KIFF bakal menyajikan senarai sinema terkurasi karya para sineas Korea Selatan dan Indonesia. (sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar)

Resmi Dibuka, KIFF 2024 Sajikan Belasan Film Terbaik Indonesia-Korea Selatan

01 November 2024   |   06:58 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Korea Indonesia Film Festival (KIFF) Kembali dihelat tahun ini. Pesta film yang diinisiasi oleh Korean Cultural Center (KCC) Indonesia dan CGV Cinemas itu bakal menyajikan senarai sinema terkurasi karya para sineas Korea Selatan dan Indonesia.

Dihelat pada Kamis 31 Oktober hingga Minggu, 3 November 2024, ajang yang memasuki gelaran ke-15 itu bakal memutar film-film terbaik kedua negara. Selama empat hari, para sinefil di Tanah Air akan disuguhi sepilihan yang memanjakan mata dan hati. 

Baca juga: 6 Sinema yang Tak Boleh Dilewatkan di Korea Indonesia Film Festival 2024

Kim Yong-woon, Director of KCC Indonesia mengatakan, dihelatnya kembali KIFF diharap dapat menjadi kesempatan untuk mempromosikan pertumbuhan industri film dari masing-masing negara. Selain di Jakarta, festival tahunan ini juga akan dihelat di Bandung, dan Palembang.

Yong-woon menjelaskan, ihwal dihelatnya KIFF tujuannya adalah untuk memperkenalkan kehidupan sosial, kebudayaan, dan warga Korea Selatan, serta mempelajari kebudayaan masyarakat Indonesia lewat film, sebagai bagian dari acara tahunan Korea Festival. 

"Semoga para penggemar film dapat menikmati pengalaman yang istimewa lewat film-film yang ditampilkan dalam festival ini. Kami juga berterima kasih terhadap para pendukung festival dan meramaikan kegiatan ini," katanya saat membuka KIFF pada Kamis (31/10/24) malam di Jakarta.
 
 

Selaras, Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) Republik Indonesia periode 2024-2028, Naswardi mengatakan, KIFF merupakan bentuk kehangatan, khususnya dalam pemajuan industri film antar kedua negara. Dia mencatat, dari 228 film luar negeri yang masuk ke Indonesia pada 2023, sebanyak 38 judul berasal dari Korea.

Naswardi mengungkap, pihaknya juga akan terus mendukung apresiasi yang tinggi terhadap penyelenggaraan festival antar berbagai negara di dunia. Ke depannya LSF juga akan mempermudah filtrasi dan penetapan surat tanda pelolosan sensor agar lebih cepat terdistribusi kepada khalayak.

"Kita punya komitmen, pelolosan sensor ini satu hari selesai untuk seluruh surat sensor yang didaftarkan. Kita juga akan kembali bekerjasama dengan Korea Media Writing Board dalam rangka menginisiasi Asean untuk lembaga klasifikasi usia," katanya. 
 

Dibuka dengan Film My Annoying Brother 

Berbeda dari tahun sebelumnya yang selalu dibuka dengan film Korea, kali ini film My Annoying Brother, besutan sutradara Indonesia, Dinna Jasanti, dipilih menjadi film pembuka KIFF. Film yang belum lama rilis di bioskop itu, merupakan remake dari film berjudul sama asal Negeri Ginseng.

Salah satu pemain film My Annoying Brother, Kristo Immanuel, berharap, dengan diputarnya film terbarunya itu masyarakat bisa menyelami lebih dalam kehidupan sosial kedua negara. Pemain film sekaligus sutradara itu juga mengaku bangga dapat menjadi bagian film besutan Dinna Jasanti.

Selaras, Vino G. Bastian juga mengapresiasi KCC karena telah memberi ruang pada salah satu karya yang dibintangi untuk tampil di depan publik sebagai pembuka KIFF. "Semoga teman-teman yang menonton versi adaptasinya juga mendapatkan apa yang seperti kalian tonton versi asli, karena kita juga memberikan signature yang khas ala Indonesia," katanya.

Film My Annoying Brother versi Indonesia mengisahkan sosok kakak beradik bernama Jaya (diperankan oleh Vino G Bastian) dan Kemal (Angga Yunanda). Dua saudara tiri itu memiliki karakter yang berbeda satu lain. Jaya merupakan sosok pemberani, sedangkan kemal adalah sosok pendiam.

Selain itu, Jaya juga dikenal sebagai anak jalanan yang akhirnya tertangkap masuk penjara. Namun, sang adik merupakan atlet judo berprestasi, meski akhirnya mengalami kecelakaan saat bertarung, hingga meminta sang kakak yang dipenjara untuk dibebaskan secara bersyarat sebagai pendamping hidupnya.

Momen pertemuan inilah yang kemudian menjadi narasi cerita seru selama film diputar. Jaya yang semula hidup blangsak, akhirnya bertekad untuk melindungi sang adik, dan memberikan dukungan untuk menjadi atlet paralimpik. Meski awalnya kedua saudara itu bermusuhan, tetapi akhirnya kembali bersatu untuk menggapai apa yang mereka angankan. 

Selain My Annoying Brother, KIFF juga akan memutar film-film ciamik dari Indonesia dan Korea seperti Exhuma, Escape, The Plot, Siksa Kubur, dan masih banyak lagi. Pemutaran film di Jakarta akan difokuskan di CGV Grand Indonesia, di Bandung akan digelar di CGV Paris Van Java, dan di Palembang bertempat di CGV Palembang Town Center. 

Baca juga: Cek Daftar dan Jadwal Pemutaran Japanese Film Festival 2024 di Jakarta

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

3 Tugas Menkes Budi Gunadi dari Presiden Prabowo, Skrining Kesehatan sampai Atasi TBC

BERIKUTNYA

Mengenal Tradisi & Sejarah Perayaan Diwali, Festival Cahaya di India

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: