Jaga Kesehatan Jantung, Kendalikan Kolesterol dengan Pilihan Asupan yang Tepat
07 October 2024 |
19:54 WIB
Setiap tahunnya, masyarakat dunia memperingati Hari Kesadaran Jantung Sedunia atau World Heart Day pada 29 September. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya menjaga kesehatan jantung dan memperingatkan masyarakat akan bahaya penyakit kardiovaskular.
Sebagaimana diketahui, penyakit jantung dan pembuluh darah masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Dengan jumlah mencapai 17,3 juta kematian setiap tahunnya, data terbaru dari Kementerian Kesehatan menunjukkan peningkatan prevalensi serangan jantung kini mulai mendera kalangan usia muda.
Baca juga: Catat, Segini Kadar Kolesterol Normal Pria dan Wanita Berdasarkan Usia
Sejak tahun 2000 hingga 2016, terdapat kenaikan sebesar 2% setiap tahunnya untuk kasus serangan jantung pada individu di bawah 40 tahun. Fenomena ini menjadi perhatian serius mengingat pola hidup dan faktor risiko yang terus berkembang. Salah satu faktor utama penyebab penyakit jantung adalah tingginya kadar kolesterol jahat atau Low-Density Lipoprotein (LDL) dalam darah.
Dokter Penyakit Dalam RS Islam Surabaya Libriansyah menjelaskan bahwa sebetulnya kolesterol adalah lemak yang diperlukan tubuh untuk berbagai fungsi, termasuk produksi hormon dan vitamin. Namun, jika kadar kolesterol khususnya LDL terlalu tinggi, maka hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dalam waktu jangka panjang.
“Kadar kolesterol yang terlalu tinggi terutama LDL dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang berujung pada meningkatkan risiko penyakit jantung," katanya.
Di samping LDL, kolesterol baik atau High-Density Lipoprotein (HDL) memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan jantung. HDL membantu mengangkut kolesterol berlebih dari pembuluh darah kembali ke hati untuk dikeluarkan dari tubuh.
Namun perlu diketahui, ketidakseimbangan antara kadar LDL yang tinggi dan HDL yang rendah ditambah dengan kadar trigliserida yang tinggi dapat meningkatkan pembentukan plak di dalam pembuluh darah. Hal ini juga membuat potensi penyakit jantung dan stroke kian tinggi.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan jantung, salah satu inisiatif yang dilakukan adalah mendorong masyarakat melakukan gaya hidup sehat, termasuk menjaga asupan makan yang kaya serat.
Untuk menjaga kadar kolesterol dalam darah tetap sehat, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari atau dibatasi, karena bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL). Berikut adalah beberapa di antaranya:
Makanan yang tinggi lemak jenuh:
Makanan yang mengandung lemak trans:
Makanan manis dan karbohidrat olahan:
Jeroan:
Seafood tertentu:
Sebaliknya, makanan yang kaya serat seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, serta ikan dengan asam lemak omega-3 (seperti salmon, makarel) bisa membantu menurunkan kolesterol LDL.
Sementara itu, Apotek K-24 melakukan program 14 Days Challenge bersama Nutrive Benecol yang bertujuan mendorong pola hidup sehat sebagai langkah pencegahan risiko penyakit jantung.
Para apoteker dari Apotek K-24 melakukan tantangan mengonsumsi Nutrive Benecol selama dua minggu disertai dengan pola makan dan gaya hidup sehat, kemudian melakukan pemeriksaan kadar kolesterol di awal dan akhir program.
Dalam konteks global, Hari Kesadaran Jantung Sedunia menjadi ajang untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya kesehatan jantung dengan mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk menjaga pola makan, berolahraga, dan rutin memeriksakan kesehatan. Langkah-langkah penting ini diharapkan dapat melindungi masyarakat dari risiko penyakit jantung.
Baca juga: Cek Daftar Makanan yang Efektif Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Sebagaimana diketahui, penyakit jantung dan pembuluh darah masih menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Dengan jumlah mencapai 17,3 juta kematian setiap tahunnya, data terbaru dari Kementerian Kesehatan menunjukkan peningkatan prevalensi serangan jantung kini mulai mendera kalangan usia muda.
Baca juga: Catat, Segini Kadar Kolesterol Normal Pria dan Wanita Berdasarkan Usia
Sejak tahun 2000 hingga 2016, terdapat kenaikan sebesar 2% setiap tahunnya untuk kasus serangan jantung pada individu di bawah 40 tahun. Fenomena ini menjadi perhatian serius mengingat pola hidup dan faktor risiko yang terus berkembang. Salah satu faktor utama penyebab penyakit jantung adalah tingginya kadar kolesterol jahat atau Low-Density Lipoprotein (LDL) dalam darah.
Dokter Penyakit Dalam RS Islam Surabaya Libriansyah menjelaskan bahwa sebetulnya kolesterol adalah lemak yang diperlukan tubuh untuk berbagai fungsi, termasuk produksi hormon dan vitamin. Namun, jika kadar kolesterol khususnya LDL terlalu tinggi, maka hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dalam waktu jangka panjang.
“Kadar kolesterol yang terlalu tinggi terutama LDL dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah yang berujung pada meningkatkan risiko penyakit jantung," katanya.
Di samping LDL, kolesterol baik atau High-Density Lipoprotein (HDL) memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan jantung. HDL membantu mengangkut kolesterol berlebih dari pembuluh darah kembali ke hati untuk dikeluarkan dari tubuh.
Namun perlu diketahui, ketidakseimbangan antara kadar LDL yang tinggi dan HDL yang rendah ditambah dengan kadar trigliserida yang tinggi dapat meningkatkan pembentukan plak di dalam pembuluh darah. Hal ini juga membuat potensi penyakit jantung dan stroke kian tinggi.
Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang kesehatan jantung, salah satu inisiatif yang dilakukan adalah mendorong masyarakat melakukan gaya hidup sehat, termasuk menjaga asupan makan yang kaya serat.
Untuk menjaga kadar kolesterol dalam darah tetap sehat, ada beberapa jenis makanan yang sebaiknya dihindari atau dibatasi, karena bisa meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL). Berikut adalah beberapa di antaranya:
Makanan yang tinggi lemak jenuh:
- Daging merah berlemak (seperti daging sapi dan kambing).
- Produk susu berlemak penuh (seperti mentega, krim, dan keju).
- Minyak kelapa dan minyak sawit.
Makanan yang mengandung lemak trans:
- Makanan olahan yang digoreng (seperti kentang goreng, ayam goreng, dan keripik).
- Kue-kue, biskuit, dan makanan yang dipanggang menggunakan margarin atau minyak terhidrogenasi parsial.
- Makanan cepat saji dan camilan kemasan.
Makanan manis dan karbohidrat olahan:
- Minuman bersoda, permen, dan makanan dengan gula tambahan.
- Roti putih, nasi putih, dan pasta olahan.
Jeroan:
- Hati, otak, dan organ dalam lainnya memiliki kadar kolesterol tinggi yang sebaiknya dibatasi.
Seafood tertentu:
- Beberapa makanan laut seperti udang dan cumi-cumi mengandung kolesterol tinggi, meskipun efeknya pada kolesterol darah tidak seburuk lemak jenuh atau trans.
Sebaliknya, makanan yang kaya serat seperti sayur-sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, serta ikan dengan asam lemak omega-3 (seperti salmon, makarel) bisa membantu menurunkan kolesterol LDL.
Sementara itu, Apotek K-24 melakukan program 14 Days Challenge bersama Nutrive Benecol yang bertujuan mendorong pola hidup sehat sebagai langkah pencegahan risiko penyakit jantung.
Para apoteker dari Apotek K-24 melakukan tantangan mengonsumsi Nutrive Benecol selama dua minggu disertai dengan pola makan dan gaya hidup sehat, kemudian melakukan pemeriksaan kadar kolesterol di awal dan akhir program.
Dalam konteks global, Hari Kesadaran Jantung Sedunia menjadi ajang untuk mengingatkan masyarakat akan pentingnya kesehatan jantung dengan mengadopsi gaya hidup sehat, termasuk menjaga pola makan, berolahraga, dan rutin memeriksakan kesehatan. Langkah-langkah penting ini diharapkan dapat melindungi masyarakat dari risiko penyakit jantung.
Baca juga: Cek Daftar Makanan yang Efektif Menurunkan Kadar Kolesterol Jahat
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.