Kenali Gejala & Penyebab Mata Silinder atau Astigmatisme
22 October 2024 |
10:00 WIB
Mata silinder merupakan salah satu gangguan penglihatan yang dialami banyak orang. Menurut data dari Eyesight Associates, diperkirakan sekitar 40 persen orang dewasa memiliki gangguan mata silinder pada tingkat tertentu yang mempengaruhi penglihatan mereka.
Mengutip dari WebMD, mata silinder atau yang dikenal juga dengan istilah astigmatisme adalah kondisi mata terutama kornea atau bagian depan bola mata yang bening, tidak sepenuhnya bulat.
Baca juga: 5 Kandungan Serum untuk Hilangkan Kantong Mata dan Lingkar Hitam
Astigmatisme adalah masalah mata umum yang dapat membuat penglihatan kabur atau terdistorsi. Hal ini terjadi ketika kornea (lapisan bening di bagian depan mata) atau lensa (bagian dalam mata yang membantu mata untuk fokus) memiliki bentuk yang berbeda dari biasanya.
Idealnya, bola mata berbentuk seperti bola yang bulat sempurna. Cahaya masuk ke dalamnya dan membelok secara merata, sehingga membuat penglihatan menjadi jelas.
Namun, pada orang yang bermata silinder, kornea berbentuk lebih seperti bola, sehingga cahaya akan lebih terbelok ke satu arah daripada arah lainnya. Hal ini menyebabkan hanya sebagian objek yang menjadi fokus, sementara benda yang berada di kejauhan mungkin terlihat kabur dan bergelombang.
Astigmatisme sering kali disertai dengan rabun jauh (miopia) atau rabun dekat (hiperopia). Ketiga kondisi ini disebut kelainan refraksi karena melibatkan cara mata membelokkan atau membiaskan cahaya. Umumnya, astigmatisme diatasi oleh dokter mata dengan penggunaan kacamata, lensa kontak, atau operasi.
Astigmatisme dikenal menjadi dua jenis yakni astigmatisme kornea yang disebabkan oleh kornea yang bentuknya tidak teratur, serta astigmatisme lentikular yakni kondisi lensa mata memiliki bentuk yang tidak teratur. Beberapa orang memiliki astigmatisme kornea dan lentikular.
Gangguan astigmatisme bisa terjadi pada siapa dan kapan pun. Sebagian orang terlahir dengan astigmatisme, dan ebagian lainnya baru mengalaminya ketika dewasa. Kondisi ini dapat membaik atau memburuk seiring berjalannya waktu.
Gejala Mata Silinder
Dikutip dari Cleveland Clinic, penglihatan kabur merupakan gejala astigmatisme yang paling umum. Kondisi ini juga membuat penderitanya kesulitan melihat detail pada objek, seperti kata-kata yang tercetak pada menu, atau huruf pada rambu jalan di kejauhan.
Beberapa gejala astigmatisme atau mata silinder lainnya meliputi:
Beberapa orang dengan astigmatisme ringan mungkin tidak merasakan gejala apapun. Oleh karena itu, penting untuk menjalani pemeriksaan mata secara teratur. Dokter mata dapat membantu memastikan kondisi penglihatan sejelas mungkin. Hal ini terutama berlaku untuk anak-anak, yang mungkin tidak menyadari bahwa penglihatan mereka tidak normal.
Penyebab Mata Silinder
Astigmatisme terjadi ketika kornea atau lensa memiliki bentuk yang berbeda dari biasanya, sebagaimana dikutip dari National Eye Institute. Bentuk tersebut membuat cahaya terbelok secara berbeda saat memasuki mata, sehingga menyebabkan kesalahan refraksi.
Tidak diketahui penyebab pasti astigmatisme, serta tidak ada cara untuk mencegahnya. Beberapa orang terlahir dengan astigmatisme, tetapi banyak orang mengalaminya ketika usia anak-anak atau dewasa muda. Beberapa orang juga dapat mengalami astigmatisme setelah cedera mata atau operasi mata.
Baca juga: 5 Cara Pakai Concealer yang Tepat untuk Menyamarkan Kantung Mata
Selain itu, astigmatisme biasanya bersifat turun-temurun, yang berarti kondisi ini diturunkan oleh orang tua kandung kepada anak-anaknya. Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh kelopak mata yang memberi terlalu banyak tekanan pada kornea.
Perawatan yang paling umum untuk astigmatisme adalah kacamata atau lensa kontak. Dokter mata akan meresepkan lensa yang tepat untuk membantu penderita mata silinder melihat sejelas mungkin. Selain itu, bisa juga menggunakan pembedahan untuk mengobati astigmatisme. Pembedahan akan mengubah bentuk kornea sehingga dapat memfokuskan cahaya dengan benar.
Editor: Fajar Sidik
Mengutip dari WebMD, mata silinder atau yang dikenal juga dengan istilah astigmatisme adalah kondisi mata terutama kornea atau bagian depan bola mata yang bening, tidak sepenuhnya bulat.
Baca juga: 5 Kandungan Serum untuk Hilangkan Kantong Mata dan Lingkar Hitam
Astigmatisme adalah masalah mata umum yang dapat membuat penglihatan kabur atau terdistorsi. Hal ini terjadi ketika kornea (lapisan bening di bagian depan mata) atau lensa (bagian dalam mata yang membantu mata untuk fokus) memiliki bentuk yang berbeda dari biasanya.
Idealnya, bola mata berbentuk seperti bola yang bulat sempurna. Cahaya masuk ke dalamnya dan membelok secara merata, sehingga membuat penglihatan menjadi jelas.
Namun, pada orang yang bermata silinder, kornea berbentuk lebih seperti bola, sehingga cahaya akan lebih terbelok ke satu arah daripada arah lainnya. Hal ini menyebabkan hanya sebagian objek yang menjadi fokus, sementara benda yang berada di kejauhan mungkin terlihat kabur dan bergelombang.
Astigmatisme sering kali disertai dengan rabun jauh (miopia) atau rabun dekat (hiperopia). Ketiga kondisi ini disebut kelainan refraksi karena melibatkan cara mata membelokkan atau membiaskan cahaya. Umumnya, astigmatisme diatasi oleh dokter mata dengan penggunaan kacamata, lensa kontak, atau operasi.
Astigmatisme dikenal menjadi dua jenis yakni astigmatisme kornea yang disebabkan oleh kornea yang bentuknya tidak teratur, serta astigmatisme lentikular yakni kondisi lensa mata memiliki bentuk yang tidak teratur. Beberapa orang memiliki astigmatisme kornea dan lentikular.
Gangguan astigmatisme bisa terjadi pada siapa dan kapan pun. Sebagian orang terlahir dengan astigmatisme, dan ebagian lainnya baru mengalaminya ketika dewasa. Kondisi ini dapat membaik atau memburuk seiring berjalannya waktu.
Gejala Mata Silinder
Dikutip dari Cleveland Clinic, penglihatan kabur merupakan gejala astigmatisme yang paling umum. Kondisi ini juga membuat penderitanya kesulitan melihat detail pada objek, seperti kata-kata yang tercetak pada menu, atau huruf pada rambu jalan di kejauhan.
Beberapa gejala astigmatisme atau mata silinder lainnya meliputi:
- Penglihatan kabur atau terdistorsi
- Ketegangan atau ketidaknyamanan mata
- Sakit kepala
- Kesulitan melihat di malam hari
- Menyipitkan mata untuk melihat dengan jelas
Beberapa orang dengan astigmatisme ringan mungkin tidak merasakan gejala apapun. Oleh karena itu, penting untuk menjalani pemeriksaan mata secara teratur. Dokter mata dapat membantu memastikan kondisi penglihatan sejelas mungkin. Hal ini terutama berlaku untuk anak-anak, yang mungkin tidak menyadari bahwa penglihatan mereka tidak normal.
Penyebab Mata Silinder
Astigmatisme terjadi ketika kornea atau lensa memiliki bentuk yang berbeda dari biasanya, sebagaimana dikutip dari National Eye Institute. Bentuk tersebut membuat cahaya terbelok secara berbeda saat memasuki mata, sehingga menyebabkan kesalahan refraksi.
Tidak diketahui penyebab pasti astigmatisme, serta tidak ada cara untuk mencegahnya. Beberapa orang terlahir dengan astigmatisme, tetapi banyak orang mengalaminya ketika usia anak-anak atau dewasa muda. Beberapa orang juga dapat mengalami astigmatisme setelah cedera mata atau operasi mata.
Baca juga: 5 Cara Pakai Concealer yang Tepat untuk Menyamarkan Kantung Mata
Selain itu, astigmatisme biasanya bersifat turun-temurun, yang berarti kondisi ini diturunkan oleh orang tua kandung kepada anak-anaknya. Kondisi ini juga dapat disebabkan oleh kelopak mata yang memberi terlalu banyak tekanan pada kornea.
Perawatan yang paling umum untuk astigmatisme adalah kacamata atau lensa kontak. Dokter mata akan meresepkan lensa yang tepat untuk membantu penderita mata silinder melihat sejelas mungkin. Selain itu, bisa juga menggunakan pembedahan untuk mengobati astigmatisme. Pembedahan akan mengubah bentuk kornea sehingga dapat memfokuskan cahaya dengan benar.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.