Coldplay. (Sumber gambar: Coldplay/X)

Fakta-fakta Rilisan Fisik Album Moon Music Coldplay, Dibuat dari Sampah Plastik Sungai Cisadane

07 October 2024   |   09:31 WIB
Image
Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Coldplay akhirnya resmi merilis album baru bertajuk Moon Music pada 4 Oktober 2024. Ini menjadi album studio ke-10 Coldplay, sekaligus bagian kedua dari proyek Music of the Spheres setelah From Earth with Love (2021). Selain menampilkan karya musik terbaik mereka, album ini juga spesial lantaran dibuat secara ramah lingkungan.

Sebagai band, Coldplay memang dikenal aktif untuk terlibat dan berpartisipasi dalam berbagai kegiatan filantropis, salah satunya di bidang lingkungan. Setelah menerapkan tur konser dunia yang berkelanjutan dalam Music of the Spheres World Tour, kini band pelantun lagu "Fix You" itu meluncurkan rilisan fisik album Moon Music dari bahan-bahan daur ulang. 

Baca juga: Album Ke-12 Jadi Babak Terakhir, Coldplay Siap Tutup Perjalanan Musik Ikonik 

Album ini menampilkan 10 lagu dengan "feelslikeimfallinginlove" yang didapuk sebagai single utamanya. Sementara beberapa lagu lainnya yakni "All My Love", "We Pray", "Jupiter", "Moon Music",  "Good Feelings", dan "One World".

Rilisan fisik Moon Music yang dibuat dengan bahan daur ulang ini diklaim menjadi rilisan fisik album pertama di dunia yang diproduksi dari limbah pascakonsumen. Untuk lebih lengkapnya, berikut adalah fakta-fakta menariknya. 
 

1. Terbuat dari sampah plastik Sungai Cisadane

Vinyl atau piringan hitam dari Moon Music dibuat dari sampah plastik Sungai Cisadane, Jawa Barat, Indonesia. Vokalis Coldplay Chris Martin mengungkapkan bahwa setiap vinyl album ini dibuat dari sembilan botol plastik yang dikumpulkan dari sungai Klang di Selangor, Malaysia, dan sungai Cisadane di Jawa Barat, Indonesia, sebagaimana diberitakan oleh Malay Mail.

Aksi tersebut dilakukan berkat investasi Coldplay dalam proyek The Ocean Cleanup. Proyek itu dilakukan dengan mengoperasikan kapal pengeruk sampah di sejumlah sungai. Coldplay bekerja sama dengan Ocean Cleanup mengirimkan kapal Interceptor ke Malaysia, Indonesia, Republik Dominika, Vietnam, Thailand, dan AS.

Kapal yang diberi nama Neon Moon itu akan mengumpulkan sampah untuk mengatasi penumpukan sampah plastik di sungai, yang menjadi penyumbang atau kontributor utama sampah di laut.

Nantinya, dengan bantuan penuh dari tenaga surya, Interceptor akan mengekstraksi plastik secara otomatis dan membuangnya ke dalam enam tempat sampah di tongkang apung di dalam sistem. Setelah terisi penuh, operator lokal mengosongkan tempat sampah dan mengirim plastik untuk diproses di daratan.

Mengutip dari situs resmi The Ocean Cleanup, operasi kapal Interceptor hasil kolaborasi mereka dengan Coldplay di berbagai negara seperti Indonesia, Malaysia, Vietnam, Republik Dominika, dan Amerika Serikat, hingga saat ini telah mencegah lebih dari 2 juta kilogram sampah mencapai lautan di seluruh dunia.
 
 

2. Rilisan fisik daur ulang plastik pertama di dunia

Rilisan fisik album Moon Music yang terdiri atas kaset CD dan vinyl dibuat dengan bahan daur ulang. Dikutip dari situs resmi Coldplay, Moon Music bahkan diklaim menjadi rilisan fisik album pertama di dunia yang dibuat dalam bentuk LP EcoRecord 140 gram, dengan masing-masing salinan dibuat dari 9 botol plastik PET daur ulang yang diperoleh dari limbah pascakonsumen.

Hal ini disebut mencegah produksi lebih dari 25 metrik ton plastik murni, dan memberikan pengurangan emisi CO2/kg proses produksi sebesar 85 persen dibandingkan dengan vinyl 140g konvensional.

Sementara, kaset CD Moon Music akan menjadi yang pertama di dunia yang dirilis dalam bentuk EcoCD, lantaran dibuat dari 90 persen polikarbonat daur ulang, yang bersumber dari aliran limbah pascakonsumen. Hal ini menghasilkan pengurangan emisi CO2/kg setidaknya sebesar 78 persen, dan menghindari produksi lebih dari lima metrik ton plastik murni.
 

Selain itu, Coldplay juga telah berkolaborasi dengan Ocean Cleanup untuk membuat format rilisan tambahan yakni album notebook khusus yang diberi nama Notebook Edition EcoRecord LP. rPET, yang dirilis terbatas. Album edisi khusus ini diklaim terbuat dari 70 persen plastik sungai, yang mengalir di Rio Las Vacas, Guatemala dan dicegah oleh The Ocean Cleanup untuk sampai ke Teluk Honduras dan Samudra Atlantik.

Album ini dilengkapi dengan replika dari buku catatan studio asli Chris Martin, yang menampilkan 28 halaman catatan, lirik, dan ilustrasi di balik proses penulisan dan perekaman album. Termasuk, disertakan juga catatan suara tambahan dan demo dari sesi rekaman album, memberikan wawasan khusus mengenai perkembangan musik Coldplay. 
 

3. Dirilis dalam jumlah terbatas

Tak sampai di situ, dalam upaya mengurangi limbah, edisi pertama album Moon Music baik dalam bentuk EcoRecord LP maupun EcoCD, akan diproduksi secara terbatas dengan kualitas yang lebih tinggi dari karya-karya sebelumnya. Nantinya, semua produk EcoRecord LP Edisi Pertama akan diberi nomor satu per satu.

"Sejalan dengan langkah-langkah keberlanjutan band yang inovatif dalam tur, yang sejauh ini menghasilkan emisi CO2e 59 persen lebih sedikit dibandingkan tur stadion mereka sebelumnya, band ini telah berupaya keras untuk membuat perilisan fisik Moon Music semaksimal mungkin berkelanjutan," demikian pernyataan tertulis Coldplay.

Adapun, dilihat dari laman penjualan resminya di AS, album Moon Music dihargai US$39,99 atau sekitar Rp626.643 per keping. 

Baca juga: 7 Fakta Menarik Konser Coldplay di Jakarta, Salah Satunya Bernyanyi dengan Bahasa Isyarat 

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Hari Arsitektur Sedunia 2024, Soroti Peran Arsitek Muda dalam Pembangunan Kota

BERIKUTNYA

Daftar Harga & Cara Beli Tiket Soundfest Experience 2024

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: