Ilustrasi (Unsplash)

Detak Jantung Sering Tidak Beraturan? Ini Penyebabnya

16 November 2021   |   20:37 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Kamu pernah merasakan detak jantung tidak teratur dan sering kali berdegup kencang? Hati-hati, itu tanda fibrilasi atrium alias gangguan irama jantung yang bisa menimbulkan komplikasi berbahaya seperti gagal jantung, angina, risiko stroke lima kali lipat, hingga risiko kematian dini dua kali lipat.

Selama fibrilasi atrium, detak jantung cenderung cepat dan tidak teratur, sekitar 80 hingga 160 detak per menit, dibandingkan dengan detak jantung normal 60 hingga 100 terbaik per menit.

Gejala kondisi ini sangat bervariasi. Menurut Harvard Health, fibrilasi atrium cenderung lebih parah pada orang tua dan pada mereka yang sebelumnya memiliki penyakit jantung atau paru-paru. 

“Orang yang dalam kondisi sehat bahkan mungkin tidak menyadari aritmia. Yang lain merasakan sensasi berdebar-debar di dada atau detak jantung yang cepat atau tidak teratur,” tulis Harvard Health, Selasa (16/11/2021).

Tekanan darah tinggi adalah prekursor yang kuat dari fibrilasi atrium, dan natrium atau garam berkaitan erat dengan hipertensi. 

Dalam satu analisis observasional, para peneliti mengamati hampir 474.000 orang, sepuluh tahun kemudian 5.972 peserta diantaranya didiagnosis menderita gangguan irama jantung.

Setelah menyesuaikan faktor-faktor yang berpengaruh, para peneliti mencatat ada hubungan yang signifikan antara konsumsi natrium pada pria. “Hasil kami menunjukkan bahwa di atas tingkat minimum fisiologis tertentu, asupan garam yang semakin tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko AF,” tulis para peneliti dikutip dari Express UK.  

Di tempat lain dalam penelitian ini, para peneliti mengatakan asupan garam yang rendah dikaitkan dengan detak jantung yang sedikit lebih tinggi, kemungkinan didorong oleh peningkatan kadar norepinefrin dalam plasma. “Peningkatan nada simpatik ini pada gilirannya terkait dengan AF,” tulis peneliti. 

Sementara itu, penelitian menunjukkan bahwa pisang sangat baik untuk fibrilasi atrium berkat kandungan potasiumnya. Ada hubungan yang kuat antara masalah jantung dan kekurangan kalium, dengan bukti yang menunjukkan bahwa aktivitas otot jantung dapat berkurang pada individu dengan kadar kalium rendah.

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Lindungi Penyandang Disabilitas dari Workplace Bullying

BERIKUTNYA

Ini Alasan Pentingnya Pencatatan Keuangan buat UMKM

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: