Madani International Film Festival 2024: Simak Program, Daftar Film & Jadwal Pemutarannya
23 September 2024 |
17:52 WIB
Madani International Film Festival (MIFF) akan kembali digelar pada 3-6 Oktober 2024. Mengusung tema Marwah, MIFF 2024 akan menyajikan sederet program menarik yang inklusif, berfokus pada nilai-nilai kemanusiaan, dan merayakan Islam sebagai sumber bimbingan hidup dan ekspresi budaya.
Marwah yang menjadi tema MIFF 2024 diambil dari bahasa Arab "muruah" yang berarti kehormatan diri, harga diri, nama baik, sebagaimana dilansir dari situs resmi MIFF. Marwah adalah semacam tujuan dari bergolak dan bergesernya persepsi global tentang dunia saat ini.
Baca juga: Daftar Pemenang Madani International Film Festival 2023
Kelompok-kelompok di wilayah 'pinggir' seperti Asia Tenggara atau Eropa Tengah dan Timur, atau negara-negara yang selama ini dianggap 'berkembang' di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, mulai menggeliat membangun sebuah marwah baru dalam dunia pascakolonial dan dekolonial.
"Dalam dunia yang sedang bergerak inilah banyak sekali wacana dan khasanah seni visual seperti film menjadi instrumen pembentuk kesadaran baru: bahwa kemerdekaan, kedaulatan, kemuliaan, adalah hak semua manusia," demikian tulis MIFF.
MIFF 2024 akan dihelat selama empat hari berturut-turut yakni pada 3-6 Oktober 2024. Gelarannya tahun ini akan berlangsung di 7 titik berbeda yakni Taman Ismail Marzuki, Bina Nusantara University, Universitas Paramadina, Universitas Islam Internasional Indonesia, Masjid Istiqlal, Cinepolis Senayan Park, dan Metropole XXI Jakarta.
Selama empat hari, MIFF 2024 akan diramaikan dengan sejumlah program seperti Focus: Palestine, Focus Country: Sudan, Director's Talk, retrospeksi 50 tahun kiprah Christine Hakim, In This World, Tenggara, Puan Madani, Madani Kids, Madani Shorts, Madani Classic, Madani Short Film Competition, dan masih banyak lagi.
Melalui unggahan di akun media sosial resmi, pihak penyelenggara menginformasikan bahwa MIFF 2024 menerima sebanyak 1.645 film yang telah mendaftar dari dalam dan luar negeri untuk program Madani Short Film Competition. Setelah melalui seleksi, akhirnya terpilih lah 16 film yang akan berkompetisi pada program tersebut di MIFF 2024.
Adapun, MIFF 2024 akan dibuka dengan pemutaran film kolaborasi tiga negara yakni Palestina, Belgia, dan Qatar bertajuk R21 AKA Restoring Solidarity karya sutradara Mohanad Yaqubi.
Film dokumenter ini menampilkan perjuangan yang semakin masif untuk penentuan nasib Palestina antara 1960 dan 1980 didukung oleh gerakan sayap kiri radikal di seluruh dunia, termasuk di Jepang. Hal ini diilustrasikan oleh kumpulan film 16mm karya para pembuat film militan dari berbagai negara, yang dialihbahasakan dan diputar di Jepang.
Secara gaya, film-film tersebut sangat bervariasi. Film-film tersebut meliputi wawancara dengan para pemimpin organisasi pembebasan Palestina (PLO), tayangan dokumenter tentang kehidupan di kamp-kamp pengungsi, film-film eksperimental, dan film-film instruksional untuk tujuan pariwisata. Mohanad Yaqubi sebagai sutradara telah memanfaatkan materi ini untuk membuat sebuah film yang dapat dilihat sebagai kesimpulan atau epilog.
Sementara untuk penutup, MIFF 2024 akan memutar film berjudul Animalia karya sutradara Maroko-Prancis Sofia Alaoui. Film ini mengikuti Itto (Oumaïma Barid), seorang wanita Muslim Maroko yang tengah hamil, dan mencoba bersatu kembali dengan suaminya Amine (Mehdi Dehbi).
Namun, Itto harus menempuh perjalanan yang berat untuk menemukan suaminya ketika kejadian luar angkasa di Maroko di tenggara Casablanca menyebabkan negara itu dilanda kekacauan. Perjalanannya menunjukkan perpaduan antara yang nyata dan yang tidak nyata, antara yang duniawi dan yang spiritual.
Selain dua film tersebut, MIFF 2024 juga telah mengumumkan daftar film yang akan diputar dalam festival tersebut yang terbagi ke dalam beberapa program. Berikut informasi lengkapnya.
Goodbye Julia (Mohamed Kordofani)
3 Oktober 2024
19.00 WIB | Cinepolis Senayan Park
This Jungo Life (David Fedela)
6 Oktober 2024
13.00 WIB | Studio Sjuman Djaya TIM Cikini Jakarta
Hijab (Women in Veil)
4 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Sjuman Djaya TIM Cikini Jakarta
Tuhan, Izinkan Aku Berdosa
5 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Sjuman Djaya TIM Cikini Jakarta
The Cursed Land (Thailand)
5 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
Jendela Seribu Sungai (Indonesia)
5 Oktober 2024
13.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
Perjalanan Pertama (Indonesia)
6 Oktober 2024
10.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
Road to Resilience (Indonesia)
4 Oktober 2024 | 14.00 WIB | Universitas International Islam Indonesia
5 Oktober 2024 | 10.00 WIB | Universitas Paramadina
6 Oktober 2024 | 13.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
The Path Full of Stars (Iran)
4 Oktober 2024
14.00 WIB | Studio Sjuman Djaya TIM Cikini Jakarta
Kayo Kayo Colour? (India)
5 Oktober 2024
13.00 WIB | Studio Sjuman Djaya TIM Cikini Jakarta
Badrun dan Loundri (Indonesia)
5 Oktober 2024
16.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
Dinar (Yordania): Moawea Al Omari
4 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
Son (Iran): Saman Hosseinpuor
4 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
Mona (Belgia): Abdurahman Alshowaiki
4 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
Pacar Merah (The Lady in White)-Indonesia: Angkasa Ramadhan
4 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
Pamit Ronda (Once Upon a Night)-Indonesia: Erlina Rakhmawati
4 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
Abraham (Iran): Elnaz Ghaderpour, Reza Gamini
4 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
A Beautiful Excuse for A Deadlu Sin (Bahrain): Hashim Sharaf
4 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
The Cold of Cold (Iran): Farhan Behpour
4 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
Bottles (Maroko): Yassone El Idrissi
5 Oktober 2024
16.00 WIB | Studio Sjuman Djaya TIM Cikini Jakarta
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Marwah yang menjadi tema MIFF 2024 diambil dari bahasa Arab "muruah" yang berarti kehormatan diri, harga diri, nama baik, sebagaimana dilansir dari situs resmi MIFF. Marwah adalah semacam tujuan dari bergolak dan bergesernya persepsi global tentang dunia saat ini.
Baca juga: Daftar Pemenang Madani International Film Festival 2023
Kelompok-kelompok di wilayah 'pinggir' seperti Asia Tenggara atau Eropa Tengah dan Timur, atau negara-negara yang selama ini dianggap 'berkembang' di Asia, Afrika, dan Amerika Latin, mulai menggeliat membangun sebuah marwah baru dalam dunia pascakolonial dan dekolonial.
"Dalam dunia yang sedang bergerak inilah banyak sekali wacana dan khasanah seni visual seperti film menjadi instrumen pembentuk kesadaran baru: bahwa kemerdekaan, kedaulatan, kemuliaan, adalah hak semua manusia," demikian tulis MIFF.
MIFF 2024 akan dihelat selama empat hari berturut-turut yakni pada 3-6 Oktober 2024. Gelarannya tahun ini akan berlangsung di 7 titik berbeda yakni Taman Ismail Marzuki, Bina Nusantara University, Universitas Paramadina, Universitas Islam Internasional Indonesia, Masjid Istiqlal, Cinepolis Senayan Park, dan Metropole XXI Jakarta.
Selama empat hari, MIFF 2024 akan diramaikan dengan sejumlah program seperti Focus: Palestine, Focus Country: Sudan, Director's Talk, retrospeksi 50 tahun kiprah Christine Hakim, In This World, Tenggara, Puan Madani, Madani Kids, Madani Shorts, Madani Classic, Madani Short Film Competition, dan masih banyak lagi.
Melalui unggahan di akun media sosial resmi, pihak penyelenggara menginformasikan bahwa MIFF 2024 menerima sebanyak 1.645 film yang telah mendaftar dari dalam dan luar negeri untuk program Madani Short Film Competition. Setelah melalui seleksi, akhirnya terpilih lah 16 film yang akan berkompetisi pada program tersebut di MIFF 2024.
Adapun, MIFF 2024 akan dibuka dengan pemutaran film kolaborasi tiga negara yakni Palestina, Belgia, dan Qatar bertajuk R21 AKA Restoring Solidarity karya sutradara Mohanad Yaqubi.
Film dokumenter ini menampilkan perjuangan yang semakin masif untuk penentuan nasib Palestina antara 1960 dan 1980 didukung oleh gerakan sayap kiri radikal di seluruh dunia, termasuk di Jepang. Hal ini diilustrasikan oleh kumpulan film 16mm karya para pembuat film militan dari berbagai negara, yang dialihbahasakan dan diputar di Jepang.
Secara gaya, film-film tersebut sangat bervariasi. Film-film tersebut meliputi wawancara dengan para pemimpin organisasi pembebasan Palestina (PLO), tayangan dokumenter tentang kehidupan di kamp-kamp pengungsi, film-film eksperimental, dan film-film instruksional untuk tujuan pariwisata. Mohanad Yaqubi sebagai sutradara telah memanfaatkan materi ini untuk membuat sebuah film yang dapat dilihat sebagai kesimpulan atau epilog.
Sementara untuk penutup, MIFF 2024 akan memutar film berjudul Animalia karya sutradara Maroko-Prancis Sofia Alaoui. Film ini mengikuti Itto (Oumaïma Barid), seorang wanita Muslim Maroko yang tengah hamil, dan mencoba bersatu kembali dengan suaminya Amine (Mehdi Dehbi).
Namun, Itto harus menempuh perjalanan yang berat untuk menemukan suaminya ketika kejadian luar angkasa di Maroko di tenggara Casablanca menyebabkan negara itu dilanda kekacauan. Perjalanannya menunjukkan perpaduan antara yang nyata dan yang tidak nyata, antara yang duniawi dan yang spiritual.
Selain dua film tersebut, MIFF 2024 juga telah mengumumkan daftar film yang akan diputar dalam festival tersebut yang terbagi ke dalam beberapa program. Berikut informasi lengkapnya.
1. Focus: Sudan
Goodbye Julia (Mohamed Kordofani)3 Oktober 2024
19.00 WIB | Cinepolis Senayan Park
This Jungo Life (David Fedela)
6 Oktober 2024
13.00 WIB | Studio Sjuman Djaya TIM Cikini Jakarta
2. Retrospeksi: Hanung Bramantyo
Hijab (Women in Veil)4 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Sjuman Djaya TIM Cikini Jakarta
Tuhan, Izinkan Aku Berdosa
5 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Sjuman Djaya TIM Cikini Jakarta
3. Tenggara
The Cursed Land (Thailand)5 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
Jendela Seribu Sungai (Indonesia)
5 Oktober 2024
13.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
Perjalanan Pertama (Indonesia)
6 Oktober 2024
10.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
Road to Resilience (Indonesia)
4 Oktober 2024 | 14.00 WIB | Universitas International Islam Indonesia
5 Oktober 2024 | 10.00 WIB | Universitas Paramadina
6 Oktober 2024 | 13.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
4. Puan Madani
The Path Full of Stars (Iran)4 Oktober 2024
14.00 WIB | Studio Sjuman Djaya TIM Cikini Jakarta
5. In This World
Kayo Kayo Colour? (India)5 Oktober 2024
13.00 WIB | Studio Sjuman Djaya TIM Cikini Jakarta
6. Lingkungan
Badrun dan Loundri (Indonesia)5 Oktober 2024
16.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
7. Madani Short Film Competition
Dinar (Yordania): Moawea Al Omari4 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
Son (Iran): Saman Hosseinpuor
4 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
Mona (Belgia): Abdurahman Alshowaiki
4 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
Pacar Merah (The Lady in White)-Indonesia: Angkasa Ramadhan
4 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
Pamit Ronda (Once Upon a Night)-Indonesia: Erlina Rakhmawati
4 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
Abraham (Iran): Elnaz Ghaderpour, Reza Gamini
4 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
A Beautiful Excuse for A Deadlu Sin (Bahrain): Hashim Sharaf
4 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
The Cold of Cold (Iran): Farhan Behpour
4 Oktober 2024
19.00 WIB | Studio Asrul Sani TIM Cikini Jakarta
Bottles (Maroko): Yassone El Idrissi
5 Oktober 2024
16.00 WIB | Studio Sjuman Djaya TIM Cikini Jakarta
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.