Bisnis Jasa Kurir Makin Cuan, Konsumennya Didominasi Kalangan Gen Z
07 August 2023 |
11:42 WIB
1
Like
Like
Like
Bisnis layanan atau logistik pengiriman di Indonesia terus berkembang pesat. Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) memproyeksikan industri logistik tumbuh sebesar 5 persen-8 persen pada 2023, yang ditopang oleh digitalisasi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menariknya, Generasi Z adalah demografi terbesar yang menopang pertumbuhan bisnis logistik. Hal tersebut diungkap dalam laporan hasil riset dari Populix berjudul Indonesia Outlook on the Logistic Delivery Services.
Laporan itu menyebutkan bahwa penggunaan layanan pengiriman sangat tinggi di kalangan masyarakat Indonesia, terutama di kalangan Gen Z dan Milenial untuk pengiriman barang kebutuhan pengiriman pribadi dan belanja online.
Menariknya, Generasi Z adalah demografi terbesar yang menopang pertumbuhan bisnis logistik. Hal tersebut diungkap dalam laporan hasil riset dari Populix berjudul Indonesia Outlook on the Logistic Delivery Services.
Laporan itu menyebutkan bahwa penggunaan layanan pengiriman sangat tinggi di kalangan masyarakat Indonesia, terutama di kalangan Gen Z dan Milenial untuk pengiriman barang kebutuhan pengiriman pribadi dan belanja online.
Sebesar 88 persen dari partisipan Gen Z mengaku menggunakan layanan pengiriman untuk pembelian online mereka, dimana sebanyak 12 persen lainnya dari responden menggunakan layanan pengiriman untuk kebutuhan pribadi.
Hal yang sama terjadi pada generasi Milenial. Mayoritas dari mereka atau sebanyak 76 persen responden menggunakan pengiriman untuk berbelanja online. Dengan rata-rata mengirimkan barang baik untuk belanja online maupun pengiriman pribadi sebanyak 2 sampai 3 kali dalam sebulan.
"Ini menunjukkan bahwa pengiriman barang merupakan bagian integral dari pengalaman belanja online yang semakin populer di Indonesia," ujar Timothy Astandu, Co-Founder dan CEO Populix.
Makanan adalah jenis yang paling sering dikirim menggunakan jasa kurir (Sumber gambar: Roman Odintsov/Pexels)
Barang yang Paling Sering Dikirim
Temuan riset juga menyoroti bahwa responden paling sering mengirimkan barang melalui belanja online berupa makanan sebagaimana dipilih 80 persen responden, lalu disusul dengan pakaian (50 persen), gadget (30 persen), peralatan kesehatan dan obat-obatan (23 persen) serta peralatan elektronik (20 persen).
Tak jauh beda dengan keperluan berbelanja online, dalam keperluan pengiriman barang pribadi, kategori barang yang paling sering dikirimkan menggunakan jasa pengiriman yakni pakaian sebagaimana dipilih sebanyak 63 persen, makanan (46 persen), obat-obatan (25 persen), gadget (15 persen), dan peralatan elektronik (12 persen).
Riset ini juga mengungkapkan metode pengiriman yang paling sering digunakan oleh responden yaitu dengan mengantarkan langsung barang ke cabang kurir terdekat. Hal ini berlaku untuk pengiriman pribadi maupun belanja online. Namun, dari kedua jenis pengiriman tersebut memiliki perbedaan pada alasan menggunakan metodenya.
Alasan mayoritas responden dalam kategori pengiriman pribadi menggunakan metode tersebut yakni lebih mementingkan pada nomor pelacakan fisik untuk pemantauan sebagaimana dipilih 71 persen responden, dilanjut dengan efisiensi ongkos dan waktu (37 persen), beberapa tujuan pengiriman dan pesanan (28 persen), dan ongkos kirim terjangkau (27 persen).
Selain itu, sejumlah hal lain yang menjadi sorotan juga yakni asuransi sehari sampai (24 persen), pantauan langsung melalui aplikasi (23 persen), beragam layanan pengiriman termasuk pengemasan paket (19 persen), wilayah pengiriman seluruh Indonesia (16 persen), layanan pengiriman 24 jam (14 persen), dan promosi pengiriman (10 persen).
Berbeda dengan keperluan pengiriman pribadi, dalam belanja online, alasan menggunakan metode tersebut yakni 71 persen responden lebih mempertimbangkan waktu dan biaya pengiriman yang efisien, nomor pelacakan fisik untuk pemantauan (62 persen), beragam layanan pengiriman termasuk pengemasan paket (38 persen).
Selain itu, alasan lain adalah beberapa tujuan pengiriman dan pesanan (33 persen), asuransi sehari sampai (33 persen), layanan pengiriman 24 jam (29 persen), promosi pengiriman (29 persen), ongkos kirim terjangkau (29 persen), pantauan langsung melalui aplikasi (24 persen), dan wilayah pengiriman seluruh Indonesia (24 persen).
Selain itu, alasan lain adalah beberapa tujuan pengiriman dan pesanan (33 persen), asuransi sehari sampai (33 persen), layanan pengiriman 24 jam (29 persen), promosi pengiriman (29 persen), ongkos kirim terjangkau (29 persen), pantauan langsung melalui aplikasi (24 persen), dan wilayah pengiriman seluruh Indonesia (24 persen).
Brand Layanan Kurir Pilihan Masyarakat
Menurut preferensi responden dalam mengirimkan belanja barang online, kalangan Gen Z banyak menggunakan layanan kurir dari J&T Express sebagaimana dipilih oleh 58 persen responden, lalu Shopee Express (32 persen), JNE (27 persen), dan SiCepat (23 persen).
Pada urutan berikutnya ada Gosend (7 persen), GrabExpress (4 persen), Ninja Express (4 persen), Pos Indonesia (3 persen), TIKI (2 persen),Wahana (1 persen), dan Paxel (1 persen).
Tak jauh berbeda, responden Generasi Milenial pun menunjukkan jika J&T Express merupakan layanan pengiriman yang paling sering digunakan untuk belanja online sebagaimana dipilih oleh 55 persen responden.
Disusul dengan JNE (34 persen), Shopee Express (18 persen), SiCepat (17 persen), Gosend (16 persen), GrabExpress (8 persen), Pos Indonesia (7 persen), TIKI (6 persen), Wahana (6 perssen), Ninja Express (3 persen), Indah Logistik (3 persen), Paxel (2 persen), dan Shipper (1 persen),
Disusul dengan JNE (34 persen), Shopee Express (18 persen), SiCepat (17 persen), Gosend (16 persen), GrabExpress (8 persen), Pos Indonesia (7 persen), TIKI (6 persen), Wahana (6 perssen), Ninja Express (3 persen), Indah Logistik (3 persen), Paxel (2 persen), dan Shipper (1 persen),
Alasan utama mayoritas responden dalam memilih brand pengiriman untuk pengiriman pribadi adalah kecepatan dalam pengiriman. Sementara untuk pengiriman belanja online, mayoritas responden memiliki dua alasan utama memilih brand yakni keuntungan gratis ongkos kirim dan kecepatan pengiriman.
Selain itu, mayoritas responden juga menggunakan asuransi pengiriman sebagaimana dipilih 66 persen responden, dengan alasan menjaga barang dari kehilangan atau kerusakan (87 persen), memastikan tidak akan terjadi hal yang tidak diinginkan (59 persen), perlindungan untuk barang-barang berharga (48 persen), dan memastikan barang yang dikirimkan aman (35 persen).
"Jika dilihat dari kepuasan pelanggan dari brand pengiriman, untuk pengiriman pribadi rata-rata menyebutkan puas terhadap layanan yang diberikan dengan tingkat kepuasan tertinggi dari Gojek dan Shipper. Sementara untuk pengiriman belanja online rata-rata responden juga puas terhadap layanan yang telah diberikan oleh [dua] brand," demikian tulis laporan riset tersebut.
Baca juga: 4 Bisnis Jasa yang Moncer Tahun Ini Menurut Coach Tom
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Baca juga: 4 Bisnis Jasa yang Moncer Tahun Ini Menurut Coach Tom
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Gita Carla
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.