Ada 170 juta pemain gim di Tanah Air (Sumber gambar/ilustrasi: Pexels/ Pixabay)

Hypereport: Industri Gim Tanah Air Tumbuh Pesat, Tapi Masih Perlu Banyak Belajar

14 October 2024   |   13:55 WIB
Image
Yudi Supriyanto Jurnalis Hypeabis.id

Industri gim menjadi salah satu bidang yang mendapat perhatian serius selama 1 pemerintahan dekade Joko Widodo. Dengan potensinya yang besar, berbagai cara dilakukan pemerintah memaksimalkan peluangnya, tapi sejumlah pekerjaan rumah masih harus diselesaikan pemerintahan yang akan datang.

Perhatian yang besar membuat industri ini dinilai bergairah di dalam negeri. Chief Strategy Officer (CSO) Agate International Cipto Adiguno menilai, industri gim di Indonesia sangat cepat berkembang selama 1 dekade terakhir, terutama sejak mendapatkan dukungan dari badan ekonomi kreatif pada 2017.

“Dipercepat lagi sejak mulai disusunnya Peraturan Presiden No. 19/2024 tentang Percepatan Pengembangan industri Gim Nasional sejak akhir 2021,” ujarnya kepada Hypeabis.id

Baca juga laporan terkait:  Selain pembentukan Badan Ekonomi Kreatif, yang dinilai menjadi titik balik dari akselerasi pertumbuhan industri gim di Tanah Air, Jokowi menaruh minat perhatian lebih terhadap industri gim Indonesia pada 2022. Ketika itu, Cipto mengatakan, presiden juga memberikan mandat kepada berbagai kementerian untuk mendukung industri gim di dalam negeri. 

“Hal ini menjadi asal mula Peraturan Presiden No. 19/2024 tentang Percepatan Pengembangan Industri Gim Nasional, yang membuat industri game Indonesia tumbuh sangat cepat dalam beberapa tahun terakhir,” ujarnya.

Dengan berbagai perhatian tersebut, Indonesia telah menjadi negara penghasil gim dan penerima penghargaan gim terbanyak di Asia Tenggara pada akhir masa jabatan Presiden Joko Widodo. Sejumlah produk game paling sukses di Indonesia pun terbit pada masa jabatanya. 

Tidak hanya itu, menurutnya, investasi dari luar negeri untuk industri game Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun. Dengan pencapaian selama 1 dekade itu, dia berharap pemerintahan baru dapat melanjutkan arah kebijakan Presiden Joko Widodo terkait industri gim di Tanah Air.

Lebih dari itu, dia juga memiliki harapan pemerintah yang baru dapat melihat pentingnya industri gim Indonesia bukan hanya dari sisi ekonomi, tapi jug budaya masyarakatnya. 

Saat ini, lebih dari 170 juta orang Indonesia bermain gim secara rutin, dan kini game telah menjadi media terbesar bagi generasi muda maupun tua untuk menyerap berbagai informasi, bersosialisasi, dan berbelanja konten digital. 
 

Ilustrasi talenta gim (Sumber gambar: Freepik)

Ilustrasi talenta gim (Sumber gambar: Freepik)

Di antara berbagai peluang tersebut, Cipto juga mengingatkan bahwa tantangan pada masa yang akan datang terkait industri gim Indonesia adalah langkah memperkuat talentanya, sehingga dapat menyokong pertumbuhan ekonomi para pengembang gim lokal. 

Lebih dari sekadar menjadi penyokong perusahaan gim lokal, penguatan talenta itu juga dapat mendatangkan investasi dari luar negeri. Pada akhirnya, tenaga kerja lokal di Tanah Air dapat terserap dengan ada penanaman modal asing di dalam negeri tersebut.

Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno beberapa waktu lalu melakukan koordinasi dengan Kementerian Dalam Negeri dalam rapat koordinasi implementasi Perpres No. 19/2024.

Dalam pertemuan tersebut, pemerintah ingin fokus mereplikasi kebijakan terkait gim yang dilakukan oleh Jerman dan Jepang pada 15 tahun lalu. Salah satunya adalah pemangku kebijakan akan mulai menyelenggarakan acara gim dari skala nasional hingga internasional. Langkah itu jadi strategi untuk menarik perhatian global dan memberikan fasilitas kolaborasi.

"Rencananya pada 2025 di masa Pemerintahan berikutnya akan digelar acara Indonesia Game Week 2025 yang mencakup Indonesia Games Festival, IGDX Career, Cyber Games Initiatives dan Gameprime. Rangkaian acara ini akan diselenggarakan pada 8-17 Agustus 2025," katanya, dalam laman Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).

Sandiaga menilai bahwa Indonesia dapat belajar dari Jerman yang sukses menjadi tuan rumah Gamescom sejak 2009. Pameran ini memiliki peran penting menarik investasi, mempertemukan developer, dan memamerkan inovasi gim.

Pemerintah Jerman aktif mendukung industri gim melalui pendanaan, insentif pajak, dan program pendidikan. Sementara dari Jepang, Indonesia bisa belajar cara melakukan komersialisasi Intellectual Property (IP). Saat ini, Negeri Sakura telah memiliki banyak IP kuat yang telah mendunia seperti Mario, Pokemon, Final Fantasy, dan sebagainya. 

Dia menekankan bahwa implementasi Perpres 19/2024 sangat penting guna mendorong penguatan ekosistem gim lokal, sehingga dapat menguasai 70 persen pasar dalam negeri dan meningkatkan pemanfaatan gim lokal oleh kementerian/lembaga (K/L), Pemda, BUMN, BUMD, dan institusi pendidikan, serta mengaktivasi Rencana Aksi Daerah untuk pengembangan gim lokal.

Bukan tanpa alasan, Grand View Research memproyeksi bahwa pertumbuhan industri gim global akan terus mengalami peningkatan dengan pangsa pasar mencapai US$504,28 miliar pada 2030. 
 

(Sumber gambar: IGDX)

(Sumber gambar: IGDX)

Saat ini, pemerintah juga telah melakukan kurasi terhadap 8 gim lokal untuk didorong dalam kegiatan HARGAI (Hari Gim Indonesia) Bangga Main Gim Lokal. Gim-gim itu adalah Paw Rumble, Loka Pala, Warteg Gelora, Masuk Pak Eko, Clacker Master, Dread Haunt, Kejora, dan Selera Nusantara.

Sementara itu, pada Agustus 2024, dia mengatakan pemerintah juga telah melakukan berbagai promosi untuk gim lokal terkurasi melalui kanal baik online maupun offline. Industri gim Indonesia memang sangat besar dan potensial. Namun, sayangnya penikmat terbesar 'kue' ini adalah para pengembang dari luar negeri. 

Dalam sebuah kesempatan pada awal 2023, Deputi Bidang Ekonomi Digital Dan Produk Kreatif Kemenparekraf, Neil El Himam, mengungkapkan ada sejumlah pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk menjadikan gim sebagai tuan rumah di negeri sendiri.

Salah satunya adalah budaya gim yang ada di masyarakat. Dia menilai banyak masyarakat belum memiliki budaya gaming di dalam negeri. Mereka belum bisa mengapresiasi karya-karya dari pengembang gim lokal. Banyak pemain gim di dalam negeri yang ingin memainkan gim berkualitas. Namun, memiliki harga yang murah atau gratis.

“Ini yang coba kita kembangkan, kita dorong, memiliki budaya mengapresiasi,” katanya.

Dia meyakini bahwa gim dari pengembang Indonesia yang sukses di luar negeri lantaran para pemain gim di negara lain lebih mengapresiasi karya yang dibuat oleh developer dari dalam negeri.

Pengembang dan penerbit gim asing masih mendominasi pasar dalam negeri. Dari nilai industri gim sekitar US$2 miliar, sekitar 90 persen di antaranya adalah dari pelaku asing yang menerbitkan produknya di Indonesia. 

Baca juga: Cek Daftar Pemenang Indonesia Game Awards 2024 

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Hypereport: Gastronomi Indonesia Mencari Jalan Tengah di Antara Keberagaman

BERIKUTNYA

Serba-serbi Qingdao Youth Football Stadium, Venue Laga Timnas Indonesia vs China

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: