Pertolongan Pertama Serangan Jantung dan Sejumlah Kesalahan yang Harus Dihindari
31 October 2024 |
21:00 WIB
Serangan jantung bisa terjadi kapan saja dan di mana saja. Penting bagi kita untuk mengetahui pertolongan pertama serangan jantung. Tak menutup kemungkinan orang di sekitar kita bisa saja mengalami kondisi tersebut.
Pertolongan pertama serangan jantung dapat meningkatkan peluang bertahan hidup, memulihkan fungsi jantung, serta mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut.
Mengutip dari Verywell Health, serangan jantung sendiri dikenal dengan sebutan infark miokard. Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke jantung berkurang atau tersumbat. Fungsi jantung untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh akan terganggu. Apabila tidak segera ditangani, serangan jantung dapat menyebabkan kematian.
Baca Juga: Skrining Kesehatan Jadi Solusi Cegah Penyakit Jantung di Usia Muda
Penyebab utama serangan jantung adalah penyakit jantung koroner, yakni terjadinya penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam arteri jantung. Pembuluh darah koroner yang memasok darah ke jantung tersumbat karena timbunan kolesterol yang membentuk plak di dinding pembuluh darah.
Plak adalah zat lengket yang dapat menumpuk di bagian dalam arteri dan penumpukan plak disebut aterosklerosis. Terkadang, endapan plak di dalam pembuluh darah koroner bisa pecah, sehingga bekuan darah bisa tersangkut. Apabila bekuan darah menyumbat arteri, maka otot jantung tidak akan dialiri darah sehingga menyebabkan serangan jantung.
Penanganan serangan jantung harus dilakukan secara cepat dan tepat untuk meminimalisir kerusakan pada otot jantung. Langkah pertama adalah jangan panik, segera menghubungi ambulans di nomor 119. Sampaikan lokasi dan kondisi pasien dengan jelas untuk mempercepat penanganan.
Setelah menghubungi ambulans, tim medis akan segera menuju lokasi. Namun, bisa saja terjadi kendala seperti kemacetan. Jika pasien sudah kehilangan kesadaran, tim medis biasanya akan memberi instruksi untuk melakukan RJP atau CPR melalui telepon. Ikuti setiap langkah yang diinstruksikan sampai tim medis tiba.
CPR dilakukan dengan menekan dada pasien secara ritmis untuk membantu aliran darah ke otak dan organ vital. Hindari memberikan makanan atau minuman. Terus pantau kondisi pasien dan periksa secara berkala pernapasan, denyut nadi dan respon pasien.
Misalnya, tidak segera menghubungi layanan darurat dan malah mencoba membawa pasien sendiri ke rumah sakit. Hal ini bisa mengakibatkan keterlambatan penanganan medis yang sangat penting di menit-menit awal serangan.
Jangan meminta pasien berpindah tempat, sebab berjalan atau bergerak secara berlebihan bisa meningkatkan kebutuhan oksigen jantung dan memperburuk kondisinya.
Posisikan pasien dengan benar, baringkan di permukaan yang rata, dengan kepala sedikit ditinggikan jika memungkinkan, dan pastikan tetap nyaman. Jaga jalan napas terbuka, pastikan pasien tidak merasa sesak.
Selain itu, jangan memberikan asupan makanan, minuman, atau obat apapun tanpa persetujuan tim medis. Pemberian makanan, minuman, atau asupan lainnya bisa berisiko tersedak jika pasien mengalami kesulitan bernapas.
Kesalahan lainnya adalah tidak melakukan CPR ketika pasien tidak sadarkan diri atau gagal memahami instruksi dari operator tim medis untuk CPR. Ketidaktepatan dalam melakukan CPR, seperti penekanan dada yang terlalu lemah atau salah dalam ritme, bisa membuat tindakan ini kurang efektif.
Sebaiknya tetap tenang dan ikuti instruksi dari petugas medis, sehingga bisa membantu memastikan pasien mendapatkan pertolongan yang sesuai sampai bantuan tiba.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Jantung, Kendalikan Kolesterol dengan Pilihan Asupan yang Tepat
Editor: M. Taufikul Basari
Pertolongan pertama serangan jantung dapat meningkatkan peluang bertahan hidup, memulihkan fungsi jantung, serta mengurangi risiko komplikasi lebih lanjut.
Mengutip dari Verywell Health, serangan jantung sendiri dikenal dengan sebutan infark miokard. Kondisi ini terjadi ketika aliran darah ke jantung berkurang atau tersumbat. Fungsi jantung untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh akan terganggu. Apabila tidak segera ditangani, serangan jantung dapat menyebabkan kematian.
Baca Juga: Skrining Kesehatan Jadi Solusi Cegah Penyakit Jantung di Usia Muda
Penyebab utama serangan jantung adalah penyakit jantung koroner, yakni terjadinya penumpukan lemak, kolesterol, dan zat lain di dalam arteri jantung. Pembuluh darah koroner yang memasok darah ke jantung tersumbat karena timbunan kolesterol yang membentuk plak di dinding pembuluh darah.
Plak adalah zat lengket yang dapat menumpuk di bagian dalam arteri dan penumpukan plak disebut aterosklerosis. Terkadang, endapan plak di dalam pembuluh darah koroner bisa pecah, sehingga bekuan darah bisa tersangkut. Apabila bekuan darah menyumbat arteri, maka otot jantung tidak akan dialiri darah sehingga menyebabkan serangan jantung.
Penanganan serangan jantung harus dilakukan secara cepat dan tepat untuk meminimalisir kerusakan pada otot jantung. Langkah pertama adalah jangan panik, segera menghubungi ambulans di nomor 119. Sampaikan lokasi dan kondisi pasien dengan jelas untuk mempercepat penanganan.
Setelah menghubungi ambulans, tim medis akan segera menuju lokasi. Namun, bisa saja terjadi kendala seperti kemacetan. Jika pasien sudah kehilangan kesadaran, tim medis biasanya akan memberi instruksi untuk melakukan RJP atau CPR melalui telepon. Ikuti setiap langkah yang diinstruksikan sampai tim medis tiba.
CPR dilakukan dengan menekan dada pasien secara ritmis untuk membantu aliran darah ke otak dan organ vital. Hindari memberikan makanan atau minuman. Terus pantau kondisi pasien dan periksa secara berkala pernapasan, denyut nadi dan respon pasien.
Penanganan Serangan Jantung yang Salah
Mengutip dari Harvard Health, kesalahan dalam penanganan serangan jantung dapat berdampak serius, bahkan memperburuk kondisi pasien. Beberapa kesalahan umum dalam pertolongan pertama meliputi tindakan yang dapat menyebabkan beban lebih pada jantung.Misalnya, tidak segera menghubungi layanan darurat dan malah mencoba membawa pasien sendiri ke rumah sakit. Hal ini bisa mengakibatkan keterlambatan penanganan medis yang sangat penting di menit-menit awal serangan.
Jangan meminta pasien berpindah tempat, sebab berjalan atau bergerak secara berlebihan bisa meningkatkan kebutuhan oksigen jantung dan memperburuk kondisinya.
Posisikan pasien dengan benar, baringkan di permukaan yang rata, dengan kepala sedikit ditinggikan jika memungkinkan, dan pastikan tetap nyaman. Jaga jalan napas terbuka, pastikan pasien tidak merasa sesak.
Selain itu, jangan memberikan asupan makanan, minuman, atau obat apapun tanpa persetujuan tim medis. Pemberian makanan, minuman, atau asupan lainnya bisa berisiko tersedak jika pasien mengalami kesulitan bernapas.
Kesalahan lainnya adalah tidak melakukan CPR ketika pasien tidak sadarkan diri atau gagal memahami instruksi dari operator tim medis untuk CPR. Ketidaktepatan dalam melakukan CPR, seperti penekanan dada yang terlalu lemah atau salah dalam ritme, bisa membuat tindakan ini kurang efektif.
Sebaiknya tetap tenang dan ikuti instruksi dari petugas medis, sehingga bisa membantu memastikan pasien mendapatkan pertolongan yang sesuai sampai bantuan tiba.
Baca Juga: Jaga Kesehatan Jantung, Kendalikan Kolesterol dengan Pilihan Asupan yang Tepat
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.