Koleksi Gaun Pengantin Klasik karya Andreas Odang (Sumber foto: Instagram/@jfwofficial)

Gemerlap Gaun Pengantin Klasik Era 50-an Karya Andreas Odang di JFW 2025

22 October 2024   |   16:30 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Andreas Odang mempresentasikan koleksi busana terbarunya bertajuk RED and LOVE di Jakarta Fashion Week hari pertama, Senin (21/10/2024). Kali ini pekan mode bergengsi tersebut melenggangkan karya busana rancangan desainer anggota Indonesia Fashion Designer Council. 

RED and LOVE, memperlihatkan keseriusan Andreas Odang dalam membesut feminine tailoring, menciptakan konstruksi rancangan yang arsitektural dengan hasil akhir garis desain yang bersih dan siluet minimalis. Setiap pakaian didesain untuk memperkuat karakter orang yang mengenakannya, sebagai refleksi dari kesederhanaan monumental yang elegan. 

Baca juga: Koleksi Busana Jan Sober dan MORAL di JFW 2025, Estetika Avant-garde nan Futuristis

Proses kreatifnya banyak terinspirasi dari fesyen era 1950-an, terutama karya busana couture yang eksistensinya menembus ruang dan waktu. Terdiri dari gaun-gaun wanita yang timeless dan classy, dengan siluet minimalis dan elegan yang ikonik. 

Pengaruh ikon fashion seperti Audrey Hepburn, Grace Kelly, dan Marilyn Monroe juga makin memperkuat daya tarik fesyen era 50-an, menciptakan estetikanya yang abadi. 

Koleksi RED and LOVE terdiri dari 12 looks. Terbagi dalam dua mood, seri rancangan bernuansa merah mendebarkan dan putih yang penuh ketenangan. Koleksinya banyak menggunakan bahan satin duchess, sifon, dan organdy tissue, menghadirkan nuansa yang passionate, seolah setiap langkahnya membawa energi menyala yang sulit dilupakan. 
 

Koleksi Andreas Odang (Sumber Foto: Instagram/@

Koleksi Andreas Odang Seri Merah (Sumber Foto: Instagram/@jfwofficial)

Odang memperlihatkan bagaimana dirinya bermain dengan material, membuat kain seperti ‘hidup’ bergelombang, bergerak dengan elegansi maksimal. Gaun-gaun ini bukan hanya sekadar busana, tetapi interaksi yang penuh makna antara lekukan-lekukan yang dinamis dengan konstruksi desain antara pakaian dengan tubuh. 

Dalam seri putih, Odang menyuguhkan serangkaian gaun pengantin yang bernuansa ketenangan dan penuh cinta dalam bentuk yang lembut, sopan, minimals, dan modern. 

Materialnya terdiri dari bahan duchess, tulle, dan lace yang hadir membentuk siluet lembut tapi tegas. Setiap jahitan menunjukkan tailoring khas Odang yang presisi, membingkai tubuh dengan sempurna dan memberikan ilusi panjang yang memukau. 

Tak ketinggalan, Andreas Odang berterima kasih kepada Melly Goeslaw yang telah mendukungnya dengan lagu "Bunda" sebagai pengiring para model pada seri rancangan putih dengan elegan. 

“Momen paling emosional dari seremoni pernikahan adalah ketika Ibu melepaskan putrinya untuk berlayar dengan keluarganya yang baru. Bagi saya lagu ini bisa mewakili momen tersebut dengan sangat menyentuh hati,” ujar Odang.  

Andreas Odang adalah anggota Indonesia Fashion Designer Council. Dia menempuh pendidikan formal di sekolah mode bergengsi Istituto Marangoni Milan. Kariernya dimulai dengan menjadi fashion editor di majalah lifestyle terkemuka Indonesia. 

Karya-karya busananya yang elegan di level high-fashion kerap dibawakan di berbagai ajang mode nasional, seperti Jakarta Fashion Week, Indonesia Fashion Week, JF3 Fashion Festival, hingga The Langham Fashion Soirée.
 

Koleksi Busana Karya Indonesia Fashion Designer Council

Selain Andreas Odang, presentasi mode dari desainer anggota Indonesia Fashion Designer Council juga menampilkan koleksi ERI by Eridani dan Chossy Latu. Adapun ERI by Eridani mempersembahkan mini koleksi deluxe terbarunya bertajuk Moonchild.
 

s

Koleksi busana Moonchild (Sumber Foto: Instagram/@jfwofficial)

Bulan tidak hanya memengaruhi gaya gravitasi dan pasang surut air laut, tapi juga dengan emosi dan perilaku manusia. Koleksi ini merayakan sisi sentimental wanita yang misterius, romantis, dan memiliki siklus fase emosi sama seperti bulan.

Menampilkan 12 set busana yang dapat dipadu-padankan, Eridani mengambil inspirasi dari siklus fase bulan dalam pilihan warna dari hitam, emas muda, merah muda pudar, dan putih. 

Koleksi ini juga mengajaknya bereksplorasi dalam mengolah kain premium non-wastra Indonesia seperti bahan jacquard, sutra, satin, beludru, dan organza, serta permainan detail seperti aplikasi payet yang memperlihatkan versi elevated dan mewah.
 

Koleksi busana karya ERI by Eridani

Koleksi busana karya ERI by Eridani (Sumber Foto: Instagram/@jfwofficial)

Eridani berkolaborasi dengan Thornandes Jaime, yang juga pernah mengarahkan presentasi dan koleksi inagurasinya untuk IFDC yang bertajuk “Kembang Puan”. Thornandes Jaime kembali dipercaya menjadi pengarah artistik dan gaya untuk menciptakan suasana yang puitis dan sentimental di dalam koleksi Moonchild
 

C

Koleksi busana karya Chossy Latu (Sumber Foto: Instagram/@jfwofficial)

Adapun, Chossy Latu mempersembahkan koleksi busana bermotif kembang dalam batik yang telah menjadi kecintaan sejak dulu. Selama 17 Tahun bekerja sebagai House Designer dirumah batik Iwan Tirta, Chossy selalu terpesona dengan motif kembang gaya batik Iwan Tirta yang sangat rupawan.

Koleksinya kali ini menampilkan Batik Motif Kembang yang ditampilkan dalam desain dan styling yang kekinian. Motif kuntum dan kelopak kembang akan menjadi sorotan dalam koleksi busana yang dibawakannya di JFW 2025 tersebut. 

Baca juga: Koleksi Busana ASHA dan Rani Hatta Terinspirasi Desain Mobil Mewah di JFW 2025

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Browsing dengan Mode Incognito, Apakah Aman Digunakan?

BERIKUTNYA

Rekomendasi 6 Film Komedi Indonesia Terbaik 2024

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: