Lulusan arsitektur (Sumber gambar: Unsplash/Glenov Brankovic)

Prospek Karier Lulusan Arsitektur di Indonesia

07 October 2024   |   16:00 WIB
Image
Chelsea Venda Jurnalis Hypeabis.id

Prospek karier lulusan arsitektur memiliki ruang lingkup yang luas. Pasalnya, keilmuan arsitektur tidak berdiri sendiri, tetapi juga sangat terkait dengan ilmu-ilmu lainnya. Oleh karena itu, lulusan keilmuan ini bisa masuk ke dalam beberapa profesi-profesi strategis di berbagai bidang.

Mata kuliah yang dipelajari mahasiswa arsitektur sangat beragam, dari Estetika Bentuk, Gambar Teknik, Matematika Arsitektur, Arsitektur dan Lingkungan, Ilmu Bahan Bangunan, Tata Ruang, Makenika Teknik, Pencahayaan, Kalkulus, Hukum Lingkungan, dan masih banyak lagi.

Baca juga: Hari Arsitektur Sedunia 2024, Soroti Peran Arsitek Muda dalam Pembangunan Kota

Dengan demikian, prospek lulusan arsitektur pun menjadi beragam. Tak mengherankan bila arsitektur kini terus menjadi salah satu juruan yang populer dan banyak diincar di Indonesia. Hal ini tak lepas dari prospek kerja arsitektur yang cukup menjanjikan dan cerah.

Melansir dari laman resmi Universitas Binus, UGM, UMN, dan platform rekrutmen kerja Glints, berikut adalah prospek karier lulusan arsitektur di Indonesia:


1. Arsitek

Posisi pertama yang menjadi incaran para lulusan arsitektur tentu saja adalah arsitek. Arsitek adalah seorang ahli yang merancang, merencanakan, dan mengawasi pembangunan bangunan dan lingkungan. Ini adalah salah satu profesi yang masih sangat diminati, terutama seiring perkembangan dunia arsitektur dan kebutuhannya saat ini.

Arsitek biasanya bekerja dengan cara membuat desain bangunan yang hendak dibangun. Desain tersebut bisa murni ide dari si arsitek maupun hasil olahan dari konsep yang diinginkan oleh klien. Nantinya, arsitek akan memberikan gambaran yang lebih utuh untuk menjadi pedoman pembangunan bangunan.
 

Lulusan arsitek (Sumber gambar: Unsplash/Scott Blake)

Lulusan arsitek (Sumber gambar: Unsplash/Scott Blake)


2. Drafter

Selain menjadi arsitek, lulusan arsitektur juga dapat memilih profesi lainnya, seperti drafter. Drafter adalah orang yang bertugas membuat gambar secara lebih teknis dan detail dari rancangan arsitek untuk bangunan tertentu. Gambar lebih detail ini meliputi bentuk, tata ruang, estetika, dan sisi interior sekali pun.

Tugas drafter adalah membantu arsitek dalam kegiatan perencanaan secara lebih matang. Mereka juga merencanakan penerangan hingga pemilihan bahan interior. Profesi ini umumnya membutuhkan keterampilan menggambar, kreativitas, teknis, komunikasi, organisasi, dan manajemen waktu yang baik.


3. Pegawai di Lembaga Pemerintahan

Tak hanya menjadi pekerja swasta, lulusan arsitektur juga bisa menjadi pegawa negeri. Lulusan arsitektur dibutuhkan di berbagai lembaga pemerintahan, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Dinas Tata Kota, Dinas Pemukiman dan Prasarana Wilayah, dan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Sama seperti prosedur pada umumnya, lulusan arsitektur yang ingin jadi PNS bisa mengikuti tes CPNS. Lulusan arsitektur mesti memiliki nilai yang baik dalam Tes Wawasan Kebangsaan, Tes Intelegensi Umum, hingga Tes Karakteristik Pribadi.
 

4. Desainer interior & Tata Ruang

Lulusan arsitektur juga bisa menjadi desainer interior. Hal ini karena arsitek biasanya memiliki pelatihan dalam perencanaan tata ruang, material, dan estetika yang juga berguna untuk mendesain interior rumah.

Sejak dahulu, desainer interior dan arsitek memang bisa bekerja sama dalam membangun bangunan, dimulai dari hunian pribadi, kantor, kafe, mal, restoran, dan sebagainya. Profesi ini bisa menjadi alternatif yang menarik, terutama jika lulusan arsitek memiliki jiwa seni di atas rata-rata.
 

Interior desainer (Sumber gambar: Unsplash/Kaleidico)

Interior desainer (Sumber gambar: Unsplash/Kaleidico)

 

5. Konsultan Desain Arsitektur

Lulusan arsitektur juga bisa menjadi seorang konsultan. Berbeda dari seorang arsitek, tugas konsultan lebih berfokus pada analisis sebuah desain dan perencanaan suatu bangunan. Konsultan juga bisa memberikan gambaran biaya yang akan dikeluarkan hingga membantu mewujudukan desain dan mengurangi risiko di dalam pembangunannya.

Penghasilan seorang konsultan juga terbilang tinggi. Namun, lulusan arsitektur tak bisa serta merta menjadi seorang konsultan. Umumnya seorang arsitek mesti memiliki pengalaman yang matang dan reputasi yang baik sebelum akhirnya bisa menjadi konsultan.


6. Arsitek Restorasi

Seorang arsitek restorasi memiliki bidang kerja yang berbeda dari yang lain. Arsitek restorasi berfokus pada konservasi dan restorasi bangunan yang sudah ada. Biasanya hal ini terkait dengan bangunan-bangunan tua atau yang memiliki nilai sejarah di dalamnya.

Tujuan utama seoranga arsitek restorasi dalah melestarikan makna historis dan budaya lingkungan, serta mengatasi masalah struktural atau fungsional bangunan tersebut. Proses ini biasanya melibatkan perbaikan, penggantian material yang rusak, atau rekonstruksi elemen-elemen tertentu yang telah hilang. Namun, semua dilakukan dengan kajian yang dalam.

Baca juga: Representasi Arsitek Perempuan Indonesia: Ramai di Bangku Kuliah, Sepi di Lapangan

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

6 Menu Makanan Favorit Presiden Joko Widodo

BERIKUTNYA

Indonesia Dominasi Pasar E-commerce Asean, Dipacu Influencer & Live Commerce

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: