Skrining Kesehatan (Sumber Foto: Freepik)

3 Tugas Menkes Budi Gunadi dari Presiden Prabowo, Skrining Kesehatan sampai Atasi TBC

01 November 2024   |   09:00 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Budi Gunadi Sadikin kembali dilantik sebagai Menteri Kesehatan Republik Indonesia dan Dante Saksono Harbuwono sebagai wakilnya, dalam Kabinet Merah Putih periode 2024-2029. Presiden Prabowo Subianto memberikan tiga tugas khusus untuk memajukan sektor kesehatan.

Tugas pertama, yakni melaksanakan program skrining kesehatan untuk seluruh masyarakat. Program ini, bertujuan untuk menjaga orang-orang dari semua kalangan usia bisa tetap sehat. Selama ini, skrining kesehatan hanya dilakukan oleh orang-orang yang sudah sakit.

“Nomor satu yang harus diberesin pada November adalah peluncuran skrining nasional untuk semua siklus hidup,” ujar Budi Gunadi Sadikin, dikutip dari laman resmi Kementerian Kesehatan RI. 

Baca juga: Skrining Kesehatan Jadi Solusi Cegah Penyakit Jantung di Usia Muda

Skrining kesehatan bertujuan untuk mendeteksi masalah kesehatan sebelum munculnya gejala. Dengan melakukan skrining, individu dapat menemukan kemungkinan adanya penyakit seperti kanker, diabetes, atau penyakit jantung. Dengan demikian bisa dilakukan pengobatan yang lebih efektif dan meningkatkan peluang pemulihan. 

Deteksi dini juga memberikan kesempatan untuk mengambil langkah pencegahan, seperti perubahan gaya hidup dan perawatan awal, sehingga dapat mencegah perkembangan penyakit dan komplikasi yang lebih serius.

Selain itu, skrining kesehatan dapat membantu menghemat biaya perawatan kesehatan jangka panjang dengan mencegah kebutuhan akan intervensi medis yang lebih intensif dan mahal. 

Tugas kedua, Presiden Prabowo meminta Menteri Kesehatan RI untuk mempercepat pembangunan rumah sakit di daerah terpencil dan tertinggal. Dengan demikian tidak ada lagi orang-orang yang kesulitan mendapatkan perawatan medis.  “Nomor dua membangun rumah sakit-rumah sakit di daerah tertinggal, itu harus selesai,” ujar Budi.

Dengan adanya fasilitas kesehatan yang dekat dan mudah dijangkau, warga dapat dengan cepat mendapatkan perawatan darurat dan layanan kesehatan dasar, sehingga bisa mengurangi waktu tempuh yang sering kali menjadi kendala dalam penanganan medis. Ini juga penting untuk mengurangi angka kematian.

Tugas ketiga, diharapkan Kementerian Kesehatan bisa segera mengatasi penyakit tuberkulosis (TBC). Presiden Prabowo sangat memberikan perhatian pada penyakit ini karena prevalensinya masih sangat tinggi di Indonesia. “Untuk program TBC, kita buatkan programnya yang bagus, cara kerjanya kita luncurkan pada Desember,” lanjutnya.

Penyakit TBC di Indonesia masih menjadi masalah kesehatan yang serius. Pada 2022, tercatat lebih dari 724.000 kasus baru, dan angka tersebut meningkat menjadi 809.000 kasus pada 2023. Ini merupakan angka tertinggi dalam sejarah pencatatan TBC di Indonesia. 

Secara global, negara kita menempati peringkat kedua setelah India dengan total sekitar 969.000 kasus TBC dan 93.000 kematian setiap tahun. Sebagian besar kasus TBC terjadi pada kelompok usia produktif, terutama di usia 45 hingga 54 tahun?

Selain tiga tugas utama tersebut, Budi Gunadi Sadikin menyebutkan, dirinya juga mendapat tugas untuk mengatasi kekurangan dokter spesialis di Tanah Air. Saat ini jumlah tenaga medis (dokter umum dan dokter spesialis) di Indonesia sebanyak 202.967 orang. Sedangkan jumlah penduduk Indonesia per 2024 sekitar 281.603.779.

Standar World Health Organization (WHO) untuk rasio dokter terhadap jumlah penduduk adalah 1 dokter per 1.000 orang. Sementara jumlah yang ada saat ini, rasio existing Indonesia hanya 0,72 per 1.000 penduduk. 

Dengan kata lain, Indonesia membutuhkan sekitar 78.663 dokter untuk mencapai standar WHO tersebut Adapun di negara-negara di ASEAN, saat ini hanya tiga negara yang memenuhi standar WHO, yakni Singapura (2,46), Malaysia (2,286), dan Brunei (1,609).

Baca juga: 5 Langkah Penting Meningkatkan Kesehatan Mental di Indonesia

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Prevalensi Diabetes Makin Tinggi, Fitur Personalisasi Pasien Kian Dicari

BERIKUTNYA

Resmi Dibuka, KIFF 2024 Sajikan Belasan Film Terbaik Indonesia-Korea Selatan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: