Ichinogami, Hobi Melipat Kertas Jadi Cuan Ratusan Juta Per Bulan
05 November 2024 |
19:40 WIB
Mengubah kertas menjadi benda seni, Ichinogami Papercraft Expert telah berkembang dari sebuah komunitas sederhana menjadi bisnis kreatif yang profesional hingga mampu menghasilkan omzet mencapai ratusan juta rupiah per bulan.
Didirikan pada 2018 oleh pasangan suami istri Rauf Raphanus dan Putri Ayu Pratami, Ichinogami dapat menjadikan seni papercraft sebagai media untuk edukasi hingga branding atau merchandise unik yang interaktif bagi perusahaan besar.
Kini, Ichinogami terus berkembang dan membuktikan bahwa papercraft bukan sekadar hobi untuk menghasilkan karya seni, tetapi juga menjadi peluang bisnis yang menjanjikan dengan membukukan omzet hingga ratusan juta per bulan.
Baca juga: Moms, Begini Cara Bangun Jiwa Kepemimpinan dan Entrepreneuership pada Gen Alpha
Dengan fokus pada kualitas dan inovasi, Ichinogami tidak hanya memperkuat posisinya di pasar lokal, tetapi juga menunjukkan potensi untuk merambah pasar internasional, menjadikannya salah satu pemain utama dalam industri kerajinan kertas di Indonesia.
Lantas, bagaimana sebetulnya peluang, tantangan, serta strategi Ichinogami dalam mengembangkan bisnisnya? Berikut petikan wawancara bersama Putri Ayu Pratami, Co-Founder dan Marketing & Sales Director Ika Cipta Harmoni
Boleh diceritakan bagaimana awal mula berdirinya Ichinogami, apa yang melatarbelakangi Anda mengembangkan bisnis ini?
Sebenarnya, Ichinogami awalnya didirikan oleh suami saya pada 2018 [Rauf Raphanus] sebagai komunitas papercraft. Kemudian, sekitar 2010-2011, mulai banyak permintaan dari berbagai agensi, perusahaan, dan lembaga edukasi untuk membantu branding dan edukasi melalui papercraft. Dari situ, kami berpikir tidak mungkin permintaan ini bisa dipenuhi hanya oleh komunitas. Akhirnya, kami membentuk tim profesional yang sekarang dikenal sebagai Ichinogami.
Jadi memang awalnya dari komunitas ya, lalu berkembang menjadi tim profesional. Mbak Putri sendiri sejak kapan bergabung?
Saya bergabung resmi pada 2013. Saat itu, saya mulai melihat potensi bisnis papercraft ini lebih dari sekadar hobi—ternyata ini peluang yang besar. Papercraft yang kami kembangkan tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga untuk orang dewasa sebagai sarana stress healing dan latihan motorik halus. Uniknya, sekitar 90 persen anggota komunitas kami ini orang dewasa, bahkan ada yang sudah berusia di atas 60 tahun.
Aktivitas di Ichinogami, tidak hanya untuk anak-anak, tapi juga untuk orang dewasa, karena itu kami membuat produk Ichinogami dengan berbagai tingkat kesulitan mulai dari easy, medium, hingga advanced. Karena setiap kali orang merakit papercraft, ada tantangan dan kepuasan yang mereka rasakan, menciptakan small winning moments yang positif, dan inilah yang kami bangun di Ichinogami.
Berapa rentang harga produk Ichinogami?
Range harga kami mulai dari Rp25.000. Namun, rata-rata produk paling banyak dijual di harga Rp99.000 hingga Rp1 juta, bahkan ada yang sampai Rp5 juta tergantung spesifikasinya. Kami juga sering mengadakan promo seperti bundling atau diskon. Misalnya, belanja minimal Rp300.000 dapat diskon 25%, dan belanja minimal Rp500.000 bisa dapat diskon 50%.
Bagaimana Ichinogami berdampak positif dalam hal edukasi sekaligus menjadi sarana branding yang efektif bagi perusahaan-perusahaan besar?
Kami di Ichinogami ingin agar papercraft menjadi lebih dari sekadar mainan edukatif. Selain mengasah kreativitas dan mengenalkan budaya Indonesia, kami ingin papercraft menjadi medium yang menghubungkan orang dengan brand yang bekerja sama dengan kami.
Kami sering mendapatkan respons dari masyarakat yang mengenali papercraft kami dari acara-acara besar, seperti event Astra atau Pertamina, yang menunjukkan bahwa brand yang bekerja sama semakin diingat oleh publik. Tagline kami, ‘Transforming Paper into Art, Emotion, and Connection’, mencerminkan misi ini karena kami ingin kertas ini bukan hanya sekadar kertas, tetapi memiliki nilai seni dan emosi, serta menjadi media penghubung
Bagaimana Anda melihat peluang atau potensi bisnis Ichinogami di Indonesia?
Menurut saya, potensi bisnis Ichinogami sangat besar. Di Indonesia, masih jarang yang menggeluti papercraft dalam skala besar seperti kami. Kami juga melihat adanya peluang besar karena minat konsumen terhadap produk kreatif dan unik semakin meningkat.
Oleh sebab itu, kami memulai dengan membangun komunitas terlebih dahulu agar orang lebih mengenal papercraft sebagai produk hobi. Setelah komunitas ini kuat, kami mulai membangun bisnis melalui dua divisi: B2B, yang bekerja sama dengan berbagai perusahaan besar untuk merchandise kreatif, dan B2C, yang langsung melayani permintaan konsumen dengan membuka pop-up store serta menjalin kemitraan dengan toko-toko di berbagai kota.”
Lalu, bagaimana proses branding dan strategi marketing yang dilakukan Ichinogami?
Kami membangun branding dengan cara memperkenalkan papercraft secara masif melalui komunitas, kolaborasi dengan komunitas lain, dan event-event kreatif, baik online maupun offline. Untuk B2B, kami mendukung branding klien lewat merchandise kreatif, seperti brosur yang bisa dirakit menjadi miniatur kendaraan atau kalender yang bisa diubah menjadi diorama, sehingga orang tetap ingat brand klien kami.
Adapun untuk B2C, kami hadir di beberapa store seperti Paperclip, Ancol, dan tempat wisata lainnya agar bisa langsung terjangkau oleh konsumen. Kami juga bekerja sama dengan tempat wisata untuk membuat merchandise khusus yang mencerminkan ikon tempat tersebut, sehingga konsumen bisa merakit kenangan dari kunjungan mereka.
Apa saja tantangan yang dihadapi Ichinogami dalam mengembangkan bisnis ini, dan bagaimana solusinya?
Tantangan dalam bisnis ini tentu ada, salah satunya adalah masalah tenaga kerja (manpower). Di Ichinogami, tim kami membutuhkan keahlian khusus dalam merancang dan merakit papercraft, yang tidak bisa dikuasai sembarang desainer.
Selain itu, pada tahun 2021, kami bertransformasi dari usaha perorangan menjadi PT dan mengurus status PKP. Langkah ini diambil agar kami bisa memenuhi standar sebagai vendor McDonald's Indonesia, yang bekerjasama dengan salah satu agency internasional, untuk proyek besar mencetak 500 ribu papercraft bertema pahlawan Indonesia.
Pandemi juga menjadi tantangan besar karena banyak acara dan proyek kerja sama perusahaan yang terhenti. Namun, kami melihat peluang dengan aktif mengadakan workshop online, bahkan meluas hingga ke luar negeri.
Untuk mengatasi tantangan tenaga kerja, kami memiliki dua program: “Designer Partnership” untuk melatih desainer membuat papercraft yang nantinya dapat kami produksi dan jualkan, serta “Professional Builder” untuk membina builder berpengalaman yang membantu kami dalam proyek-proyek besar. Selain itu, kami juga mengedukasi publik melalui kolaborasi dengan berbagai pihak dan mengadakan workshop papercraft gratis, dengan target 50.000 packs tahun ini yang kami jalankan bersama mitra seperti SeaWorld Ancol.
Berapa jumlah karyawan dan penjualan atau omzet Ichinogami saat ini?
Saat ini, Ichinogami memiliki sekitar 25 karyawan tetap yang mencakup berbagai posisi staf. Kami juga memiliki tim freelance yang jumlahnya cukup besar dan beragam, mencapai puluhan, terutama dalam bidang desain dan produksi. Freelancer ini kami pekerjakan secara fleksibel sesuai kebutuhan proyek, terutama untuk event atau proyek besar yang memerlukan dukungan tambahan, seperti pameran dan persiapan produksi khusus. Dengan skema ini, Ichinogami bisa tetap lincah dalam menangani berbagai pesanan skala besar tanpa mengurangi kualitas hasil akhir.
Untuk penjualan atau omzet, Ichinogami mengalami pertumbuhan signifikan sejak awal berdiri dan mencapai ratusan juta perbulan. Proses penjualan kami mencakup dua kanal utama, yaitu B2B (business-to-business) dan B2C (business-to-consumer), yang kontribusinya hampir seimbang. Penjualan B2C kami stabil dengan produk yang siap dijual setiap hari melalui berbagai platform.
Baca juga: Intip Profil Para Pengusaha Muda yang Bersaing Dalam Kompetisi Entrepreneur DSC
Adapun proyek B2B biasanya berskala besar, mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah per proyek, namun membutuhkan waktu pengerjaan hingga dua atau tiga bulan, karena prosesnya mencakup briefing awal, brainstorming kreatif, desain khusus, hingga pencetakan dan pengiriman akhir. Dengan sinergi B2B dan B2C ini, Ichinogami terus berupaya meningkatkan omzet setiap tahunnya, terutama dengan ekspansi di sektor pameran dan event.
Saat ini Ichinogami bisa ditemukan di mana saja?
Produk Ichinogami saat ini dapat ditemukan di beberapa tempat, mulai dari store tetap hingga pop-up store yang berpindah-pindah di berbagai lokasi. Kami juga bekerja sama dengan sejumlah store partnership, seperti toko buku, toko souvenir, dan tempat wisata yang memiliki audiens sesuai dengan segmen pasar kami.
Selain itu, Ichinogami aktif mengikuti pameran dan mengadakan event di berbagai kota, dan kami rata-rata mengikuti sekitar sepuluh event pameran dalam satu hari. Hal ini terutama kami gencarkan menjelang akhir tahun, saat permintaan produk meningkat.
Di ranah online, Ichinogami hadir di marketplace besar, media sosial, dan juga melalui WhatsApp Business, memungkinkan pelanggan di seluruh Indonesia untuk mudah membeli produk kami kapan saja. Dengan pendekatan omnichannel ini, kami berharap bisa menjangkau pelanggan di berbagai wilayah dan memperkenalkan produk Ichinogami kepada lebih banyak orang.
Editor: Fajar Sidik
Didirikan pada 2018 oleh pasangan suami istri Rauf Raphanus dan Putri Ayu Pratami, Ichinogami dapat menjadikan seni papercraft sebagai media untuk edukasi hingga branding atau merchandise unik yang interaktif bagi perusahaan besar.
Kini, Ichinogami terus berkembang dan membuktikan bahwa papercraft bukan sekadar hobi untuk menghasilkan karya seni, tetapi juga menjadi peluang bisnis yang menjanjikan dengan membukukan omzet hingga ratusan juta per bulan.
Baca juga: Moms, Begini Cara Bangun Jiwa Kepemimpinan dan Entrepreneuership pada Gen Alpha
Dengan fokus pada kualitas dan inovasi, Ichinogami tidak hanya memperkuat posisinya di pasar lokal, tetapi juga menunjukkan potensi untuk merambah pasar internasional, menjadikannya salah satu pemain utama dalam industri kerajinan kertas di Indonesia.
Lantas, bagaimana sebetulnya peluang, tantangan, serta strategi Ichinogami dalam mengembangkan bisnisnya? Berikut petikan wawancara bersama Putri Ayu Pratami, Co-Founder dan Marketing & Sales Director Ika Cipta Harmoni
Boleh diceritakan bagaimana awal mula berdirinya Ichinogami, apa yang melatarbelakangi Anda mengembangkan bisnis ini?
Sebenarnya, Ichinogami awalnya didirikan oleh suami saya pada 2018 [Rauf Raphanus] sebagai komunitas papercraft. Kemudian, sekitar 2010-2011, mulai banyak permintaan dari berbagai agensi, perusahaan, dan lembaga edukasi untuk membantu branding dan edukasi melalui papercraft. Dari situ, kami berpikir tidak mungkin permintaan ini bisa dipenuhi hanya oleh komunitas. Akhirnya, kami membentuk tim profesional yang sekarang dikenal sebagai Ichinogami.
Jadi memang awalnya dari komunitas ya, lalu berkembang menjadi tim profesional. Mbak Putri sendiri sejak kapan bergabung?
Saya bergabung resmi pada 2013. Saat itu, saya mulai melihat potensi bisnis papercraft ini lebih dari sekadar hobi—ternyata ini peluang yang besar. Papercraft yang kami kembangkan tidak hanya bermanfaat bagi anak-anak, tetapi juga untuk orang dewasa sebagai sarana stress healing dan latihan motorik halus. Uniknya, sekitar 90 persen anggota komunitas kami ini orang dewasa, bahkan ada yang sudah berusia di atas 60 tahun.
Aktivitas di Ichinogami, tidak hanya untuk anak-anak, tapi juga untuk orang dewasa, karena itu kami membuat produk Ichinogami dengan berbagai tingkat kesulitan mulai dari easy, medium, hingga advanced. Karena setiap kali orang merakit papercraft, ada tantangan dan kepuasan yang mereka rasakan, menciptakan small winning moments yang positif, dan inilah yang kami bangun di Ichinogami.
Berapa rentang harga produk Ichinogami?
Range harga kami mulai dari Rp25.000. Namun, rata-rata produk paling banyak dijual di harga Rp99.000 hingga Rp1 juta, bahkan ada yang sampai Rp5 juta tergantung spesifikasinya. Kami juga sering mengadakan promo seperti bundling atau diskon. Misalnya, belanja minimal Rp300.000 dapat diskon 25%, dan belanja minimal Rp500.000 bisa dapat diskon 50%.
Bagaimana Ichinogami berdampak positif dalam hal edukasi sekaligus menjadi sarana branding yang efektif bagi perusahaan-perusahaan besar?
Kami di Ichinogami ingin agar papercraft menjadi lebih dari sekadar mainan edukatif. Selain mengasah kreativitas dan mengenalkan budaya Indonesia, kami ingin papercraft menjadi medium yang menghubungkan orang dengan brand yang bekerja sama dengan kami.
Kami sering mendapatkan respons dari masyarakat yang mengenali papercraft kami dari acara-acara besar, seperti event Astra atau Pertamina, yang menunjukkan bahwa brand yang bekerja sama semakin diingat oleh publik. Tagline kami, ‘Transforming Paper into Art, Emotion, and Connection’, mencerminkan misi ini karena kami ingin kertas ini bukan hanya sekadar kertas, tetapi memiliki nilai seni dan emosi, serta menjadi media penghubung
Bagaimana Anda melihat peluang atau potensi bisnis Ichinogami di Indonesia?
Menurut saya, potensi bisnis Ichinogami sangat besar. Di Indonesia, masih jarang yang menggeluti papercraft dalam skala besar seperti kami. Kami juga melihat adanya peluang besar karena minat konsumen terhadap produk kreatif dan unik semakin meningkat.
Oleh sebab itu, kami memulai dengan membangun komunitas terlebih dahulu agar orang lebih mengenal papercraft sebagai produk hobi. Setelah komunitas ini kuat, kami mulai membangun bisnis melalui dua divisi: B2B, yang bekerja sama dengan berbagai perusahaan besar untuk merchandise kreatif, dan B2C, yang langsung melayani permintaan konsumen dengan membuka pop-up store serta menjalin kemitraan dengan toko-toko di berbagai kota.”
Lalu, bagaimana proses branding dan strategi marketing yang dilakukan Ichinogami?
Kami membangun branding dengan cara memperkenalkan papercraft secara masif melalui komunitas, kolaborasi dengan komunitas lain, dan event-event kreatif, baik online maupun offline. Untuk B2B, kami mendukung branding klien lewat merchandise kreatif, seperti brosur yang bisa dirakit menjadi miniatur kendaraan atau kalender yang bisa diubah menjadi diorama, sehingga orang tetap ingat brand klien kami.
Adapun untuk B2C, kami hadir di beberapa store seperti Paperclip, Ancol, dan tempat wisata lainnya agar bisa langsung terjangkau oleh konsumen. Kami juga bekerja sama dengan tempat wisata untuk membuat merchandise khusus yang mencerminkan ikon tempat tersebut, sehingga konsumen bisa merakit kenangan dari kunjungan mereka.
Apa saja tantangan yang dihadapi Ichinogami dalam mengembangkan bisnis ini, dan bagaimana solusinya?
Tantangan dalam bisnis ini tentu ada, salah satunya adalah masalah tenaga kerja (manpower). Di Ichinogami, tim kami membutuhkan keahlian khusus dalam merancang dan merakit papercraft, yang tidak bisa dikuasai sembarang desainer.
Selain itu, pada tahun 2021, kami bertransformasi dari usaha perorangan menjadi PT dan mengurus status PKP. Langkah ini diambil agar kami bisa memenuhi standar sebagai vendor McDonald's Indonesia, yang bekerjasama dengan salah satu agency internasional, untuk proyek besar mencetak 500 ribu papercraft bertema pahlawan Indonesia.
Pandemi juga menjadi tantangan besar karena banyak acara dan proyek kerja sama perusahaan yang terhenti. Namun, kami melihat peluang dengan aktif mengadakan workshop online, bahkan meluas hingga ke luar negeri.
Untuk mengatasi tantangan tenaga kerja, kami memiliki dua program: “Designer Partnership” untuk melatih desainer membuat papercraft yang nantinya dapat kami produksi dan jualkan, serta “Professional Builder” untuk membina builder berpengalaman yang membantu kami dalam proyek-proyek besar. Selain itu, kami juga mengedukasi publik melalui kolaborasi dengan berbagai pihak dan mengadakan workshop papercraft gratis, dengan target 50.000 packs tahun ini yang kami jalankan bersama mitra seperti SeaWorld Ancol.
Berapa jumlah karyawan dan penjualan atau omzet Ichinogami saat ini?
Saat ini, Ichinogami memiliki sekitar 25 karyawan tetap yang mencakup berbagai posisi staf. Kami juga memiliki tim freelance yang jumlahnya cukup besar dan beragam, mencapai puluhan, terutama dalam bidang desain dan produksi. Freelancer ini kami pekerjakan secara fleksibel sesuai kebutuhan proyek, terutama untuk event atau proyek besar yang memerlukan dukungan tambahan, seperti pameran dan persiapan produksi khusus. Dengan skema ini, Ichinogami bisa tetap lincah dalam menangani berbagai pesanan skala besar tanpa mengurangi kualitas hasil akhir.
Untuk penjualan atau omzet, Ichinogami mengalami pertumbuhan signifikan sejak awal berdiri dan mencapai ratusan juta perbulan. Proses penjualan kami mencakup dua kanal utama, yaitu B2B (business-to-business) dan B2C (business-to-consumer), yang kontribusinya hampir seimbang. Penjualan B2C kami stabil dengan produk yang siap dijual setiap hari melalui berbagai platform.
Baca juga: Intip Profil Para Pengusaha Muda yang Bersaing Dalam Kompetisi Entrepreneur DSC
Adapun proyek B2B biasanya berskala besar, mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah per proyek, namun membutuhkan waktu pengerjaan hingga dua atau tiga bulan, karena prosesnya mencakup briefing awal, brainstorming kreatif, desain khusus, hingga pencetakan dan pengiriman akhir. Dengan sinergi B2B dan B2C ini, Ichinogami terus berupaya meningkatkan omzet setiap tahunnya, terutama dengan ekspansi di sektor pameran dan event.
Saat ini Ichinogami bisa ditemukan di mana saja?
Produk Ichinogami saat ini dapat ditemukan di beberapa tempat, mulai dari store tetap hingga pop-up store yang berpindah-pindah di berbagai lokasi. Kami juga bekerja sama dengan sejumlah store partnership, seperti toko buku, toko souvenir, dan tempat wisata yang memiliki audiens sesuai dengan segmen pasar kami.
Selain itu, Ichinogami aktif mengikuti pameran dan mengadakan event di berbagai kota, dan kami rata-rata mengikuti sekitar sepuluh event pameran dalam satu hari. Hal ini terutama kami gencarkan menjelang akhir tahun, saat permintaan produk meningkat.
Di ranah online, Ichinogami hadir di marketplace besar, media sosial, dan juga melalui WhatsApp Business, memungkinkan pelanggan di seluruh Indonesia untuk mudah membeli produk kami kapan saja. Dengan pendekatan omnichannel ini, kami berharap bisa menjangkau pelanggan di berbagai wilayah dan memperkenalkan produk Ichinogami kepada lebih banyak orang.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.