HomLiv berhasil menyabet juara pertama Best Youthpreneurs Award (HomLiv)

Kisah Sukses HomLiv: dari Dapur Menembus Pasar Global

19 October 2024   |   14:08 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Tren bisnis berkelanjutan yang mengusung konsep ramah lingkungan terus berkembang ke berbagai sektor tak terkecuali subsektor kerajinan tangan atau kriya. Dengan memanfaatkan bahan-bahan ramah lingkungan seperti serat alami, kayu daur ulang, hingga plastik bekas, industri kriya ikut berkontribusi menjaga kelestarian alam.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia Teten Masduki mengatakan tren usaha muda yang mulai beralih ke bisnis ramah lingkungan memiliki peluang besar untuk menjadi motor penggerak pertumbuhan subsektor kriya di masa depan.

Menurutnya, keberlanjutan sudah menjadi perhatian utama bagi generasi muda yang terjun ke dunia bisnis, sejalan dengan peningkatan permintaan pasar terhadap produk-produk yang tidak hanya bernilai estetika, tetapi juga berkontribusi positif terhadap pelestarian lingkungan.

“Tren ini sangat potensial untuk memacu pertumbuhan sektor kriya yang semakin berinovasi dengan memanfaatkan bahan-bahan ramah lingkungan,” jelas Teten.

Baca juga: Denara Bali, Inovasi Spa Lokal yang Mengglobal

Data United Nations Development Program (UNDP) pada 2020 juga menyebutkan 84% pengusaha muda tertarik pada bisnis ramah lingkungan, 58% memulai bisnis untuk memperbaiki lingkungan, dan 56% memproduksi pakaian ramah lingkungan dan produk rendah karbon serta memiliki sistem pengurangan limbah.

Salah satu produk kerajinan yang mengedepankan isu keberlanjutan adalah HomLiv, brand alat masak kayu yang didirikan oleh Yudiana Lyn sejak 2021 lalu. Bisnis ini berawal di masa pandemi, ketika itu banyak orang yang menghabiskan waktu di rumah dengan memasak dan membuat kue di saat sedang work from home (bekerja dari rumah).

Tentu saja, kebiasaan memasak ini mendorong permintaan atas kebutuhan alat masak tetapi sayangnya belum ada brand alat masak kayu lokal yang benar-benar menonjol. “Dari situ kami melihat ada peluang mengembangkan brand alat masak kayu lokal yang sehat dan ramah lingkungan,” jelasnya.

HomLiv pun menghadirkan produk kerajinan berupa alat masak yang aman digunakan, baik dari segi material maupun proses produksinya. Salah satu produk unggulannya adalah sutil kayu jati, yang tidak hanya memiliki daya tahan tinggi tetapi juga telah melalui serangkaian uji laboratorium untuk memastikan keamanan penggunaannya, serta dibuat dari kayu utuh tanpa sambungan.

Sertifikasi halal yang diperoleh HomLiv juga mendapat pengakuan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai perusahaan alat masak kayu pertama yang mendapatkan sertifikasi tersebut. Sebab, sebagai alat yang digunakan untuk memasak, penting juga memastikan bahwa produk tersebut halal digunakan.

“Kami menggunakan bahan yang bebas dari pestisida dan pengawet kayu juga sudah tersertifikasi halal, sehingga memberikan kenyamanan dan ketenangan bagi para pengguna,” jelasnya.

Dengan berbagai nilai tambah dan inovasi yang dilakukannya, HomLiv terus menunjukkan perkembangannya. Produk mereka bahkan tidak hanya diakui di dalam negeri, tetapi juga mulai menjangkau pasar internasional.

Pada tahun ini, HomLiv berhasil melakukan ekspor perdana ke Jepang dengan mengirimkan lebih dari 64.000 unit alat masak kayu. Selain Jepang, produk HomLiv juga dapat ditemukan di berbagai gerai retail besar di Indonesia seperti Aeon Mall, Hero, Ace Hardware, hingga Daiso Japan.

Keikutsertaan HomLiv dalam berbagai pameran besar seperti Inacraft dan Trade Expo Indonesia sejak 2022 juga berperan besar dalam memperluas jaringan bisnis mereka. “Pameran ini sangat membantu kami untuk semakin dikenal oleh pasar, terutama dengan meningkatnya minat konsumen terhadap produk ramah lingkungan,” tambahnya.

Dalam pameran Inacraft yang digelar Oktober dengan tema Youthpreneur: Make it at market, HomLiv berhasil menyabet juara pertama Best Youthpreneurs Award.

Salah satu yang menjadi poin penilaian dalam penghargaan di Inacraft adalah keberlanjutan bisnis dan orientasi ekspor, yang juga menjadi fokus HomLiv dalam rencana pengembangannya ke depan. 

Baca juga: MUFFEST+ 2024 Gandeng 175 Jenama Lokal Menuju Pasar Global Modest Fashion

Melihat tren produk rumah tangga yang ramah lingkungan semakin diminati, HomLiv optimis akan masa depan bisnis mereka. Adapun target jangka panjangnya adalah menjadi salah satu aggregator industri perkayuan terbesar di Indonesia, terutama untuk produk rumah tangga.

“Kami berada di bisnis yang sedang berkembang, dan dengan semakin tingginya kesadaran konsumen terhadap produk yang sehat dan berkelanjutan, kami yakin bisnis ini akan terus bertumbuh,” ungkapnya.

 Editor: Fajar Sidik 

SEBELUMNYA

Summer Home, Eskapisme Asyik di Musim Panas

BERIKUTNYA

Efektivitas Diet Americano untuk Menurunkan Berat Badan, Bagaimana Cara Kerjanya?

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: