Makin Banyak Dibicarakan, Music Video Musisi Indonesia Kembali Bergairah
17 September 2024 |
13:51 WIB
Keberadaan music video (MV) dari musisi-musisi Indonesia belakangan tampak kembali bergairah. Setelah sempat sekadar ada, MV kini kembali punya ruang untuk hidup dan dibicarakan, baik secara konsep maupun pemaknaan, oleh para penggemar musik di dalam negeri.
Beberapa rencana kemunculan MV bahkan kini menjadi sangat ditunggu. Terbaru, misalnya, saat MV lagu "Gala Bunga Matahari" karya Sal Priadi akan tayang, banyak orang seperti tak sabar menanti. Kini, setelah satu bulan tayang, MV tersebut telah mendapatkan 34 juta penonton.
Beberapa MV lagu lain, seperti penyanyi Mahalini berjudul "Sampai Menutup Mata" kini mendapat 9,2 juta penonton, Andmesh berjudul "Hanya Rindu" mendapat 236 juta penonton, hingga Yura Yunita berjudul "Tutur Batin" juga telah mendapat 28 juta penonton.
Baca juga: White Shoes & The Couples Company Rilis Video Musik 'Halaman Ekstra' yang Penuh Nuansa Malam
MV telah menjadi bagian besar dalam industri musik sejak lama. Keberadaan MV dinilai oleh sejumlah pihak masih penting pada era digital, tak hanya untuk promosi, tetapi juga ekspresi artistik, membangun citra, hingga menjangkau penggemar yang lebih luas.
Pengamat musik Nuran Wibisono mengatakan pada dasarnya music video tidak pernah benar-benar hilang. Video klip selalu rutin dibuat oleh para musisi, termasuk ketika popularitas YouTube makin moncer mengalahkan televisi.
Lantaran medium mulai berbeda, Nuran menyebut video klip sekarang justru lebih beragam. Video klip relatif lebih mudah dan murah juga untuk dibuat. Kasarannya, modal ponsel pintar sudah bisa untuk membuat video klip. Di sisi lain, video klip makin beragam karena saluran penayangannya makin dipermudah. Misalnya, langsung mengunggahnya di YouTube.
Nuran mengatakan Indonesia pernah merasakan masa kejayaan MV, terutama pada era 90-an. Kala itu adalah masa jaya MTV. Menurutnya, ketika itu banyak video klip bagus dan turut pula mengorbitkan sutradara-sutradara apik.
“Kala itu, industri musiknya juga berkembang, penjualan album fisik juga baik, di luar masalah pembajakan,” jelasnya kepada Hypeabis.id.
Menurut Nuran, MV hingga hari ini masih jadi elemen penting dalam dunia musik Indonesia. Saat ini banyak bermunculan video klip dengan konsep naratif, dari The Panturas sampai Sal Priadi.
“Di ekosistem sekarang, posisi MV tetap ada di ranah penting. Ia berperan memberikan aspek visual, menemani segi sound. Ia juga dianggap pengejawantahan terhadap ide dan interpretasi,” imbunya.
Menurutnya, MV bakal terus bergairah ke depan. Terlebih, saat ini dunia makin condong menyukai format visual bergerak ketimbang hanya statis. Dengan demikian, posisi MV jelas masih sangat penting.
Segendang sepenarian, sutradara muda Aco Tenriyagelli mengatakan karya-karya MV dari para musisi kini memang tambah semarak. Hal ini menurutnya merupakan pertanda yang apik.
“Bahkan, sebelum MV keluar, itu sudah ramai, sudah diperbincangkan. Yang kayak begitu kan biasanya terjadi di film, MV kadang keluar tidak ada yang peduli juga, tetapi sekarang berbeda. Ada hype-nya,” tutur Aco kepada Hypeabis.id.
Menurutnya, MV kini telah menemukan ruangnya kembali untuk diperbincangkan. Keberadaan MV pun jadi lebih bergengsi bagi musisi, tak terkecuali sebagai sarana melebarkan IP.
Aco yang belakangan terlibat dalam beberapa project MV juga mulai merasa banyak perubahan. Dahulu, kata dia, beberapa MV kerap dibuat ala kadarnya. Namun, sekarang para musisi sudah berani untuk spending money cukup besar untuk pembuatan MV.
Sebab, posisi MV kini kembali penting. Tak hanya untuk promosi lagu, MV juga bisa dijadikan medium baru menjangkau penikmat yang berbeda.
“Kalau bikin MV, aku mesti bisa meng-enhance dan merelevansi ke pendengar. Misalnya, ketika garap MV Hindia Kita Ke Sana, mungkin ada yang berpikir ini tentang pasangan, tetapi aku bikin persahabatan. Jadi, ada pemahaman baru oh ini bisa lebih luas ya,” jelasnya.
Menurutnya, musik video memang bisa membuat sebuah lagu bisa punya pemaknaan lebih luas. Selain itu, dengan teknik bercerita, sebuah MV jadi punya banyak daya tarik. Dalam artian, kalau orang belum suka lagunya, mungkin pintu masuknya ialah lewat cerita di musik video tersebut.
Baca juga: Heboh Soal Royalti Pencipta Lagu Asmalibrasi, Begini Kata Pengamat Musik Nuran Wibisono
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Beberapa rencana kemunculan MV bahkan kini menjadi sangat ditunggu. Terbaru, misalnya, saat MV lagu "Gala Bunga Matahari" karya Sal Priadi akan tayang, banyak orang seperti tak sabar menanti. Kini, setelah satu bulan tayang, MV tersebut telah mendapatkan 34 juta penonton.
Beberapa MV lagu lain, seperti penyanyi Mahalini berjudul "Sampai Menutup Mata" kini mendapat 9,2 juta penonton, Andmesh berjudul "Hanya Rindu" mendapat 236 juta penonton, hingga Yura Yunita berjudul "Tutur Batin" juga telah mendapat 28 juta penonton.
Baca juga: White Shoes & The Couples Company Rilis Video Musik 'Halaman Ekstra' yang Penuh Nuansa Malam
MV telah menjadi bagian besar dalam industri musik sejak lama. Keberadaan MV dinilai oleh sejumlah pihak masih penting pada era digital, tak hanya untuk promosi, tetapi juga ekspresi artistik, membangun citra, hingga menjangkau penggemar yang lebih luas.
Pengamat musik Nuran Wibisono mengatakan pada dasarnya music video tidak pernah benar-benar hilang. Video klip selalu rutin dibuat oleh para musisi, termasuk ketika popularitas YouTube makin moncer mengalahkan televisi.
Lantaran medium mulai berbeda, Nuran menyebut video klip sekarang justru lebih beragam. Video klip relatif lebih mudah dan murah juga untuk dibuat. Kasarannya, modal ponsel pintar sudah bisa untuk membuat video klip. Di sisi lain, video klip makin beragam karena saluran penayangannya makin dipermudah. Misalnya, langsung mengunggahnya di YouTube.
Nuran mengatakan Indonesia pernah merasakan masa kejayaan MV, terutama pada era 90-an. Kala itu adalah masa jaya MTV. Menurutnya, ketika itu banyak video klip bagus dan turut pula mengorbitkan sutradara-sutradara apik.
“Kala itu, industri musiknya juga berkembang, penjualan album fisik juga baik, di luar masalah pembajakan,” jelasnya kepada Hypeabis.id.
Menurut Nuran, MV hingga hari ini masih jadi elemen penting dalam dunia musik Indonesia. Saat ini banyak bermunculan video klip dengan konsep naratif, dari The Panturas sampai Sal Priadi.
“Di ekosistem sekarang, posisi MV tetap ada di ranah penting. Ia berperan memberikan aspek visual, menemani segi sound. Ia juga dianggap pengejawantahan terhadap ide dan interpretasi,” imbunya.
Menurutnya, MV bakal terus bergairah ke depan. Terlebih, saat ini dunia makin condong menyukai format visual bergerak ketimbang hanya statis. Dengan demikian, posisi MV jelas masih sangat penting.
Segendang sepenarian, sutradara muda Aco Tenriyagelli mengatakan karya-karya MV dari para musisi kini memang tambah semarak. Hal ini menurutnya merupakan pertanda yang apik.
“Bahkan, sebelum MV keluar, itu sudah ramai, sudah diperbincangkan. Yang kayak begitu kan biasanya terjadi di film, MV kadang keluar tidak ada yang peduli juga, tetapi sekarang berbeda. Ada hype-nya,” tutur Aco kepada Hypeabis.id.
Menurutnya, MV kini telah menemukan ruangnya kembali untuk diperbincangkan. Keberadaan MV pun jadi lebih bergengsi bagi musisi, tak terkecuali sebagai sarana melebarkan IP.
Aco yang belakangan terlibat dalam beberapa project MV juga mulai merasa banyak perubahan. Dahulu, kata dia, beberapa MV kerap dibuat ala kadarnya. Namun, sekarang para musisi sudah berani untuk spending money cukup besar untuk pembuatan MV.
Sebab, posisi MV kini kembali penting. Tak hanya untuk promosi lagu, MV juga bisa dijadikan medium baru menjangkau penikmat yang berbeda.
“Kalau bikin MV, aku mesti bisa meng-enhance dan merelevansi ke pendengar. Misalnya, ketika garap MV Hindia Kita Ke Sana, mungkin ada yang berpikir ini tentang pasangan, tetapi aku bikin persahabatan. Jadi, ada pemahaman baru oh ini bisa lebih luas ya,” jelasnya.
Menurutnya, musik video memang bisa membuat sebuah lagu bisa punya pemaknaan lebih luas. Selain itu, dengan teknik bercerita, sebuah MV jadi punya banyak daya tarik. Dalam artian, kalau orang belum suka lagunya, mungkin pintu masuknya ialah lewat cerita di musik video tersebut.
Baca juga: Heboh Soal Royalti Pencipta Lagu Asmalibrasi, Begini Kata Pengamat Musik Nuran Wibisono
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.