US$15,75 miliar pada 2031, dengan tingkat pertumbuhan per tahun mencapai 19,6 persen antara 2023—2031.
Baca juga: Wawancara Dokter M Sjahrir: Rahasia Membuat Kulit Sehat dan Cantik
Kehadiran AI yang didampingi oleh augmented reality (AR) bagi bisnis kecantikan dianggap telah membantu meningkatkan interaksi dengan konsumen dan berujung pada penambahan jumlah transaksi. Interaksi ini sebelumnya lebih banyak terjadi langsung di toko atau gerai saat konsumen mencoba produk.
Adapun salah satu bentuk pemanfaatan AI yang bisa dilakukan oleh brand dan pelaku bisnis kecantikan adalah makeup virtual try-on. Saat ada produk kosmetik yang baru dirilis, konsumen bisa menggunakan fitur virtual try-on yang menggabungkan penggunaan AI dan AR untuk memilih shade produk kosmetik yang paling cocok dengan warna kulit wajah. Biasanya, fitur ini tersedia di website milik brand atau produk.
CEO dan Founder Perfect Corp. Alice Chang menyebut makeup virtual try-on ini akan memberi manfaat lebih jika didukung oleh penggunaan AI untuk menganalisis wajah secara umum. Aplikasi ini membantu konsumen dapat secara mendetail mengetahui warna dan jenis kulit wajah
Alat ini juga bisa menganalisa bentuk wajah, bentuk mata, bentuk hidung, serta fitur wajah lainnya melalui penggunaan AR atau unggahan swafoto. Dari hasil analisisnya, brand dapat memberi saran varian produk kosmetik dan warna (shade) yang sesuai.
“Brand juga dapat memberikan tutorial makeup yang sesuai untuk konsumen menggunakan rangkaian produk mereka,” ujarnya, dikutip Hypeabis.id, Senin (26/2/2024).
Alice menilai teknologi AI yang semakin canggih akan membantu perkembangan dunia kecantikan secara signifikan. Oleh karena itu, pihaknya terus mengeksplorasi berbagai kemungkinan untuk mengembangkan teknologi AI dan AR.
Pada awal Februari 2024, Perfect Corp. memperkenalkan inovasi terbaru berupa ekspansi Skin Simulation Technology yang kini menggunakan teknologi AI lebih canggih. Alat ini membuat konsumen bisa mendeteksi jenis dan masalah kulit dengan lebih akurat, karena menggunakan total 10 metrik kulit unik setelah penambahan tiga metrik kulit.
Sepuluh metrik kulit unik tersebut antara lain noda hitam, lingkaran hitam di area mata, kantung mata, pori-pori besar, tekstur kasar, kerutan, dan kemerahan. Kemudian, penambahan metrik kulit untuk masalah jerawat, kulit berminyak, dan cahaya kulit yang menyeluruh.
“Skin Simulation Technology berbasis teknologi AI dapat memberikan visualisasi kulit wajah dari para konsumen secara personal, sehingga mereka dapat mengetahui kondisi kulitnya saat sedang bermasalah sampai nantinya sudah bebas masalah secara progresif,” tutur Alice.
Manfaat lain yang diberikan oleh Skin Simulation Technology yaitu mendeteksi jenis kulit wajah secara akurat dengan cepat. Hanya dengan sekali pemindaian kulit wajah, konsumen dapat mengetahui jenis kulit wajah apakah kering, berminyak, normal, atau kombinasi.
“Teknologi AI akan membantu mendeteksi jenis kulit wajah, sedangkan teknologi AR akan membantu visualisasi kulit wajah konsumen secara realistis,” tambahnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Berbagai lembaga riset di dunia menyebutkan bahwa pemanfaatan AI di dunia kecantikan dan kosmetik telah meningkat sangat pesat. Bahkan InsightAce Analytic memprediksi bahwa nilai pasar AI di kategori kecantikan dan kosmetik secara global akan mencapai US$15,75 miliar pada 2031, dengan tingkat pertumbuhan per tahun mencapai 19,6 persen antara 2023—2031.
Baca juga: Wawancara Dokter M Sjahrir: Rahasia Membuat Kulit Sehat dan Cantik
Kehadiran AI yang didampingi oleh augmented reality (AR) bagi bisnis kecantikan dianggap telah membantu meningkatkan interaksi dengan konsumen dan berujung pada penambahan jumlah transaksi. Interaksi ini sebelumnya lebih banyak terjadi langsung di toko atau gerai saat konsumen mencoba produk.
Adapun salah satu bentuk pemanfaatan AI yang bisa dilakukan oleh brand dan pelaku bisnis kecantikan adalah makeup virtual try-on. Saat ada produk kosmetik yang baru dirilis, konsumen bisa menggunakan fitur virtual try-on yang menggabungkan penggunaan AI dan AR untuk memilih shade produk kosmetik yang paling cocok dengan warna kulit wajah. Biasanya, fitur ini tersedia di website milik brand atau produk.
CEO dan Founder Perfect Corp. Alice Chang menyebut makeup virtual try-on ini akan memberi manfaat lebih jika didukung oleh penggunaan AI untuk menganalisis wajah secara umum. Aplikasi ini membantu konsumen dapat secara mendetail mengetahui warna dan jenis kulit wajah
Alat ini juga bisa menganalisa bentuk wajah, bentuk mata, bentuk hidung, serta fitur wajah lainnya melalui penggunaan AR atau unggahan swafoto. Dari hasil analisisnya, brand dapat memberi saran varian produk kosmetik dan warna (shade) yang sesuai.
“Brand juga dapat memberikan tutorial makeup yang sesuai untuk konsumen menggunakan rangkaian produk mereka,” ujarnya, dikutip Hypeabis.id, Senin (26/2/2024).
Alice menilai teknologi AI yang semakin canggih akan membantu perkembangan dunia kecantikan secara signifikan. Oleh karena itu, pihaknya terus mengeksplorasi berbagai kemungkinan untuk mengembangkan teknologi AI dan AR.
Pada awal Februari 2024, Perfect Corp. memperkenalkan inovasi terbaru berupa ekspansi Skin Simulation Technology yang kini menggunakan teknologi AI lebih canggih. Alat ini membuat konsumen bisa mendeteksi jenis dan masalah kulit dengan lebih akurat, karena menggunakan total 10 metrik kulit unik setelah penambahan tiga metrik kulit.
Sepuluh metrik kulit unik tersebut antara lain noda hitam, lingkaran hitam di area mata, kantung mata, pori-pori besar, tekstur kasar, kerutan, dan kemerahan. Kemudian, penambahan metrik kulit untuk masalah jerawat, kulit berminyak, dan cahaya kulit yang menyeluruh.
“Skin Simulation Technology berbasis teknologi AI dapat memberikan visualisasi kulit wajah dari para konsumen secara personal, sehingga mereka dapat mengetahui kondisi kulitnya saat sedang bermasalah sampai nantinya sudah bebas masalah secara progresif,” tutur Alice.
Manfaat lain yang diberikan oleh Skin Simulation Technology yaitu mendeteksi jenis kulit wajah secara akurat dengan cepat. Hanya dengan sekali pemindaian kulit wajah, konsumen dapat mengetahui jenis kulit wajah apakah kering, berminyak, normal, atau kombinasi.
“Teknologi AI akan membantu mendeteksi jenis kulit wajah, sedangkan teknologi AR akan membantu visualisasi kulit wajah konsumen secara realistis,” tambahnya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.