Potret Jakarta (Sumber Foto: Hypeabis.id/Arief Hermawan P)

Mengenal Konsep Twin Cities yang Diusulkan untuk Jakarta dan IKN

14 October 2024   |   18:30 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

IKN dan Jakarta ternyata bisa menjadi ibu kota Indonesia secara bersamaan dengan konsep twin cities. Adapun konsep twin cities atau  kota kembar ini diusulkan oleh Asosiasi Sekolah Perencanaan Indonesia (ASPI) sebagai solusi rencana pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Ibu Kota Nusantara (IKN).

Disampaikan oleh Mantan Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono melalui laman Instagram pribadinya yang menjelaskan terkait skenario IKN dan Jakarta bisa menjadi ibu kota negara secara bersamaan.

Utusan Khusus Presiden untuk Kerja Sama Internasional Pembangunan IKN itu mengatakan, IKN nantinya akan tetap didorong untuk menjadi kota baru bersamaan dengan Jakarta yang masih menjadi ibu kota negara hingga beberapa tahun mendatang.

Baca juga: Kunjungan Publik IKN: Cara Pesan Tiket, Lokasi, dan Aturan Lengkap

ASPI sebelumnya telah melakukan beberapa tahap kajian mendalam bersama para anggotanya, lalu mengusulkan empat skenario pembangunan IKN Semuanya bertujuan agar proses pembangunan IKN dapat diarahkan kembali agar on the track sesuai dengan visi dan misi awalnya.

"Melalui konsep twin cities, ASPI mengusulkan agar Jaakrta dan IKN dapat berbagi fungsi dalam jangka pendek ini," kata Bambang Susantono, dikutip dari laman Instagram pribadinya, Senin (14/10/2024).

Adapun nantinya, salah satu kota akan berperan sebagai ibu kota secara legal (de jure) dan kota lainnya dijadikan sebagai pusat kegiatan administrasi pemerintahan nasional secara (de facto). Kedua kota tersebut masing-masing sudah didesain untuk melakukan fungsi utama tertentu.

"Pendekatan strategis ini diharapkan dapat membantu mengelola tahap transisi saat ini dengan lebih efektif, dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing kota," katanya.
 

Konsep Twin Cities di Berbagai Negara

Mengutip BBC, konsep twin cities pertama di dunia adalah Kota Paderborn di Jerman dan kota Le Mans di Prancis. Kedua kota tersebut menjadi kota kembar pada 836 Masehi, setelah pemindahan relik Santo Liborius dari Le Mans ke Paderborn. Namun hubungan kembar mereka tidak diakui secara resmi hingga 1967.

Konsep kota kembar lainnya juga diadopsi pada saat Perang Dunia II. Saat itu, Kota Coventry di Britania Raya dan Stalingrad di Rusia mengadopsi konsep kota kembar sebagai bentuk perdamaian dan rekonsiliasi. Kerja sama dua kota itu awalnya bermula ketika orang-orang biasa di Coventry ingin menunjukkan dukungan mereka kepada tentara Rusia selama Pertempuran Stalingrad.

Seiring waktu, konsep twin cities kemudian digunakan untuk dua kota dalam satu negara, misalnya di India. Mengutip India Today, Perdana Menteri Narendra Modi mengatakan, India melihat konsep kota kembar sesuai dengan kebutuhan bisnis global mereka. 

Oleh karenanya, negara tersebut membangun kota kembar Ahmedabad-Gandhinagar. Beberapa transportasi pun mulai dibangun untuk mempermudah masyarakat mengakses kedua kota tersebut.

Selain India, Wakil Perdana Menteri dan Menteri Perdagangan Phumtham Wechayachai dari Thailand juga pernah mempromosikan kota kembar di wilayah Selatan negara yang dijuluki Negeri Gajah Putih tersebut untuk merangsang pertumbuhan ekonomi di kedua wilayah. 

Ide ini kemudian mendapat dukungan dari negara serumpunnya, yakni Malaysia yang juga mengadopsi konsep twin cities. Mengutip Bangkok Post, kota kembar di Thailand terdiri dari 5 provinsi, yaitu Satun, Songkhla, Yala, Pattani, dan Narathiwat yang masing-masing akan dipasangkan dengan lima negara bagian Malaysia, yakni Perlis, Kedah, Perak, Terengganu, dan Kelantan. 

Ada lagi negara lainnya yang juga menerapkan konsep twin cities, yakni Korea Selatan dengan ibu kota Seoul dan ibu kota keduanya, Sejong. Lalu ada Belanda yang memiliki dua kota penting dalam pemerintahannya, yakni Den Haag sebagai ibu kota yang juga sekaligus sebagai pusat pemerintahan, serta Amsterdam sebagai kota terbesar dan tulang punggung ekonomi Belanda.

Baca juga: Menelusuri Histori Panjang Pemindahan Ibu Kota Negara, dari Jonggol hingga ke IKN

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Pamulang Kian Strategis & Populer, Tapi Kemacetan Mengancam Kenyamanan

BERIKUTNYA

Pameran Temporer Museum Nasional Indonesia Tampilkan 9 Arca Era Singhasari

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: