Dilema Pengasuhan Balita, Daycare, Pilihan Tepat atau Mahal?
31 October 2024 |
14:30 WIB
Menghadapi tantangan mengurus balita sambil bekerja adalah persoalan pelik bagi banyak orang tua, terutama di kota-kota besar seperti Jabodetabek. Mereka dituntut untuk menemukan solusi pengasuhan anak selama jam kerja, sering kali dengan pilihan yang terbatas.
Bagi mereka yang tinggal dekat dengan keluarga besar, masalah ini bisa sedikit teratasi dengan menitipkan anak kepada kakek-nenek atau saudara. Namun, tantangan sebenarnya muncul ketika orang tua tinggal jauh dari keluarga tanpa dukungan langsung.
Baca juga: 6 Tips Memilih Daycare Terbaik untuk Anak, Perhatikan Staf Pengasuh dan Programnya
Sebagian orang mencoba menitipkan anak ke tetangga, tetapi tentu ini bukan solusi yang selalu bisa diandalkan untuk pengasuhan yang berkualitas. Ketika tidak ada jalan keluar, sering kali salah satu dari pasangan—baik suami maupun istri—harus membuat keputusan besar untuk berhenti bekerja demi mengurus anak di rumah.
Di tengah kebingungan ini, daycare atau tempat penitipan anak hadir sebagai alternatif solusi. Daycare adalah fasilitas yang menyediakan pengasuhan dan perawatan anak sepanjang hari, umumnya untuk anak-anak balita hingga prasekolah.
Selain memberikan pengawasan yang aman, daycare juga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial dan kognitif melalui berbagai aktivitas yang ditawarkan. Dengan adanya daycare, orang tua dapat bekerja dengan lebih tenang, sementara anak-anak diasuh oleh tenaga profesional.
Meskipun ketersediaan daycare masih sangat terbatas. Hanya, di kota-kota besar. Sebagai gambaran, meskipun tidak ada data resmi yang merinci jumlah daycare di wilayah ini, keberadaannya lebih banyak terkonsentrasi di pusat Jakarta. Bagi keluarga yang tinggal di pinggiran kota, akses terhadap daycare berkualitas menjadi semakin sulit, baik dari segi jarak maupun biaya.
Harga daycare juga menjadi kendala tersendiri bagi banyak orang tua. Tarif daycare di Jakarta berkisar antara Rp1,5 juta hingga Rp5 juta per bulan. Dengan upah minimum regional (UMR) Jakarta sekitar Rp5 juta, biaya tersebut bisa sangat memberatkan, mengingat orang tua juga harus mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan lainnya.
Selain biaya, aspek kredibilitas daycare juga menimbulkan kekhawatiran. Beberapa kasus kekerasan di daycare baru-baru ini, seperti penganiayaan di Depok dan Pekanbaru, telah mengguncang kepercayaan publik. Di Depok, pemilik daycare Meita Irianty bahkan ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan terhadap dua balita.
Fakta bahwa 98 dari 110 daycare di Depok tidak memiliki izin resmi menjadi alarm bagi orang tua untuk lebih berhati-hati dalam memilih tempat penitipan anak.
Melihat kompleksitas persoalan ini, solusi harus datang dari berbagai pihak. Perusahaan-perusahaan yang menyediakan daycare di tempat kerja patut diapresiasi karena langkah ini memberikan kenyamanan bagi orang tua yang bisa menitipkan anak mereka di lokasi yang dekat dengan kantor. Namun, bagi para pekerja yang tidak memiliki akses tersebut, kebijakan dari pemerintah sangat dinantikan.
Pemerintah perlu mendorong pendirian lebih banyak daycare, khususnya di daerah pinggiran kota yang masih sangat kekurangan fasilitas ini. Selain itu, subsidi daycare juga bisa menjadi solusi, seperti yang sudah diterapkan di beberapa negara maju. Dengan subsidi, biaya daycare akan lebih terjangkau, sehingga orang tua dapat memberikan pengasuhan yang layak tanpa terbebani oleh masalah finansial.
Membangun sistem daycare yang aman, terjangkau, dan berkualitas tidak hanya akan membantu keluarga pekerja, tetapi juga memberikan dampak positif pada perekonomian. Orang tua yang tenang dan tidak khawatir akan pengasuhan anak mereka akan bekerja lebih produktif, yang pada akhirnya turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Meskipun daycare saat ini masih jauh dari sempurna, dengan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi tumbuh kembang anak-anak. Dibutuhkan lebih banyak daycare berkualitas dan terjangkau agar orang tua tidak perlu memilih antara karier dan pengasuhan. Bagaimanapun, anak-anak adalah masa depan bangsa, dan tanggung jawab untuk memberikan mereka pengasuhan terbaik ada di tangan kita semua.
Baca juga: Moms Mau Menitipkan Anak di Daycare, Perhatikan Beberapa Hal Ini Dulu Yuk
Editor: M. Taufikul Basari
Bagi mereka yang tinggal dekat dengan keluarga besar, masalah ini bisa sedikit teratasi dengan menitipkan anak kepada kakek-nenek atau saudara. Namun, tantangan sebenarnya muncul ketika orang tua tinggal jauh dari keluarga tanpa dukungan langsung.
Baca juga: 6 Tips Memilih Daycare Terbaik untuk Anak, Perhatikan Staf Pengasuh dan Programnya
Sebagian orang mencoba menitipkan anak ke tetangga, tetapi tentu ini bukan solusi yang selalu bisa diandalkan untuk pengasuhan yang berkualitas. Ketika tidak ada jalan keluar, sering kali salah satu dari pasangan—baik suami maupun istri—harus membuat keputusan besar untuk berhenti bekerja demi mengurus anak di rumah.
Di tengah kebingungan ini, daycare atau tempat penitipan anak hadir sebagai alternatif solusi. Daycare adalah fasilitas yang menyediakan pengasuhan dan perawatan anak sepanjang hari, umumnya untuk anak-anak balita hingga prasekolah.
Selain memberikan pengawasan yang aman, daycare juga membantu anak-anak mengembangkan keterampilan sosial dan kognitif melalui berbagai aktivitas yang ditawarkan. Dengan adanya daycare, orang tua dapat bekerja dengan lebih tenang, sementara anak-anak diasuh oleh tenaga profesional.
Tantangan Orang Tua
Meskipun ketersediaan daycare masih sangat terbatas. Hanya, di kota-kota besar. Sebagai gambaran, meskipun tidak ada data resmi yang merinci jumlah daycare di wilayah ini, keberadaannya lebih banyak terkonsentrasi di pusat Jakarta. Bagi keluarga yang tinggal di pinggiran kota, akses terhadap daycare berkualitas menjadi semakin sulit, baik dari segi jarak maupun biaya.
Harga daycare juga menjadi kendala tersendiri bagi banyak orang tua. Tarif daycare di Jakarta berkisar antara Rp1,5 juta hingga Rp5 juta per bulan. Dengan upah minimum regional (UMR) Jakarta sekitar Rp5 juta, biaya tersebut bisa sangat memberatkan, mengingat orang tua juga harus mengalokasikan anggaran untuk kebutuhan lainnya.
Selain biaya, aspek kredibilitas daycare juga menimbulkan kekhawatiran. Beberapa kasus kekerasan di daycare baru-baru ini, seperti penganiayaan di Depok dan Pekanbaru, telah mengguncang kepercayaan publik. Di Depok, pemilik daycare Meita Irianty bahkan ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan terhadap dua balita.
Fakta bahwa 98 dari 110 daycare di Depok tidak memiliki izin resmi menjadi alarm bagi orang tua untuk lebih berhati-hati dalam memilih tempat penitipan anak.
Melihat kompleksitas persoalan ini, solusi harus datang dari berbagai pihak. Perusahaan-perusahaan yang menyediakan daycare di tempat kerja patut diapresiasi karena langkah ini memberikan kenyamanan bagi orang tua yang bisa menitipkan anak mereka di lokasi yang dekat dengan kantor. Namun, bagi para pekerja yang tidak memiliki akses tersebut, kebijakan dari pemerintah sangat dinantikan.
Pemerintah perlu mendorong pendirian lebih banyak daycare, khususnya di daerah pinggiran kota yang masih sangat kekurangan fasilitas ini. Selain itu, subsidi daycare juga bisa menjadi solusi, seperti yang sudah diterapkan di beberapa negara maju. Dengan subsidi, biaya daycare akan lebih terjangkau, sehingga orang tua dapat memberikan pengasuhan yang layak tanpa terbebani oleh masalah finansial.
Membangun sistem daycare yang aman, terjangkau, dan berkualitas tidak hanya akan membantu keluarga pekerja, tetapi juga memberikan dampak positif pada perekonomian. Orang tua yang tenang dan tidak khawatir akan pengasuhan anak mereka akan bekerja lebih produktif, yang pada akhirnya turut mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Meskipun daycare saat ini masih jauh dari sempurna, dengan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi tumbuh kembang anak-anak. Dibutuhkan lebih banyak daycare berkualitas dan terjangkau agar orang tua tidak perlu memilih antara karier dan pengasuhan. Bagaimanapun, anak-anak adalah masa depan bangsa, dan tanggung jawab untuk memberikan mereka pengasuhan terbaik ada di tangan kita semua.
Baca juga: Moms Mau Menitipkan Anak di Daycare, Perhatikan Beberapa Hal Ini Dulu Yuk
Editor: M. Taufikul Basari
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.