Bukan Mitos, Studi Menunjukkan Suara Rintik Hujan Dapat Meningkatkan Kualitas Tidur
06 November 2024 |
14:05 WIB
Berbagai wilayah di Indonesia mulai memasuki musim penghujan, puncaknya pada November ini. Bukan tidak mungkin aktifitas masyarakat ke depan akan banyak diselingi dengan suara rintik hujan ke depannya sejalan dengan intensitas curah hujan yang semakin meningkat.
Aktifitas apa yang terlintas di benak Anda ketika disandingkan dengan situasi hujan di luar rumah? Banyak orang menanggap tidur dapat menjadi salah satu aktifitas yang paling cocok dilakukan ketika di luar rumah sedan terjadi hujan dan situasinya memungkinkan. Pertanyaannya mengapa tidur umum dikaitkan dengan fenomena hujan?
Baca juga: 4 Manfaat Posisi Tidur Telentang: Mencegah Pusing Hingga Koreksi Asimetri Wajah
Penelitan Yoon dan Baek (2021) asal Korea Selatan berikut ini berupaya menjabarkan keterkaitan tersebut. Secara keseluruhan mereka membahas pengaruh rangsangan auditori (suara) terhadap kualitas tidur manusia serta bagaiamnana teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk membantu gejala gangguan tidur yang dialami manusia.
Berbagai jenis rangsangan suara yang umum di kenal dalam dunia medis antara lain:
Kebisingan berwarna atau colored noise mengacu pada kategori suara yang dicirikan oleh spektrum frekuensi dan distribusi dayanya, yang sering dijelaskan dengan menggunakan analogi warna. Adapun analogi warna yang paling terkenal untuk mewakili jenis ini adalah white noise (umumnya sumber suaranya statis seperti suara televisi atau radio) dan pink noise (umumnya menciptakan suara yang lebih dalam dan lebih hangat menyerupai suara alami seperti hujan atau gemerisik dedaunan).
Jenis suara ini sering digunakan untuk menciptakan suasana relaksasi yang mendalam sebelum tidur. Pada bagian hasil penelitian menunjukan bahwa suara rintik hujan yang konsisten didengar oleh inidividu dapat berkorelasi positif terhadap kualitas tidurnya karena beberapa hal berikut ini.
Pertama efek relaksasi yang ditimbulkan. Suara menenangkan dari rintik hujan memiliki kemampuan untuk merangsang relaksasi fisiologis dan psikologis manusia. Efek ini lah yang berperan dalam membantu proses tidur dan mengurangi kecemasan atau ketegangan individu.
Kedua konsep sound masking. Konsep ini merujuk pada kemampuan suara seperti rintik hujan maupun suara api yang membara untuk menutup suara lain di belakangnya seperti suara bising lalu lintas maupun suara percakapan.
Ketiga efek plasebo. Efek ini memberikan keyakinan kepada individu bahwa suara tertentu seperti air hujan dan musik tertentu dapat membantunya untuk tidur.
Secara keseluruhan, suara hujan, baik dalam bentuk musik (yang sudah dikonversi ke bentuk lain seperti rekaman atau efek suara yang menyerupai) atau rekaman suara alami, memiliki potensi besar dalam meningkatkan kualitas tidur manusia dengan cara mempengaruhi kesadaran dan ekspektasi individu.
Dengan dasar inilah dapat dikatakan bahwa efek positif antara suara hujan dan kualitas tidur yang meningkat atau nyenyak bukan sekedar kepercayaan masyarakat belaka.
Baca juga: 5 Barang yang Sebaiknya Jangan Ada di Kamar Tidur, Biar Istirahat Nyaman dan Tenang
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Aktifitas apa yang terlintas di benak Anda ketika disandingkan dengan situasi hujan di luar rumah? Banyak orang menanggap tidur dapat menjadi salah satu aktifitas yang paling cocok dilakukan ketika di luar rumah sedan terjadi hujan dan situasinya memungkinkan. Pertanyaannya mengapa tidur umum dikaitkan dengan fenomena hujan?
Baca juga: 4 Manfaat Posisi Tidur Telentang: Mencegah Pusing Hingga Koreksi Asimetri Wajah
Penelitan Yoon dan Baek (2021) asal Korea Selatan berikut ini berupaya menjabarkan keterkaitan tersebut. Secara keseluruhan mereka membahas pengaruh rangsangan auditori (suara) terhadap kualitas tidur manusia serta bagaiamnana teknologi digital dapat dimanfaatkan untuk membantu gejala gangguan tidur yang dialami manusia.
Berbagai jenis rangsangan suara yang umum di kenal dalam dunia medis antara lain:
1. Colored noise
Kebisingan berwarna atau colored noise mengacu pada kategori suara yang dicirikan oleh spektrum frekuensi dan distribusi dayanya, yang sering dijelaskan dengan menggunakan analogi warna. Adapun analogi warna yang paling terkenal untuk mewakili jenis ini adalah white noise (umumnya sumber suaranya statis seperti suara televisi atau radio) dan pink noise (umumnya menciptakan suara yang lebih dalam dan lebih hangat menyerupai suara alami seperti hujan atau gemerisik dedaunan).2. Suara untuk respons sensori meridian otonom (ASMR)
Suara ini umumnya meliputi suara alami seperti hujan atau api yang terbakar, suara bisikan, atau suara benda yang digosok dengan kuas, yang dipercaya dapat memberikan efek menenangkan.
3. Musik klasik atau musik yang disukai
Jenis suara ini sering digunakan untuk menciptakan suasana relaksasi yang mendalam sebelum tidur. Pada bagian hasil penelitian menunjukan bahwa suara rintik hujan yang konsisten didengar oleh inidividu dapat berkorelasi positif terhadap kualitas tidurnya karena beberapa hal berikut ini.Pertama efek relaksasi yang ditimbulkan. Suara menenangkan dari rintik hujan memiliki kemampuan untuk merangsang relaksasi fisiologis dan psikologis manusia. Efek ini lah yang berperan dalam membantu proses tidur dan mengurangi kecemasan atau ketegangan individu.
Kedua konsep sound masking. Konsep ini merujuk pada kemampuan suara seperti rintik hujan maupun suara api yang membara untuk menutup suara lain di belakangnya seperti suara bising lalu lintas maupun suara percakapan.
Ketiga efek plasebo. Efek ini memberikan keyakinan kepada individu bahwa suara tertentu seperti air hujan dan musik tertentu dapat membantunya untuk tidur.
Secara keseluruhan, suara hujan, baik dalam bentuk musik (yang sudah dikonversi ke bentuk lain seperti rekaman atau efek suara yang menyerupai) atau rekaman suara alami, memiliki potensi besar dalam meningkatkan kualitas tidur manusia dengan cara mempengaruhi kesadaran dan ekspektasi individu.
Dengan dasar inilah dapat dikatakan bahwa efek positif antara suara hujan dan kualitas tidur yang meningkat atau nyenyak bukan sekedar kepercayaan masyarakat belaka.
Baca juga: 5 Barang yang Sebaiknya Jangan Ada di Kamar Tidur, Biar Istirahat Nyaman dan Tenang
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.