Sejumlah wartawan mengamati koleksi repatriasi saat press tour di Museum Nasional Indonesia (MNI), Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Arief Hermawan P)

Pameran Temporer Museum Nasional Indonesia Tampilkan 9 Arca Era Singhasari

14 October 2024   |   18:30 WIB
Image
Prasetyo Agung Ginanjar Jurnalis Hypeabis.id

Museum Nasional Indonesia dibuka kembali pada 15 Oktober 2024. Setelah direvitalisasi, salah satu museum dengan koleksi terbanyak di Indonesia itu juga menghadirkan pameran, dan program-program unik bagi publik untuk memaknai sejarah dengan cara termutakhir.

Salah satu yang menyedot perhatian adalah segmen pameran temporer di Gedung C, bertajuk Pameran Repatriasi, Kembalinya Warisan Budaya dan Pengetahuan Nusantara. Seteleng ini dapat Genhype nikmati hingga 3 bulan ke depan, tepatnya sampai 31 Desember 2024.

Baca juga: Menikmati Wajah & Program Baru Museum Nasional Indonesia

Penanggung Jawab Unit Museum Nasional Indonesia, Ni Luh Putu Chandra Dewi mengatakan, pameran repatriasi diharap dapat memberikan kesempatan bagi publik untuk mempelajari sejarah Indonesia. Terutama terkait nilai-nilai penting dari warisan budaya dalam menguatkan karakter untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. 

Lewat konsep Reimajinasi, pihaknya akan mengoptimalkan fungsi museum bukan hanya menjadi ruang publik yang menarik dari transformasi fisiknya. "Kami juga memanfaatkan dan menyajikan koleksi di ruang pamer sebagai produk pengetahuan yang yang mampu merepresentasikan identitas dan kebanggaan bangsa," katanya.

Lantas, arca apa saja yang dapat dinikmati di Museum Nasional Indonesia, yang berada di bawah naungan Museum dan Cagar Budaya (MCB) ini? Nah, biar enggak penasaran, yuk simak deskripsinya dalam ulasan berikut.


1. Arca Prajnaparamita

 

Koleksi Arca Prajnaparamita di Museum Nasional Indonesia (MNI), Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Arief Hermawan P)

Koleksi Arca Prajnaparamita di Museum Nasional Indonesia (MNI), Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Arief Hermawan P)


Dalam literatur Buddha, Prajnaparamita melambangkan kesempurnaan dalam kebijaksanaan. Sifat tersebut merupakan salah satu dari enam atau sepuluh sifat transendental manusia bagi seorang bodhisattva, atau calon Buddha.

Sesuai namanya, arca yang dikembalikan ke Indonesia pada 1978 ini menggambarkan dewi yang duduk di atas lapik padma (teratai). Duduk dengan sikap vajrapayanka, kedua tangannya diletakkan dalam sikap dharmacakra, atau mengajarkan kebenaran.


2. Arca Nandi

Nandi merupakan arca yang mengimak seekor lembu jantan, kendaraan dari Dewa Siwa. Arca ini berpose dalam posisi duduk dengan kedua kaki depan kanan ditekuk ke belakang, sedang kaki depan kiri ditekuk ke samping kanan dan kedua kaki belakang ditekuk ke depan.

Salah satu arca yang baru dipulangkan dari Belanda pada September 2024 itu merupakan arca dari periode Singhasari. Arca ini digambarkan memakai perhiasan yang raya, yakni dengan adanya pelana dari permadani, serta memiliki untaian kalung di bagian leher. Uniknya, Nandi juga digambarkan sedang tersenyum.


 

Koleksi Arca Mahakala di Museum Nasional Indonesia (MNI), Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Arief Hermawan P)

3. Arca Mahakala

Mahakala merupakan salah satu perwujudan Dewa Siwa sebagai penjaga pintu masuk bangunan suci agama Hindu. Dalam langgam arsitektur candi Hindu, arca ini biasanya diletakkan pada pintu masuk ruang utama (garbhagrha) sebuah candi dengan senjatanya yang berupa gada.

Arca Mahakala merepresentasikan sosok Dewa Siwa sebagai penguasa waktu dan kematian. Arca tersebut digambarkan saat Siwa sedang memegang senjata gada dan belati yang bersifat mengadakan, melangsungkan, sekaligus membinasakan. Mahakala biasanya menempati relung sebelah kiri pintu masuk candi Hindu Saiwa.


4. Arca Durga Mahisasuramardini

Dalam mitologi Hindu, Dewi Durga adalah istri dari Dewa Siwa dalam aspek krodha (marah). Adapun, dalam kisah pewayangan Durga Mahisasuramardini adalah sebutan untuk Dewi Durga yang muncul untuk mengalahkan raksasa berwujud seekor kerbau (Mahisa).

Arca Durga Mahisasuramardini digambarkan berdiri di atas punggung kerbau, bertangan delapan yang memegang beragam senjata pemberian para dewa. Pada Candi Hindu Saiwa/Siwaisme, Dewi Durga ini menempati relung atau bilik sebelah utara.
 

5. Arca Nandiswara

Nandiswara adalah salah satu tokoh dalam mitologi Hindu. Di beberapa candi di Nusantara, tokoh ini biasanya dipahatkan di sebelah kanan pintu masuk candi bersama pasangannya, Mahakala. Secara ikonografi, Nandiswara digambarkan seperti Dewa Siwa, tetapi hanya bertangan dua.

Secara harfiah, Nandiswara merupakan kata majemuk Sansekerta yang terdiri dari istilah Nandi dan Iswara. Nandi adalah kendaraan Dewa Siwa, dan Iswara merupakan salah satu aspek Dewa Siwa. Dalam pustaka Uttarakandha sosok ini juga dianggap berjasa dalam mengatasi kesaktian Sang Rahwana.


 

Koleksi Arca Ganesha Berdiri di Museum Nasional Indonesia (MNI), Jakarta, Jumat (11/10/2024). (Sumber gambar: Hypeabis.id/Prasetyo Agung Ginanjar

6. Arca Ganesha

Ganesha dalam berbagai literatur dikenal sebagai Dewa pengetahuan dan kecerdasan, Dewa pelindung, Dewa penolak bala atau bencana, serta Dewa kebijaksanaan. Adapun dalam mitologi Hindu, Ganesha adalah anak dari Dewa Siwa dengan Dewi Parwati.

Ganesha digambarkan bertubuh manusia, berkepala gajah, membawa kapak, tasbih, dan mangkuk berisi ilmu pengetahuan yang dihisap oleh belalainya. Arca yang memiliki nama lain Ekadanta ini pada Candi Hindu Saiwa biasanya ditempatkan di bili belakang candi. 


7. Arca Ganesha Berdiri

Ganesha berdiri merupakan salah satu arca yang langka di Indonesia, karena selama ini hanya ada dua arca Ganesha berdiri yang pernah ditemukan di Indonesia. Yaitu di Desa Karangkates, Kecamatan Sumberpucung, Kabupaten Malang, dan satu lagi ditemukan oleh Belanda di Gunung Semeru.


Pulangnya arca Ganesha Berdiri ini, sekaligus melengkapi koleksi Indonesia sejak salah satu arca tersebut dibawa ke Belanda pada masa kolonialisme. Kedua arca tersebut memiliki ciri khas, yakni berbadan anak-anak, dan berkepala gajah. Arca Ganesha Berdiri ini secara umum juga bernapaskan Tantris.


8.  Arca Bhairawa

Bhairawa merupakan arca representasi penting dalam mitologi Hindu, karena dikenal sebagai manifestasi garang dari Dewa Siwa. Bhairawa dihormati karena sifatnya yang melindungi dan mengubah. Dalam berbagai tradisi, Bhairava digambarkan sebagai penjaga kosmos dan disembah untuk menghilangkan rintangan serta memberikan petunjuk.

Arca Bhairawa ini kemungkinan berasal dari ruang utama Candi Singosari. Dia ditampilkan berwajah krura (menakutkan) duduk di atas serigala dan tumpukan tengkorak, serta tidak berpakaian. Pada sandaran arca, terdapat inkripsi berbunyi cakra cakra, yang berkaitan dengan cakreswara, yaitu pemimpin dalam upacara cakrapuja.


9. Arca Brahma 

Arca Brahma adalah representasi dari Dewa Brahma, yang merupakan salah satu dari Trimurti dalam Hindu, bersama dengan Wisnu dan Siwa. Brahma dikenal sebagai pencipta alam semesta dan memiliki peran penting dalam mitologi Hindu.

Keunikan dari arca ini adalah, Brahma digambarkan berkepala empat, yang melambangkan  empat kitab Weda, empat Yuga, dan empat warna. Tiga kepala dari arca ini juga terlihat jelas, dengan angsa dan teratai di bawahnya, serta kedua tangan di posisi meditasi.

Baca juga: Mulai Dibuka 15 Oktober 2024, Cek Harga Tiket Masuk & Jam Operasional Museum Nasional Indonesia

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Mengenal Konsep Twin Cities yang Diusulkan untuk Jakarta dan IKN

BERIKUTNYA

Balas Dendam Lewat Maps, Sejumlah Nama Tempat di Bahrain Berubah Menjadi AFC Mafia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: