Efek Samping Perm Rambut dan Kiat Perawatannya Agar Hasil Curly Tetap Awet
30 September 2024 |
10:00 WIB
Perm atau permanent wave adalah proses mengubah gaya rambut secara semi-permanen menjadi curly. Prosedur ini akan membuat bentuk rambut jadi ikal atau bergelombang, mulai dari ikal besar atau loose wave hingga keriting kecil atau tight curls yang bisa bertahan selama beberapa bulan.
Metode perm ini bukanlah hal yang baru karena sudah pernah menjadi tren pada era 80-an, lalu kembali menjadi populer belakangan ini. Perm rambut biasanya dilakukan di salon oleh seorang hair stylist professional yang berpengalaman.
Proses perm terdiri dari beberapa tahap yang melibatkan penggunaan produk khusus yang dapat memecah dan mengubah struktur rambut. Perbedaannya dengan smoothing adalah, perm akan membuat rambut menjadi keriting atau bergelombang, sedangkan smoothing membuat rambut keriting menjadi lurus.
Baca juga: Mengubah-ubah Warna Rambut, Antara Kepercayaan Diri dan Risiko Kesehatan
Meski begitu, Genhype harus hati-hati karena ada beberapa efek samping yang kemungkinan bisa terjadi saat melakukan perm hair. Mengutip byrdie, perm rambut menggunakan produk berbahan kimia yang dapat mengubah struktur alami rambut supaya menciptakan bentuk curly atau keriting.
Penggunaan zat kimia seperti ammonium thioglycolate dan hidrogen peroksida dapat memicu breakage atau patahnya helai rambut, kekeringan, kerapuhan, dan kesulitan disisir ketika rambut basah. Hal ini terutama berisiko pada rambut yang sudah rusak, diwarnai, atau di-bleaching.
Produk perm juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit kepala, seperti gatal, kemerahan, atau bahkan rasa terbakar. Sangat dianjurkan untuk melakukan tes pada kulit sebelum mengaplikasikannya pertama kali, terutama bagi pemilik kulit sensitif. Beberapa bahan kimia pada larutan perm, seperti ammonium thioglycolate, bisa memicu reaksi alergi pada beberapa individu.
Selain itu, apabila rambut sudah kering atau rusak sebelumnya, perm dapat memperburuk kondisinya. Perm akan membuat rambut lebih mudah frizzy, yakni mengembang tidak teratur dan sulit ditata, terutama jika dilakukan pada rambut yang sering diwarnai atau di-bleaching sebelumnya.
Apabila terlalu sering melakukan perm, kerusakan akan semakin parah karena penumpukan bahan kimia pada helai rambut. Disarankan menunggu setidaknya 6-8 minggu sebelum melakukan perm lagi untuk memberi waktu bagi rambut memulihkan kondisinya.
Gunakan produk yang dirancang khusus untuk rambut keriting dan hindari sampo dengan kandungan alkohol atau sulfat, yang bisa membuat rambut menjadi lebih kering dan frizzy. Saat menyisir, gunakan sisir bergigi jarang atau jari untuk mengurai rambut dengan lembut, dan hindari sisir biasa yang dapat merusak struktur ikal.
Selain itu, cobalah dengan rutin memangkas ujung rambut setiap 6-8 minggu untuk mencegahnya bercabang dan menjaga tampilan tetap segar. Terakhir, jangan terlalu sering menyentuh rambut atau menatanya dengan alat pemanas, karena hal ini dapat menyebabkan rambut kehilangan bentuk dan rusak lebih cepat.
Baca juga: Ketahui Prosedur Transplantasi Rambut dan Efek Sampingnya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Metode perm ini bukanlah hal yang baru karena sudah pernah menjadi tren pada era 80-an, lalu kembali menjadi populer belakangan ini. Perm rambut biasanya dilakukan di salon oleh seorang hair stylist professional yang berpengalaman.
Proses perm terdiri dari beberapa tahap yang melibatkan penggunaan produk khusus yang dapat memecah dan mengubah struktur rambut. Perbedaannya dengan smoothing adalah, perm akan membuat rambut menjadi keriting atau bergelombang, sedangkan smoothing membuat rambut keriting menjadi lurus.
Baca juga: Mengubah-ubah Warna Rambut, Antara Kepercayaan Diri dan Risiko Kesehatan
Meski begitu, Genhype harus hati-hati karena ada beberapa efek samping yang kemungkinan bisa terjadi saat melakukan perm hair. Mengutip byrdie, perm rambut menggunakan produk berbahan kimia yang dapat mengubah struktur alami rambut supaya menciptakan bentuk curly atau keriting.
Penggunaan zat kimia seperti ammonium thioglycolate dan hidrogen peroksida dapat memicu breakage atau patahnya helai rambut, kekeringan, kerapuhan, dan kesulitan disisir ketika rambut basah. Hal ini terutama berisiko pada rambut yang sudah rusak, diwarnai, atau di-bleaching.
Produk perm juga dapat menyebabkan iritasi pada kulit kepala, seperti gatal, kemerahan, atau bahkan rasa terbakar. Sangat dianjurkan untuk melakukan tes pada kulit sebelum mengaplikasikannya pertama kali, terutama bagi pemilik kulit sensitif. Beberapa bahan kimia pada larutan perm, seperti ammonium thioglycolate, bisa memicu reaksi alergi pada beberapa individu.
Selain itu, apabila rambut sudah kering atau rusak sebelumnya, perm dapat memperburuk kondisinya. Perm akan membuat rambut lebih mudah frizzy, yakni mengembang tidak teratur dan sulit ditata, terutama jika dilakukan pada rambut yang sering diwarnai atau di-bleaching sebelumnya.
Apabila terlalu sering melakukan perm, kerusakan akan semakin parah karena penumpukan bahan kimia pada helai rambut. Disarankan menunggu setidaknya 6-8 minggu sebelum melakukan perm lagi untuk memberi waktu bagi rambut memulihkan kondisinya.
Perawatan Setelah Perm Rambut
Supaya terhindar dari efek sampingnya, penting sekali untuk memberi perhatian khusus pada rambut setelah melakukan perm agar bentuk curly tetap indah dan sehat. Misalnya, jangan mencuci rambut selama 2-3 hari pertama karena bahan kimianya masih menetap. Keramas terlalu cepat dapat membuat curly menjadi longgar atau rusak.Gunakan produk yang dirancang khusus untuk rambut keriting dan hindari sampo dengan kandungan alkohol atau sulfat, yang bisa membuat rambut menjadi lebih kering dan frizzy. Saat menyisir, gunakan sisir bergigi jarang atau jari untuk mengurai rambut dengan lembut, dan hindari sisir biasa yang dapat merusak struktur ikal.
Selain itu, cobalah dengan rutin memangkas ujung rambut setiap 6-8 minggu untuk mencegahnya bercabang dan menjaga tampilan tetap segar. Terakhir, jangan terlalu sering menyentuh rambut atau menatanya dengan alat pemanas, karena hal ini dapat menyebabkan rambut kehilangan bentuk dan rusak lebih cepat.
Baca juga: Ketahui Prosedur Transplantasi Rambut dan Efek Sampingnya
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.