Pentingnya Skrining Kesehatan, Cegah Penyakit Kronis & Kurangi Beban Biaya
24 July 2024 |
15:09 WIB
Deteksi kesehatan diperlukan untuk mendeteksi penyakit sejak dini guna mencegah kondisi yang lebih kronis. Kegiatan ini pun membantu meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kondisi tubuhnya dan mengurangi beban pembiayaan penyakit yang ditanggung Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan.
Berdasarkan data BPJS Kesehatan, beban pembiayaan penyakit tidak menular mencapai Rp24,1 triliun pada 2022, naik dibandingkan 2021 sebesar Rp17,9 triliun. Selain itu, data Bank Dunia menunjukkan total pembiayaan kesehatan mandiri (Out of Pocket Health Expenditure) Indonesia mencapai 34,76 persen, jauh di atas rekomendasi WHO sebesar 20 persen.
Baca juga: Begini Cara USG Payudara, Penting untuk Skrining Benjolan sampai Kanker
Sejauh ini, banyak warga dengan kolesterol tinggi terdeteksi di program skrining kesehatan. Dokter dari RS Abdi Waluyo Armand Achmadsyah mengungkap bahwa warga dengan kolesterol tinggi tak hanya yang lanjut usia saja.
"Memang statistiknya sendiri bukan cuma pasien-pasien yang sudah tua, bahkan ada yang 24 tahun itu kolesterolnya sudah tinggi," ujarnya dikutip Hypeabis.id dari siaran pers, Rabu (24/7/2024).
Melihat kondisi Armand menganjurkan masyarakat terutama anak muda melakukan perubahan gaya hidup untuk menurunkan kolesterol. Setelah gaya hidup dan pola makan diubah namun angka kolesterol masih tinggi, barulah dilakukan terapi pengobatan.
"Skrining kesehatan sangat penting karena kita jadi tahu mana kelompok berisiko dan mana yang sehat. Skrining harus dilakukan secara berkala," tambahnya.
Bicara skrining kesehatan, mungkin banyak orang berpikir dua kali untuk melakukannya secara mandiri. Untuk paket standar seperti pemeriksaan kolesterol, hipertensi, dan diabetes, rata-rata dibanderol Rp400.000. Kendati demikian, baru-baru ini PT Dexa Medica melalui Corporate Social Initiatives, dharma dexa mengadakan skringin kesehatan gratis.
"Kita mengadakan acara tes segitiga, hipertensi, kolesterol, dan diabetes di enam kota dengan target lebih dari 2.000 pasien yang melakukan cek kesehatan gratis. Rangkaian acara ini digelar dalam rangka menuju HUT ke-55 Dexa Medica," ujar Presiden Direktur PT Dexa Medica Hery Sutanto.
Pihaknya menggandeng mitra seperti rumah sakit, apotek, serta klinik. Pada Cek Segitiga di Jakarta, Dexa Medica bekerja sama dengan RS Abdi Waluyo, aplikasi GoApotik, dan telemedicine dkonsul, hingga olahraga pound fit bersama dengan Stimuno Forte.
"Nantinya Dexa juga akan menggandeng lebih dari 1.000 Apotik dan Klinik, untuk program edukasi dan skrining kesehatan ini," sebut Hery.
Program Cek Segitiga dirancang untuk memberikan layanan skrining penyakit kronis dan konsultasi gratis kepada masyarakat. Program ini mencakup 3 pemeriksaan utama yakni tekanan darah, gula darah sesaat, dan kolesterol dalam tiga tahapan.
Tahapan tersebut yakni skrining dengan melakukan pemeriksaan kesehatan awal, konsultasi untuk mendapatkan nasihat medis dari dokter, serta edukasi dengan mempelajari cara menjaga kesehatan secara berkelanjutan. Dengan skrining kesehatan ini, diharapkan dapat menurunkan prevalensi penyakit tidak menular dan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kesehatan.
“Harapan ke depannya ada kontribusi terhadap penurunan beban pembiayaan penyakit tidak menular,” tambah Corporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Berdasarkan data BPJS Kesehatan, beban pembiayaan penyakit tidak menular mencapai Rp24,1 triliun pada 2022, naik dibandingkan 2021 sebesar Rp17,9 triliun. Selain itu, data Bank Dunia menunjukkan total pembiayaan kesehatan mandiri (Out of Pocket Health Expenditure) Indonesia mencapai 34,76 persen, jauh di atas rekomendasi WHO sebesar 20 persen.
Baca juga: Begini Cara USG Payudara, Penting untuk Skrining Benjolan sampai Kanker
Sejauh ini, banyak warga dengan kolesterol tinggi terdeteksi di program skrining kesehatan. Dokter dari RS Abdi Waluyo Armand Achmadsyah mengungkap bahwa warga dengan kolesterol tinggi tak hanya yang lanjut usia saja.
"Memang statistiknya sendiri bukan cuma pasien-pasien yang sudah tua, bahkan ada yang 24 tahun itu kolesterolnya sudah tinggi," ujarnya dikutip Hypeabis.id dari siaran pers, Rabu (24/7/2024).
Melihat kondisi Armand menganjurkan masyarakat terutama anak muda melakukan perubahan gaya hidup untuk menurunkan kolesterol. Setelah gaya hidup dan pola makan diubah namun angka kolesterol masih tinggi, barulah dilakukan terapi pengobatan.
"Skrining kesehatan sangat penting karena kita jadi tahu mana kelompok berisiko dan mana yang sehat. Skrining harus dilakukan secara berkala," tambahnya.
Bicara skrining kesehatan, mungkin banyak orang berpikir dua kali untuk melakukannya secara mandiri. Untuk paket standar seperti pemeriksaan kolesterol, hipertensi, dan diabetes, rata-rata dibanderol Rp400.000. Kendati demikian, baru-baru ini PT Dexa Medica melalui Corporate Social Initiatives, dharma dexa mengadakan skringin kesehatan gratis.
"Kita mengadakan acara tes segitiga, hipertensi, kolesterol, dan diabetes di enam kota dengan target lebih dari 2.000 pasien yang melakukan cek kesehatan gratis. Rangkaian acara ini digelar dalam rangka menuju HUT ke-55 Dexa Medica," ujar Presiden Direktur PT Dexa Medica Hery Sutanto.
Pihaknya menggandeng mitra seperti rumah sakit, apotek, serta klinik. Pada Cek Segitiga di Jakarta, Dexa Medica bekerja sama dengan RS Abdi Waluyo, aplikasi GoApotik, dan telemedicine dkonsul, hingga olahraga pound fit bersama dengan Stimuno Forte.
"Nantinya Dexa juga akan menggandeng lebih dari 1.000 Apotik dan Klinik, untuk program edukasi dan skrining kesehatan ini," sebut Hery.
Program Cek Segitiga dirancang untuk memberikan layanan skrining penyakit kronis dan konsultasi gratis kepada masyarakat. Program ini mencakup 3 pemeriksaan utama yakni tekanan darah, gula darah sesaat, dan kolesterol dalam tiga tahapan.
Tahapan tersebut yakni skrining dengan melakukan pemeriksaan kesehatan awal, konsultasi untuk mendapatkan nasihat medis dari dokter, serta edukasi dengan mempelajari cara menjaga kesehatan secara berkelanjutan. Dengan skrining kesehatan ini, diharapkan dapat menurunkan prevalensi penyakit tidak menular dan meningkatkan kesadaran masyarakat terkait kesehatan.
“Harapan ke depannya ada kontribusi terhadap penurunan beban pembiayaan penyakit tidak menular,” tambah Corporate Affairs Director Dexa Group Tarcisius Tanto Randy.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.