Ilustrasi vaksin. (Sumber foto: Freepik)

Indonesia Lakukan Uji Klinis 3 Vaksin TBC, Salah Satunya Ditargetkan Tuntas 2028

01 October 2024   |   12:00 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Dalam upaya menekan laju peningkatan kasus tuberkulosis (TBC) yang terus mengancam kesehatan masyarakat, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah memulai langkah penting dengan melakukan tiga uji klinis vaksin TBC terbaru.

Hasil dari uji klinis tersebut diperkirakan akan keluar dalam waktu empat tahun mendatang, memberikan harapan besar bagi upaya penanggulangan penyakit mematikan ini.

TBC, yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis, telah merenggut lebih dari 1 miliar nyawa dalam 200 tahun terakhir. Hingga saat ini, penyakit ini masih menjadi ancaman global, membunuh lebih dari 4.000 orang setiap harinya, atau setara dengan satu kematian setiap 20 detik.

Baca juga: Angka Kasus Tuberkulosis Baru di Indonesia Tinggi, Simak Gejala & Penyebab Penyakit TBC

Berdasarkan laporan WHO Global Tuberculosis Report 2023, sebanyak 10,6 juta orang di seluruh dunia jatuh sakit akibat TBC, dengan 1,3 juta di antaranya meninggal dunia setiap tahun.

Indonesia menjadi salah satu negara dengan jumlah kasus TBC tertinggi di dunia, dan langkah ini diharapkan mampu mempercepat eliminasi penyakit tersebut serta menyelamatkan ribuan nyawa di masa depan.

Indonesia juga termasuk dalam delapan negara yang menyumbang 2/3 kasus TBC di seluruh dunia. Negara kira menempati posisi kedua setelah India dengan 1.060.000 kasus baru dan 134.000 kematian setiap tahunnya, atau setara dengan 15 kematian setiap jam.

Dari estimasi tersebut, berdasarkan data Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) pada 2023, sebanyak 821.200 kasus TBC, yakni 77 persen dari target telah teridentifikasi. Sementara angka kasus TBC yang telah diobati mencapai 86 persen dari target 90 persen.

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memaparkan, untuk mencapai tujuan bersama dalam mengeliminasi TBC pada 2030 diperlukan lebih dari sekadar diskusi dan konferensi, melainkan tindakan yang berani dan agresif, khususnya dalam pengembangan vaksin TBC.

Selama ini, Indonesia memainkan peran aktif dalam upaya global mengatasi tantangan dan melawan TBC. Meski begitu, megara kita sempat dikeluarkan dari uji coba vaksin TB multisenter karena kendala hukum, walau menyandang status negara dengan jumlah kasus TBC terbanyak kedua di dunia.

“Namun, kami telah bekerja keras untuk menyelesaikan masalah yang sudah berlangsung lama ini, menghilangkan hambatan untuk memungkinkan kolaborasi yang lebih luas dalam penelitian klinis,” ujar Budi.

Lebih lanjut dia memaparkan, saat ini sedang dilakukan 15 uji klinis vaksin TBC yang berlangsung di seluruh dunia. Adapun, 3 dari 15 uji vaksin TBC tersebut melibatkan Indonesia. yakni sebagai berikut.
  • M72/AS01E (Yayasan Bill & Melinda Gates dan GlaxoSmithKline): Indonesia mulai memvaksinasi subjek untuk uji klinis fase 3 pada 20 September 2024, menyusul permulaan sebelumnya di Afrika Selatan dan Kenya.
  • BNT164a1 (BioNTech dan Biofarma): Setelah menyelesaikan uji coba fase 1, Indonesia akan berpartisipasi dalam fase 2 kandidat vaksin TB mRNA dari BioNTech.
  • AdHu5Ag85A (CanSinoBio dan Etana): Indonesia terlibat dalam fase 1 uji klinis kandidat vaksin TBC vektor virus CanSinoBio.

“Kami optimistis bahwa salah satu uji coba ini akan selesai pada tahun 2028, sehingga membuka jalan bagi kemajuan vaksin TBC terbaru secepat mungkin,” kata Budi.

Saat ini, vaksin TBC yang tersedia adalah Bacillus Calmette-Guerin (BCG). Vaksin BCG memberikan perlindungan parsial untuk mencegah TBC yang berat pada bayi dan anak usia dini, tetapi tidak cukup untuk melindungi anak dan orang dewasa dari TBC.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Mees Hilgers dan Eliano Reijnders Resmi Jadi WNI dan Gabung Skuad Timnas Indonesia

BERIKUTNYA

Begini Cara Mengetahui Lokasi Ujian SKD CPNS 2024

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: