Hati-hati, Ini Alasan Mobil Listrik Tidak Bisa Menggunakan Ban Mobil Konvensional
08 October 2024 |
07:03 WIB
Ban merupakan komponen penting karena bersentuhan langsung dengan jalan. Untuk Genhype yang memiliki mobil listrik, pemilihan ban harus hati-hati. Ban yang biasa dipakai pada kendaraan bermesin pembakaran internal (ICE) tidak cocok untuk mobil listrik karena berpotensi menimbulkan risiko.
Menurut Zulpata Zainal, Proving Ground On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk, penggunaan ban kendaraan bermesin ICE, terutama ban bekas, pada mobil listrik sangat berbahaya. Hal ini disebabkan oleh perbedaan karakteristik dan tuntutan performa yang signifikan antara kedua jenis kendaraan tersebut.
"Salah satu masalah utamanya adalah kemampuan ban untuk menopang bobot kendaraan listrik yang jauh lebih berat," ungkap Zulpata kepada Hypeabis.id, Senin (7/10/2024).
Baca juga: Begini Cara Supaya Baterai Mobil Listrik Tetap Awet, Jangan Keliru
Dia menjelaskan bahwa mobil listrik memiliki bobot total yang lebih besar dibandingkan kendaraan non-listrik. Jika Genhype tetap memaksakan penggunaan ban yang tidak sesuai, pengalaman berkendara akan terganggu, seperti ban yang terasa kekurangan tekanan angin. Selain itu, stabilitas kendaraan akan menurun drastis, kenyamanan berkendara akan terganggu, daya pengereman melemah, dan usia ban pun menjadi lebih pendek.
“Ban juga jadi lebih rawan rusak akibat memikul bobot yang lebih berat, sehingga menyebabkan pemakaian daya listrik lebih boros,” ujarnya.
Ban mobil listrik dibuat secara khusus karena ada beberapa faktor yang harus disesuaikan dengan keperlukan kendaraan tanpa bahan bakar fosil tersebut. Pertama adalah ban khusus kendaraan listrik harus memiliki kemampuan menahan beban kendaraan yang lebih berat.
Bukan tanpa alasan, bobot kendaraan listrik pada umumnya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan mobil yang memiliki mesin pembakaran internal. Kedua adalah handling atau pengendalian kendaraan di permukaan kering atau basah yang harus optimal.
Menurut Zulpata, bobot dan dan power kendaraan listrik umumnya lebih besar dibanding dengan kendaraan konvensional, sehingga membutuhkan ban yang dapat menanganinya. Ketiga adalah daya pengereman yang harus lebih baik dibandingan dengan ban untuk konvensional.
Dia menambahkan, ban mobil listrik dibuat secara khusus juga untuk memberikan kenyamanan, terutama mengurangi goncangan kendaraan listrik yang lebih besar jika dibandingkan dengan ban kendaraan konvensional.
Faktor lainnya adalah noise yang dihasilkan dari gesekan ban dengan jalan. Dia mengungkapkan, kendaraan listrik memiliki tingkat noise yang cukup tinggi, tidak hanya dari ban tapi juga dari kipas pendinginan.
Terakhir, ia menjelaskan bahwa ban mobil listrik dirancang khusus dengan koefisien gesekan yang lebih rendah. Hal ini dilakukan agar kendaraan listrik dapat lebih efisien dalam penggunaan daya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Menurut Zulpata Zainal, Proving Ground On Vehicle Test Manager PT Gajah Tunggal Tbk, penggunaan ban kendaraan bermesin ICE, terutama ban bekas, pada mobil listrik sangat berbahaya. Hal ini disebabkan oleh perbedaan karakteristik dan tuntutan performa yang signifikan antara kedua jenis kendaraan tersebut.
"Salah satu masalah utamanya adalah kemampuan ban untuk menopang bobot kendaraan listrik yang jauh lebih berat," ungkap Zulpata kepada Hypeabis.id, Senin (7/10/2024).
Baca juga: Begini Cara Supaya Baterai Mobil Listrik Tetap Awet, Jangan Keliru
Dia menjelaskan bahwa mobil listrik memiliki bobot total yang lebih besar dibandingkan kendaraan non-listrik. Jika Genhype tetap memaksakan penggunaan ban yang tidak sesuai, pengalaman berkendara akan terganggu, seperti ban yang terasa kekurangan tekanan angin. Selain itu, stabilitas kendaraan akan menurun drastis, kenyamanan berkendara akan terganggu, daya pengereman melemah, dan usia ban pun menjadi lebih pendek.
“Ban juga jadi lebih rawan rusak akibat memikul bobot yang lebih berat, sehingga menyebabkan pemakaian daya listrik lebih boros,” ujarnya.
Ban mobil listrik dibuat secara khusus karena ada beberapa faktor yang harus disesuaikan dengan keperlukan kendaraan tanpa bahan bakar fosil tersebut. Pertama adalah ban khusus kendaraan listrik harus memiliki kemampuan menahan beban kendaraan yang lebih berat.
Bukan tanpa alasan, bobot kendaraan listrik pada umumnya jauh lebih besar jika dibandingkan dengan mobil yang memiliki mesin pembakaran internal. Kedua adalah handling atau pengendalian kendaraan di permukaan kering atau basah yang harus optimal.
Menurut Zulpata, bobot dan dan power kendaraan listrik umumnya lebih besar dibanding dengan kendaraan konvensional, sehingga membutuhkan ban yang dapat menanganinya. Ketiga adalah daya pengereman yang harus lebih baik dibandingan dengan ban untuk konvensional.
Dia menambahkan, ban mobil listrik dibuat secara khusus juga untuk memberikan kenyamanan, terutama mengurangi goncangan kendaraan listrik yang lebih besar jika dibandingkan dengan ban kendaraan konvensional.
Faktor lainnya adalah noise yang dihasilkan dari gesekan ban dengan jalan. Dia mengungkapkan, kendaraan listrik memiliki tingkat noise yang cukup tinggi, tidak hanya dari ban tapi juga dari kipas pendinginan.
Terakhir, ia menjelaskan bahwa ban mobil listrik dirancang khusus dengan koefisien gesekan yang lebih rendah. Hal ini dilakukan agar kendaraan listrik dapat lebih efisien dalam penggunaan daya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.