Ketahui Prosedur Transplantasi Rambut dan Efek Sampingnya
22 July 2024 |
19:43 WIB
Tak sedikit orang di dunia yang mengalami masalah pada rambut dan kulit kepalanya, misalnya kerontokan yang mengakibatkan kebotakan pada usia muda. Transplantasi rambut akhirnya dipilih sebagai metode untuk mengatasi masalah kebotakan ketika perawatan lainnya tak kunjung membuahkan hasil.
Mengutip dari NHS, transplantasi rambut adalah prosedur menanamkan rambut ke area kulit kepala yang botak atau menipis. Prosedur transplantasi rambut dilakukan oleh dokter spesialis kulit atau ahli bedah plastik spesialis rekonstruksi.
Baca juga: Ketahui Penyebab Rambut Rontok dan Cara Mengatasi Kebotakan dengan Transplantasi
Terdapat dua jenis prosedur transplantasi rambut. Pertama, Transplantasi Unit Folikel (FUT) atau cangkok. Dokter akan mengambil potongan tipis kulit kepala yang memiliki sel rambut sehat. Biasanya kulit diambil dari bagian belakang kepala, lalu dibagi menjadi beberapa bagian kecil. Potongan kulit tersebut akan ditempelkan pada bagian kulit kepala yang mengalami kebotakan.
Proses cangkok rambut bisa memakan waktu beberapa jam. Sebelum memulai prosedur, dokter akan mengoleskan krim anestesi untuk mengurangi rasa sakit di kulit kepala. Lama penyembuhan bervariasi untuk setiap pasien. Namun biasanya memerlukan waktu beberapa bulan.
Selain itu, ada juga prosedur Ekstraksi Unit Folikel (FUE). Bagian belakang kepala akan dicukur terlebih dahulu. Rambut diambil satu per satu dan ditempatkan pada sayatan kecil di kulit kepala. Bekas luka kecil akan terlihat tetapi tidak terlalu mencolok.
Pasien akan diberikan semprotan untuk membantu proses pemulihan, dan mungkin perlu waktu istirahat 1 hingga 2 minggu setelah prosedur ekstraksi ini, serta harus berhati-hati dengan area yang ditransplantasi. Sebaiknya jangan menyentuh area rambut dan kulit kepala selama dua minggu pertama.
Setelah 2-5 hari perban biasanya dapat dilepas, hari keenam pasien sudah bisa mulai mencuci rambut dengan lembut dan hati-hati. Hari ke 10 hingga 14, jahitan yang tidak dapat menyatu dengan kulit biasanya sudah bisa dilepas.
Beberapa minggu kemudian rambut yang ditransplantasikan mungkin akan rontok, dan akan mulai tumbuh kembali setelah beberapa waktu. Lalu, 4 bulan kemudian akan muncul rambut baru, dan baru setelah 10-18 bulan, hasil akhir dari transplantasi rambut akan terlihat.
Meskipun prosedur transplantasi rambut umumnya aman, ada beberapa risiko kecil yang perlu diperhatikan seperti berikut ini:
Editor: Fajar Sidik
Mengutip dari NHS, transplantasi rambut adalah prosedur menanamkan rambut ke area kulit kepala yang botak atau menipis. Prosedur transplantasi rambut dilakukan oleh dokter spesialis kulit atau ahli bedah plastik spesialis rekonstruksi.
Baca juga: Ketahui Penyebab Rambut Rontok dan Cara Mengatasi Kebotakan dengan Transplantasi
Terdapat dua jenis prosedur transplantasi rambut. Pertama, Transplantasi Unit Folikel (FUT) atau cangkok. Dokter akan mengambil potongan tipis kulit kepala yang memiliki sel rambut sehat. Biasanya kulit diambil dari bagian belakang kepala, lalu dibagi menjadi beberapa bagian kecil. Potongan kulit tersebut akan ditempelkan pada bagian kulit kepala yang mengalami kebotakan.
Proses cangkok rambut bisa memakan waktu beberapa jam. Sebelum memulai prosedur, dokter akan mengoleskan krim anestesi untuk mengurangi rasa sakit di kulit kepala. Lama penyembuhan bervariasi untuk setiap pasien. Namun biasanya memerlukan waktu beberapa bulan.
Selain itu, ada juga prosedur Ekstraksi Unit Folikel (FUE). Bagian belakang kepala akan dicukur terlebih dahulu. Rambut diambil satu per satu dan ditempatkan pada sayatan kecil di kulit kepala. Bekas luka kecil akan terlihat tetapi tidak terlalu mencolok.
Pasien akan diberikan semprotan untuk membantu proses pemulihan, dan mungkin perlu waktu istirahat 1 hingga 2 minggu setelah prosedur ekstraksi ini, serta harus berhati-hati dengan area yang ditransplantasi. Sebaiknya jangan menyentuh area rambut dan kulit kepala selama dua minggu pertama.
Setelah 2-5 hari perban biasanya dapat dilepas, hari keenam pasien sudah bisa mulai mencuci rambut dengan lembut dan hati-hati. Hari ke 10 hingga 14, jahitan yang tidak dapat menyatu dengan kulit biasanya sudah bisa dilepas.
Beberapa minggu kemudian rambut yang ditransplantasikan mungkin akan rontok, dan akan mulai tumbuh kembali setelah beberapa waktu. Lalu, 4 bulan kemudian akan muncul rambut baru, dan baru setelah 10-18 bulan, hasil akhir dari transplantasi rambut akan terlihat.
Efek Samping Transplantasi Rambut
Meskipun prosedur transplantasi rambut umumnya aman, ada beberapa risiko kecil yang perlu diperhatikan seperti berikut ini:
- Selama beberapa hari, kulit kepala bisa terasa kencang dan nyeri, serta mungkin mengalami sedikit pembengkakan.
- Munculnya banyak keropeng di area yang ditransplantasikan.
- Terdapat satu atau beberapa bekas luka kecil, tergantung pada metode transplantasi yang digunakan.
- Pendarahan, infeksi, dan reaksi alergi di area transplantasi.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.