Acara Open Studio Miles Films sebagai rangkaian program Flickering Spirit di BDD 2024 (Sumber gambar: Miles Films)

Miles Films Hadirkan Flickering Spirit di Bintaro Design District 2024, Ada Open Studio

04 November 2024   |   13:59 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Miles Film menjadi bagian dalam Bintaro Design District (BDD) 2024 yang berlangsung sampai 9 November. Dalam ajang yang masuk tahun kelima ini, Miles menghadirkan berbagai program bertajuk Flickering Spiritsebagai bagian dari perjalanan menuju 30 tahun rumah produksi ini. 

Creative Director Miles Film Riri Riza mengatakan Flickering Spirit bukan sekadar retrospektif. Tema ini merupakan ajakan untuk meresapi semangat berkarya di tengah transformasi teknologi.

“Kalau tidak ada Anak Seribu Pulau, tidak akan ada Kuldesak; keduanya adalah modal utama kami untuk membuat film-film berikutnya,” katanya dalam siaran pers dikutip Hypeabis.id, Senin (4/11/2024).

Dia mengungkapkan bahwa pameran ini merayakan dedikasi Miles Film terhadap sinema, baik di Indonesia maupun secara global, dengan menyatukan sentuhan analog dan inovasi modern. 

Baca juga: BDD 2024 Segera Dimulai, Ajang Kreativitas Desain di Bintaro

Menurutnya, Flickering Spirit berupaya memijarkan semangat berkarya di tengah transformasi teknologi serba digital, yang seringkali melupakan prinsip-prinsip analog dalam pembuatan film.

“Program ini merespons tema Analog Reality yang diusung oleh BDD tahun ini—sebuah refleksi atas perkembangan teknologi digital dan pendemokratisasiannya, sambil menilik kembali teknologi analog sebagai fondasi logika proses berkarya,” katanya.

Dalam sejarah sinema, teknologi analog bukan hanya sekadar teknik, melainkan prinsip yang melekat dalam setiap karya. Keberadaan dan relevansi teknologi analog tetap menjadi elemen kunci dalam praktik sinematik Miles Films. 

Pasalnya, Analog Reality bukan sekadar nostalgia. Menurutnya, hal itu menjadi cara pandang yang menegaskan bahwa teknologi dan sentuhan fisik memiliki nilai artistik serta budaya yang mendalam.

Flickering Spirit mengajak untuk kembali menghargai pentingnya teknologi analog dalam penciptaan sinema. “Tema ini mengingatkan kita terhadap keindahan proses manual yang melibatkan interaksi langsung dengan materi fisik dan bagaimana pendekatan tersebut membentuk realitas yang kita kenal melalui layar,” ujarnya. 

Mira Lesmana, Founder Miles Film, mengatakan bahwa perusahaan akan memasuki usia tiga dekade pada 2025. Sejak pertama berdiri pada 1995, rumah produksi telah menghasilkan berbagai karya film.  

Menurutnya, film-film yang dihasilkan oleh Miles Film bukan hanya sebagai barang dagangan lantaran memiliki tugas lebih besar dari itu. Studio pun selalu berupaya menggugah pemahaman dan menyampaikan pesan penting kepada publik dalam setiap karya. 

Adapun, Flickering Spirit di ajang BDD 2024 menyuguhkan sejumlah program, berikut rinciannya. 


1. Open Studio

Program Open Studio mengajak Genhype menelusuri berbagai fase penting dalam perjalanan sinema Miles Films. Di lantai 1, pengunjung akan menemukan tema Tentang Seribu Pulau dan Laskar Pemimpi (1995-2012) yang mengajak pengunjung untuk melihat kembali era awal.

Di sini, ditunjukkan penggunaan seluloid dan estetika visual analog menjadi identitas yang kuat. Pameran tersebut menampilkan strip film seluloid dan infografis yang menggambarkan cerita-cerita penting dalam perkembangan sinematik Miles Films.

Di lantai 2, terdapat pameran bertajuk Transisi: Barat di Rimba, Timur di Humba (2013-2019), yang menyoroti peralihan dari seluloid ke digital. Pengalaman sinematografer seperti Yadi Sugandi, yang telah lama bekerja sama dengan Miles Films, merepresentasikan tantangan dan adaptasi teknologi yang mempengaruhi sinema Indonesia di kancah global.

Di lantai 3 terdapat pameran bertajuk Paranoia Pandemi (2020-2023). Bagian ini menggambarkan upaya Miles Films untuk terus berkarya di tengah krisis global, seperti yang tercermin dalam produksi film Paranoia yang dibuat saat pandemi.

Lantai 4 menjadi penutup dan menampilkan proyek-proyek terbaru dari IP Slate Miles Films, yakni bertajuk Untuk Rangga & Cinta (2024-2026).

Di tempat ini, Genhype dapat menemukan karya-karya terbaru Miles—Rangga & Cinta (rilis 2025), Hilang di Rembang, Needle in a Haystack, Cubs (Amuk Harimau), dan Bunga Malam. Karya ini menunjukkan cara Miles terus menjembatani masa lalu dengan masa kini, serta menghubungkan generasi baru penonton dengan warisan sinema yang kaya.

Jadwal Open Studio Miles Films

Pukul 13.00-16.00 WIB pada:
Jumat-Minggu, 1-3 November 2024
Selasa-Jumat, 5-8 November 2024

Pukul 11.00-15.00 WIB pada:
Sabtu, 9 November 2024 
 

2. Penayangan film

Program lainnya dalam Flickering Spirit adalah pemutaran films. Genhype dapat menyaksikan berbagai macam karya menarik dengan berbagai genre, seperti Memoria (2021), Humba Dreams (2019), dan Perfect Days (2023).

Jadwal penayangan film dalam program tersebut adalah adalah pada Jumat, 8 November 2024 pukul 18:30 WIB di XXI Bintaro Xchange 2. Genhype dapat menyaksikan Perfect Days (2023) yang mendapatkan arahan dari sutradara Wim Wenders. 
 

3. Bincang seniman 

Diskusi juga menjadi salah satu kegiatan yang diselenggarakan oleh Miles Films dalam ajang ini. Genhype dapat mengikuti diskusi bernama Bincang Seniman di program Flickering Spirit dengan tema-tema menarik yang dapat menambah pengetahuan.

Salah satu diskusinya akan berlangsung pada Kamis, 7 November 2024 pukul 16.00 WIB di Miles Films, dengan tema Rushes and Dailies: The Beauty of the Chaotic and Lengthy Process of Analog Filmmaking. Bincang Seniman itu akan mendatangkan pembicara Roy Lolang, Garin Nugroho, dan Mira Lesmana. Mereka akan berbagi pengalaman bekerja saat era analog.

Selain itu, bincang lainnya akan berlangsung pada Sabtu, 9 November 2024, pukul 13.00 WIB-14.30 WIB di Miles Films dengan tema Bogota, Tokyo, Waingapu: Mengapa Tempat Memainkan Peran Penting dalam Film dan Desain. Pembicara dalam diskusi tersebut mengundang narasumber seperti Andra Matin, Budi Pradono, dan sebagainya. 

Baca juga: 7 Film Indonesia Tayang November 2024 di Bioskop

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Angka Tuberkulosis di Dunia Capai Rekor Tertinggi, Tembus 8,2 Juta Kasus

BERIKUTNYA

Infrastruktur Kendaraan Listrik Jadi Target Baru Serangan Siber

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: