Hagia Sophia di Istanbul, Turki. (Sumber gambar: Wikimedia Commons)

5 Desain Arsitektur Dunia yang Menjadi Ikon Hingga saat Ini

07 October 2024   |   20:37 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Hari ini, 7 Oktober 2024, diperingati sebagai Hari Arsitektur Sedunia. Perayaannya dibuat untuk menghormati karya-karya arsitek di seluruh dunia serta kontribusi mereka dalam membentuk lingkungan hidup yang estetik dengan konsep berkelanjutan.

Momentum ini termasuk sebagai pengakuan terhadap peran arsitektur dalam mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim, urbanisasi, dan pembangunan berkelanjutan.
 
Ada banyak bangunan di dunia dirancang oleh para arsitek berbakat dengan desain yang beragam. Dengan gaya ekspresionis yang kreatif, gaya bangunan-bangunan pun berkembang menjadi simbol dan ikonis di berbagai kota di dunia. Mewujud dengan fungsi yang beragam, seperti museum, tempat ibadah hingga hotel.
Tak hanya bentuk desainnya yang unik, bangunan-bangunan arsitektur ini juga hadir dengan berbagai keunggulan lainnya, seperti tingkat kerumitan, material, dan inovasinya hingga menjadi ikon sampai saat ini. Merangkum dari berbagai sumber, berikut adalah lima desain arsitektur dunia yang ikonis sampai saat ini.


1. Burj Al Arab (Uni Emirat Arab)

 

Y

Sumber gambar: Wikimedia Commons

Burj Al Arab merupakan bangunan hotel tertinggi keempat sekaligus salah satu hotel termewah di dunia yang berlokasi di Dubai, Uni Emirat Arab. Mengutip dari All Plan Architect, bangunan ini memiliki ketinggian 321 meter.
 
Burj Al Arab dibangun antara tahun 1994 hingga 1999 oleh firma arsitektur WS Atkins & Partners. Bangunan ini mengesankan karena lokasinya yang terbuka di pulau buatan dan strukturnya yang berbentuk layar.
 
Pembangunan Burj Al Arab disebut memang diproyeksikan sebagai ikon arsitektur sejak awal. Bentuknya mewakili masa lalu Dubai sebagai pusat maritim komersial sekaligus penyelarasan Uni Emirat Arab menuju masa depan.
 
Selain dibangun menggunakan material bangunan tradisional berupa beton, kaca, dan baja, Burj Al Arab juga dibuat dengan 13.000 meter kubik marmer Carrara, 12.000 meter kubik granit Brasil, dan 8.000 meter persegi daun emas di dalamnya.


2. Sydney Opera House (Australia)

 

Sumber gambar: Wikimedia Commons

Sumber gambar: Wikimedia Commons

Sydney Opera House merupakan salah satu bangunan paling ikonis di Australia. Dikutip dari Parametric Architecture, Sydney Opera House adalah kompleks seni pertunjukan multi-venue di Sydney, Australia, yang dirancang oleh arsitek Denmark Jorn Utzon.
 
Bangunan yang selesai dibangun tahun 1973 ini mengusung konsep arsitektur kontemporer, salah satunya memiliki geometri yang sangat kompleks. Desainnya inovatif karena merupakan salah satu contoh paling awal penggunaan Computer Aided Sesign (CAD) untuk membuat bentuk-bentuk kompleks.
 
Sydney Opera House juga disebut sebagai salah satu desain arsitektur pertama di dunia yang menggunakan araldit untuk mengikat elemen-elemen struktural pracetak bersama-sama. 


3. Museum Louvre (Prancis)

 

Sumber gambar: Wikimedia Commons

Sumber gambar: Wikimedia Commons

Museum Louvre merupakan salah satu museum terkenal di dunia sekaligus bangunan ikonis di Prancis. Museum yang terletak di tepi kanan Sungai Seine ini berisi sekitar 500.000 objek, dan memamerkan 35.000 karya seni di delapan departemen kuratorial dengan luas area pameran lebih dari 60.600 meter persegi.
 
Dikutip dari situs resmi, Museum Louvre dibangun oleh arsitek China-Amerika, IM Pei, yang ditugaskan oleh Presiden Prancis François Mitterrand pada 1981. Pembangunannya dimulai pada Juli 1983 hingga akhirnya diresmikan pada 29 Maret 1989.
 
Terinspirasi dari gaya desain arsitek lanskap Prancis, Andre Le Notre, Museum Louvre dibangun dengan mengusung desain sederhana yakni piramida. Meski demikian, bentuk piramida yang juga tercermin dalam bentuk kolam-kolam yang mengelilingi Louvre, dan bahkan pada paving halaman, justru menjadi simbol ikonis pada bangunan tersebut.
 
Dibutuhkan penelitian selama 2 tahun bagi IM Pei untuk mengembangkan kaca pada bangunan piramida Louvre yang sangat transparan. Kaca setebal 21 mm seluas 2.000 m2 dengan kualitas luar biasa diproduksi oleh pabrik kaca bersejarah Saint-Gobain.


4. Hagia Sophia (Turki)

 

Sumber gambar: Wikimedia Commons

Sumber gambar: Wikimedia Commons

Hagia Sophia merupakan sebuah tempat ibadah sekaligus bangunan ikonis yang terletak di Istanbul, Turki. Berawal dari sebuah gereja hingga katedral, Hagia Sophia kini dibuka untuk publik sebagai masjid. Terkenal akan kubah besarnya, bangunan ini disebut sebagai lambang arsitektur Bizantium.
 
Melansir dari situs resmi, meski sering digambarkan sebagai lambang arsitektur Bizantium, desainnya menggabungkan unsur-unsur dari tradisi arsitektur Romawi, Yunani, dan Islam. Kubah tengah Hagia Sophia yang besar menciptakan kesan megah dan lapang di dalam ruang interior.
 
Sementara bagian dalamnya, Hagia Sophia dipenuhi dengan lengkungan, kolom, dan kubah. Termasuk, penggunaan marmer dan batu-batu berharga lainnya serta logam untuk menghiasi bangunan, yang mengingatkan pada arsitektur Yunani klasik. Adapun, adanya menara dan mihrab merupakan representasi pengaruh arsitektur Islam.
 
Hagia Sophia dibuat oleh dua arsitektur utama yakni Anthemius dan Isidorus. Anthemius memainkan peran penting dalam merancang solusi arsitektur inovatif yang memungkinkan pembangunan kubah besar di Hagia Sophia.
 
Sementara Isidorus mengonseptualisasikan keseluruhan rencana arsitektur Hagia Sophia, termasuk kubahnya yang khas dan fitur struktural yang inovatif. Perhatian Isidorus yang cermat terhadap detail dan pemahamannya tentang estetika arsitektur, membantu membentuk Hagia Sophia menjadi mahakarya arsitektur Bizantium.


5. Taj Mahal (India)

 

Sumber gambar: Wikimedia Commons

Sumber gambar: Wikimedia Commons

Taj Mahal merupakan sebuah monumen makam yang terletak di Agra, India, dengan luas hampir 17 hektare. Dilansir dari UNESCO, salah satu bangunan paling terkenal di India ini dibangun oleh Kaisar Mughal Shah Jahan untuk mengenang mendiang istrinya, Mumtaz Mahal.
 
Pembuatan bangunan utamanya dimulai pada 1632 M dan selesai pada tahun 1648 M. Lalu beberapa bangunan lainnya dibangun seperti masjid, wisma tamu, gerbang utama di selatan, halaman luar dan biara-biaranya yang selesai pada tahun 1653 M.
 
Keberadaan beberapa prasasti sejarah dan Karanika dalam aksara Arab telah memfasilitasi pengaturan kronologi Taj Mahal. Untuk konstruksinya, tukang batu, pemotong batu, pelapis, pemahat, pelukis, kaligrafer, pembangun kubah dan pengrajin lainnya diminta dari seluruh kekaisaran dan juga dari Asia Tengah dan Iran. Ustad-Ahmad Lahori adalah arsitek utama Taj Mahal.

Baca juga: Hari Arsitektur Sedunia 2024, Soroti Peran Arsitek Muda dalam Pembangunan Kota
 
Taj Mahal dianggap sebagai pencapaian arsitektur terbesar dalam seluruh jajaran arsitektur India-Islam. Keindahan arsitekturnya yang diakui memiliki kombinasi ritmis antara benda padat dan kosong, cekung dan cembung, serta bayangan terang, seperti lengkungan dan kubah yang semakin meningkatkan aspek estetika.
 
Kombinasi warna lanskap hijau, jalan setapak kemerahan, dan langit biru di atasnya memperlihatkan monumen dalam corak dan suasana yang selalu berubah. Relief dari marmer dan tatahan dengan batu mulia dan semi mulia menjadikannya monumen yang berbeda. 

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Cari Akses Streaming Film Joker Gratis? Hati-hati Jadi Korban Phishing

BERIKUTNYA

Daftar Smartphone Flagship Killer 2024, Xiaomi sampai Realme

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: