Kata Pengamat Soal Sektor Pariwisata yang Harus Jadi Perhatian Pemerintahan Baru
22 October 2024 |
14:07 WIB
Widiyanti Putri Wardhana resmi menjabat sebagai Menteri Pariwisata periode 2024-2029. Pengamat pariwisata menilai masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah baru dalam sektor pariwisata guna mengembangkan sektor ini.
Pengamat Pariwisata Chusmeru menilai bahwa ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diatasi dan diselesaikan oleh pemerintahan yang baru di sektor pariwisata Indonesia. Hal itu antara lain perbaikan ekosistem sampai banyak turis yang berperilaku negatif.
Menurutnya, sektor pariwisata menjadi salah satu andalan pemerintah dalam meraup pendapatan negara selama ini selain minyak, tambang, dan gas bumi. “Dalam perjalanannya, pariwisata Indonesia dihadapkan dengan banyak masalah. Ketegasan Prabowo dan kreativitas Gibran diharapkan mampu mengurai dan mengatasi segala masalah,” katanya kepada Hypeabis.id.
Baca juga: Menpar Baru Widiyanti Putri Punya Komitmen Ini Untuk Memajukan Pariwisata Indonesia
Chusmeru berharap bahwa pemerintah baru dapat menerapkan konsep pariwisata yang berkualitas, seperti yang kerap diucapkan oleh pemerintahan sebelumnya. Dengan begitu, orientasi pengembangannya tidak sekadar mengejar jumlah kunjungan wisatawan.
Pemerintah seharusnya memiliki target wisatawan berkualitas dengan memiliki waktu tinggal yang lebih lama dan spending yang besar. Selain berkualitas, pengembangan pariwisata Indonesia juga harus dilakukan secara regeneratif dan fokus terhadap konservasi. Selama ini, dia menilai bahwa pengembangan pariwisata membuat sejumlah kerusakan ekosistem.
“Tiba waktunya Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengembalikan dan memperbaiki ekosistem yang rusak itu,” ujarnya.
Dia juga berharap pemerintah yang baru serius mengantisipasi overtourism. Pada saat ini, gejala tentang jumlah turis yang berlebihan sudah terlihat di beberapa destinasi wisata di dalam negeri, seperti Bali.
Pemerintah perlu tegas mengatasi perilaku negatif dari wisatawan ketika berkunjung ke tujuan wisata yang ada di Indonesia. Sebab beberapa waktu belakangan, banyak wisatawan yang bertindak kriminal, melakukan pelanggaran terhadap norma, adat, dan tradisi masyarakat lokal.
“Maka dari itu, tindakan tegas terhadap wisatawan perlu diterapkan, baik berupa tindakan pemenjaraan maupun pengusiran,” katanya.
Langkah tidak kalah penting lainnya yang harus menjadi perhatian pemerintah baru adalah melakukan pembenahan terhadap tata kelola investasi di sektor pariwisata Indonesia yang mulai terlihat amburadul.
Pemerintah tidak perlu ragu untuk melakukan pengetatan terhadap investasi yang merusak lingkungan dan melanggar aturan. Analisis dampak lingkungan atau amdal dan studi kelayakan yang menjadi syarat tidak boleh ditawar.
Terakhir, Chusmeru mengingatkan bahwa sektor pariwisata juga harus berperan dalam bidang sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat lokal, sehingga tidak membuat warga lokal terpinggirkan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Pengamat Pariwisata Chusmeru menilai bahwa ada beberapa pekerjaan rumah yang harus diatasi dan diselesaikan oleh pemerintahan yang baru di sektor pariwisata Indonesia. Hal itu antara lain perbaikan ekosistem sampai banyak turis yang berperilaku negatif.
Menurutnya, sektor pariwisata menjadi salah satu andalan pemerintah dalam meraup pendapatan negara selama ini selain minyak, tambang, dan gas bumi. “Dalam perjalanannya, pariwisata Indonesia dihadapkan dengan banyak masalah. Ketegasan Prabowo dan kreativitas Gibran diharapkan mampu mengurai dan mengatasi segala masalah,” katanya kepada Hypeabis.id.
Baca juga: Menpar Baru Widiyanti Putri Punya Komitmen Ini Untuk Memajukan Pariwisata Indonesia
Chusmeru berharap bahwa pemerintah baru dapat menerapkan konsep pariwisata yang berkualitas, seperti yang kerap diucapkan oleh pemerintahan sebelumnya. Dengan begitu, orientasi pengembangannya tidak sekadar mengejar jumlah kunjungan wisatawan.
Pemerintah seharusnya memiliki target wisatawan berkualitas dengan memiliki waktu tinggal yang lebih lama dan spending yang besar. Selain berkualitas, pengembangan pariwisata Indonesia juga harus dilakukan secara regeneratif dan fokus terhadap konservasi. Selama ini, dia menilai bahwa pengembangan pariwisata membuat sejumlah kerusakan ekosistem.
“Tiba waktunya Pemerintahan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengembalikan dan memperbaiki ekosistem yang rusak itu,” ujarnya.
Dia juga berharap pemerintah yang baru serius mengantisipasi overtourism. Pada saat ini, gejala tentang jumlah turis yang berlebihan sudah terlihat di beberapa destinasi wisata di dalam negeri, seperti Bali.
Pemerintah perlu tegas mengatasi perilaku negatif dari wisatawan ketika berkunjung ke tujuan wisata yang ada di Indonesia. Sebab beberapa waktu belakangan, banyak wisatawan yang bertindak kriminal, melakukan pelanggaran terhadap norma, adat, dan tradisi masyarakat lokal.
“Maka dari itu, tindakan tegas terhadap wisatawan perlu diterapkan, baik berupa tindakan pemenjaraan maupun pengusiran,” katanya.
Langkah tidak kalah penting lainnya yang harus menjadi perhatian pemerintah baru adalah melakukan pembenahan terhadap tata kelola investasi di sektor pariwisata Indonesia yang mulai terlihat amburadul.
Pemerintah tidak perlu ragu untuk melakukan pengetatan terhadap investasi yang merusak lingkungan dan melanggar aturan. Analisis dampak lingkungan atau amdal dan studi kelayakan yang menjadi syarat tidak boleh ditawar.
Terakhir, Chusmeru mengingatkan bahwa sektor pariwisata juga harus berperan dalam bidang sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat lokal, sehingga tidak membuat warga lokal terpinggirkan.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.