Sifat rambut yang berporos dapat menyerap logam pada air dan menumpuk di serat rambut. (Dok. L’Oréal Professionnel Indonesia)

Kandungan Metal Bikin Warna Cat Rambut Tidak Sesuai Ekspektasi

29 August 2021   |   13:28 WIB
Image
Nirmala Aninda Asisten Manajer Konten Hypeabis.id


Tingginya kandungan metal di dalam rambut dinilai menjadi penyebab utama hasil pewarnaan rambut menjadi tidak sesuai dengan ekspektasi. Hal itu berdasarkan riset yang dilakukan oleh L’Oréal Research Department yang bekerja sama dengan Universitas Ioannina selama bertahun-tahun.

Proses pewarnaan rambut sering kali membuat khawatir karena hasil warna rambut belum tentu sesuai ekspektasi. 

Berdasarkan hasil data riset dari Brandwatch 2020 mengenai Hair Color Trend, 57 persen konsumen khawatir rambut mereka patah karena proses pewarnaan rambut, serta sekitar 39 persen konsumen juga mengutarakan bahwa mereka menginginkan warna rambut yang tahan lama dan sesuai ekspektasi.

Terdapat berbagai faktor yang dapat mempengaruhi hasil akhir pewarnaan, mulai dari perbedaan warna di setiap rambut individu hingga kondisi serat rambut.

Leïla Hercouet, Senior Research Associate Disruptive Innovation Department, L’Oréal memaparkan, melalui kolaborasi riset dengan Universitas Ioannina , L’Oréal Research and Innovation berhasil mengidentifikasi bahwa tingginya kandungan metal dalam serat rambut menyebabkan kerusakan dan hasil pewarnaan balayage, dan/atau lightening yang tidak sesuai ekspektasi.

"Kandungan kandungan metal pada rambut sangat bergantung pada tingkat porositas rambut dan juga kualitas air dimana masyarakat tinggal. Air terbersih pun, baik di dalam kamar mandi di rumah masyarakat atau di salon, masih dapat mengandung metal tinggi," ujarnya.

Hal ini karena aliran air mengikis logam pada pipa, sehingga partikel metal menumpuk di dalam serat rambut. 

Pada saat proses pewarnaan rambut, tinggi rendahnya kandungan metal sangat berpengaruh dalam mengoptimalkan hasil pewarnaan, balayage atau lightening. Semakin tinggi kandungan metal di serat rambut, maka semakin tinggi pula peluang rambut patah dan hasil warna yang tidak sesuai ekspektasi. 

Kolaborasi riset ini juga berhasil menganalisis dan memetakan kandungan metal dalam rambut di dunia dan secara spesifik di Indonesia.

L’Oréal Pro Map Data 2021 menemukan bahwa sebanyak 67 persen masyarakat Indonesia memiliki kandungan metal tinggi dalam serat rambut.

Mereka juga mengidentifikasi molekul yang tepat untuk menetralisir surplus kandungan metal tinggi yang mengakibatkan rambut patah, yaitu Glicoamine, zat aktif yang cukup kecil sehingga bisa masuk ke dalam serat rambut untuk mengikat sekaligus menetralkan logam di dalam serat rambut. 

Indra Tanudarma, Head of Education, L’Oréal Professionnel menuturkan temuan ini menjadi salah satu komitmen L’Oréal Professionnel kepada hairdresser untuk menemukan isu pokok yang menjadi tantangan para hairdresser dan sekaligus menghadirkan pilihan tepat dan inovatif

Lie Kuang, Owner Lie Kuang & Co. Innovative Salon, L’Oréal Professionnel Ambassador mengakui bahwa proses pewarnaan sangat menantang terutama ketika hasil pewarnaan tidak sesuai ekspektasi.

“Walaupun langkah dan upaya yang kita lakukan sudah betul, kita tidak dapat menjamin bahwa hasil akhir pewarnaan rambut akan sesuai. Sekarang kita sudah ketahui penyebab permasalahan ini apa dan berharap ada solusi inovatif untuk memberikan hasil pewarnaan yang optimal," katanya.



Editor: Indyah Sutriningrum
 

SEBELUMNYA

Keseimbangan Hidup Dimulai dari Kesehatan Fisik & Mental

BERIKUTNYA

Berbagi Berkas Lebih Hemat dengan Network Attached Storage

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: