Koleksi Digo Designs di Fashion Show Suara Bumi (Sumber Foto: JFW 2025)

Eksplorasi Kain Ramah Lingkungan Karya Adrie Basuki sampai Digo Designs di JFW 2025

26 October 2024   |   07:00 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Jakarta Fashion Week 2025 menghadirkan show bertajuk Suara Bumi dari karya busana Adrie Basuki, Digo Designs, dan KALLArona. Koleksinya menampilkan keindahan budaya Indonesia dalam sentuhan modern yang memukau, memadukan tradisi dengan keanggunan kontemporer.

Adrie Basuki tetap konsisten mengangkat wastra nusantara dengan sentuhan modern dan pengolahan kain daur ulang buatan tangan yang menjadi ciri khasnya. Desainer pemenang Lomba Perancang Mode (LPM) 2021 tersebut menampilkan koleksi bertajuk Wana Puspa. 

Baca juga: Inspirasi Busana Kasual di JFW 2025, Ada 3Mongkis sampai Haidee & Orlin

Wana Puspa terinspirasi dari Hutan dan Flora Indonesia yang ditampilkan dalam siluet kebaya dan baju bodo khas Indonesia. Wastra yang ditampilkan adalah kain tenun lurik. 

Didesain khusus oleh para pengrajin di Klaten, menggunakan kain daur ulang buatan tangan, yakni kain marmer menjadi bunga dengan eksplorasi teknik serut yang memberi kesan modern. 
 

Koleksi Adrie Basuki (Sumber Foto: JFW 2025)

Koleksi Adrie Basuki (Sumber Foto: JFW 2025)


Melalui tema Wana Puspa yang memiliki arti Hutan Bunga, Adrie Basuki mengingatkan pentingnya menjaga kelestarian bumi, serta bangga menjadi wanita Indonesia dengan ciri khasnya yang anggun dan membumi.

Koleksi ini ditujukan untuk wanita Indonesia yang berjiwa muda, selalu tampil percaya diri, namun tak pernah kehilangan sahajanya.

Selain Adrie Basuki, KALLArona juga mempersembahkan koleksi terbarunya BEYOND Gauze yang mengeksplorasi kain ramah lingkungan melalui estetika eksperimental, unik, dan feminin. Koleksi ini mencerminkan komitmen jenama tersebut terhadap keberlanjutan, yang memungkinkan pemakainya mengekspresikan gaya pribadi mereka sambil membuat pilihan untuk peduli lingkungan. 

Menampilkan 10 looks busana yang ditonjolkan lewat palet warna pastel, seperti sage, kuning, oranye. Terdiri dari atasan tank top dan bawahan celana panjang, kaftan berlipit-lipit yang unik namun mewah. Ada juga gaun-gaun dengan detail serut, dan masih banyak lagi.
 

Koleksi KALLArona  (Sumber Foto: JFW 2025)

Koleksi KALLArona (Sumber Foto: JFW 2025)


Materialnya menggunakan katun yang dapat terurai secara alami dalam waktu singkat. Dalam mewujudkan koleksi busananya, KALLArona bekerja sama dengan Sabin Collective, peneliti biomaterial berkelanjutan yang berbasis di Bali.

Tak ketinggalan, perhiasan berupa hiasan kepala berbahan dasar rumput laut dan Sol et Terre, yakni berlian hasil laboratorium berkelanjutan untuk aksesori perhiasan, mamin memperkuat tema keberlanjutan.

Jenama terakhir yang menapilkan koleksinya di show Suara Bumi adalah Digo Design. Sang desainer mengangkat tema kesetiaan sebagai hal yang memacu semangatnya dalam berkarya. Kisahnya dimulai pada awal 2024, ketika dia kehilangan anjingnya, Hugo yang selama tiga tahun terakhir selalu menemaninya. Namun, untungnya Hugo kembali pulang.

"Inspirasi tentang Kesetiaan ternyata aku dapatkan dari keseharianku bersama Hugo, tanpa aku sadari, kesetiaan Hugo kepadaku tiada tara, kesetiaan inilah yang menginspirasiku untuk selalu percaya dan berpegang teguh pada semangat dalam berkarya," kata

Lebih lanjut dia berujar, ada kalanya sebagai desainer kita ingin meninggalkan apa yang sudah kita perjuangkan selama ini. Tetapi, kesetiaan inilah yang mengajarinya bersabar menanti hari baik, ketika hari yang berat datang. Dia meyakini, jiwa yang bersabar berkatnya akan panjang.

Kesetiaan juga bisa menjadi simbol dimana seorang wanita mengidam-idamkan pasangan hidupnya. Diikat dengan janji setia sehidup semati. Tiada hari yang paling dinantikan oleh seorang wanita selain hari pernikahan dengan orang yang dia cintai.
 

Koleksi Digo Design (Sumber Foto: JFW 2025)

Koleksi Digo Design (Sumber Foto: JFW 2025)


Koleksi Digo Designs menampilkan beberapa pilihan looks untuk hari bahagia calon pengantin. Masih mengangkat konsep sustainable bride, jenama ini mengambil sisa-sisa kain dari limbah produksi mereka. Dikombinasikan dengan taplak bekas, rajutan-rajutan yang dibuat dengan tangan dijalin indah menjadi rangkaian busana pengantin.

Pemilihan warna dalam koleksi ini mengambil inspirasi dari Bali. Hitam dan putih dengan aksen merah, merupakan simbol dari Tridatu. Warna dan corak dalam koleksi ini pun ditata sesuai warna asli dari taplak-taplak yang sudah dikurasi, tanpa menghilangkan keindahannya masing-masing.

Baca juga: Gemerlap Gaun Pengantin Klasik Era 50-an Karya Andreas Odang di JFW 2025

Untuk pertama kalinya dalam koleksi ini, Digi Designs menggunakan Kain Batik yang dapatkan dari thrifting di Pasar Beringharjo Jogja, juga di toko lokal batik di sekitaran Jogja sebagai salah satu upaya dari sustainability.

Sementara untuk aksesorinya, menggunakan teknik beading yang diaplikasikan pada kalung dan tas kecil. Semua beading yang digunakan dalam koleksi ini di aplikasikan secara manual dengan tangan. Bahannya pun didapatkan dari toko lokal di Bali.

Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Balinale Dapat Pengakuan Sebagai Festival Film Berkualifikasi Oscar

BERIKUTNYA

Huawei Watch D2 Banyak Fitur Pemantauan Kesehatan

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: