iPhone 16 Pro yang dibekali Apple Intelligence. (Sumber gambar: Apple)

AI Bikin Pasar Ponsel Pintar Tambah Menarik, Gara-gara Apple Intelligence?

16 September 2024   |   11:11 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Pertarungan teknologi artificial intelligence (AI) yang disematkan ke dalam ponsel pintar makin sengit dengan kehadiran Apple Intelligence di iPhone 16. Diprediksi penjualan Apple akan meningkat dengan kehadiran kecerdasan buatan itu, di tengah dominasi Samsung sebagai pemain utama saat ini. 

Tak bisa dimungkiri, pertumbuhan ponsel Android tahun ini diprediksi sembilan kali lebih cepat, mencapai 7,1 persen dibandingkan iOS yang hanya mendapat angka 0,8 persen, menurut data International Data Corporation (IDC) Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker. Lambatnya pertumbuhan Apple karena meningkatnya persaingan di China. 

Kendati demikian, Nabila Popal, Direktur Riset Senior Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker milik IDC memprediksi ada potensi kenaikan penjualan iOS dan sangat bergantung pada kualitas AI yang disematkan pada seri iPhone 16, serta seberapa cepat Apple dapat menjalin kemitraan AI lokal di China.

IDC memperkirakan pertumbuhan penjualan ponsel berbasis iOS baru akan membaik pada 2025, dengan pertumbuhan 4 persen dari tahun ke tahun berkat Apple Intelligence. “Diharapkan akan mendapatkan momentum tahun depan dan mendorong peningkatan yang lebih cepat," ujar Nabila dalam keterangannya beberapa waktu lalu. 

Baca juga: Fakta Menarik Fitur dan Teknologi Terbaru Apple Intelligence

Tech Reviewer Mouldie Satria menyampaikan kehadiran AI di smartphone memang membuat pasar ponsel pintar semakin menarik. Kini, smartphone tidak dinilai dari spesifikasinya saja, tetapi kemampuan kecerdasan buatan yang bisa memudahkan kehidupan sehari-hari. 

Smartphone dengan kemampuan AI tentu menawarkan hal lebih ketimbang ponsel pintar biasa. Meskipun saat ini masih belum jadi faktor penentu dalam pengambilan keputusan dalam memilih smartphone, menurut Mouldy hadirnya AI cukup bermanfaat di situasi tertentu seperti menghilangkan objek yang tidak diinginkan dalam foto, pencarian cepat Circle To Search pada Galaxy AI di Samsung, dan fitur translate atau penerjemah yang tidak membutuhkan internet. 

“Masa depan smartphone dengan AI cukup cerah, kita akan melihat fitur AI ini akan tersedia tidak hanya di smartphone premium, namun juga mid range dan entry level,” tuturnya kepada Hypeabis.id beberapa waktu lalu.

Mouldie menilai, awalnya mungkin kehadiran AI tidak terlalu dibutuhkan, namun akan menjadi kebutuhan ketika masyarakat sudah mulai terbiasa menggunakan fitur-fitur yang dihadirkan. Pada dasarnya, AI memang hadir untuk mempermudah manusia, menyederhanakan persoalan, dan mempercepat proses belajar. 

Saat ini, pasar gawai masih ada di fase awal AI. Mouldie berpendapat mungkin akan ada banyak hal yang terasa kurang dan masih butuh waktu agar dapat bekerja optimal serta sesuai dengan ekspektasi. 

Para pengembang masih dalam tahap pengambilan data, mana fitur AI yang banyak digunakan dan mana yang ternyata tidak sering digunakan. “Data ini yang nantinya akan digunakan apakah akan melanjutkan inovasi ini atau tidak,” ucapnya. 
 

Fitur Galaxy AI (Sumber gambar: Samsung)

Fitur Galaxy AI (Sumber gambar: Samsung)

Soal Apple yang mengikuti pasar dengan menghadirkan Apple Intelligence, sejatinya ada banyak kemiripan fitur dengan Galaxy AI di smartphone Samsung. Perbedaan yang terlihat mungkin integrasi AI pada asisten pribadi Siri. 

Kini, Siri bisa mengerti menggunakan bahasa yang lebih natural, mencari dokumen di dalam smartphone, bahkan membaca pesan di dalam chat. “Apakah ini bisa mendongkrak penjualan? Mungkin tidak secara langsung karena fitur Apple Intelligence juga akan tersedia di model iPhone sebelumnya seperti iPhone 15,” jelasnya. 

Apple diketahui baru saja meluncurkan jajaran seri iPhone 16 dengan keunggulan Apple Intelligence pada Selasa (10/9/2024). Teknologi kecerdasan buatan dari Apple ini membawa fitur yang memungkinkan pengguna membuat film berdasarkan deskripsi, penghapusan objek di latar belakang foto. 

Selain itu, fitur AI juga bisa merekam, membuat transkrip, dan meringkas audio, meringkas poin-poin percakapan dari telepon, hingga peningkatan Siri dengan kemampuan memahami bahasa lebih baik berkat integrasi dengan ChatGPT. 

“Generasi berikutnya dari iPhone telah dirancang untuk Apple Intelligence, ini menandai awal dari era baru yang menarik. iPhone 16 meningkatkan standar untuk apa yang dapat dilakukan iPhone," sebut CEO Apple Tim Cook.  

Sementara itu, Samsung terus melakukan pengembangan teknologi kecerdasan buatan untuk disematkan ke dalam ponsel pintarnya. Mengusung visi AI on device, teknologi AI yang dihadirkan terintegrasi langsung di smartphone, sehingga memungkinkan pengguna untuk mengaksesnya tanpa koneksi internet dan memberikan mobile experience yang lebih cepat, aman, dan nyaman.

Terbaru, Samsung menghadirkan fitur Listening Mode pada Galaxy Z Fold 6. Fitur ini menyediakan terjemahan transkrip secara real-time dengan proses langsung di dalam perangkat sehingga lebih praktis dan menjaga privasi pengguna dengan lebih aman. 

Pengembangan fitur Listening Mode diklaim melewati proses penelitian dan pengembangan untuk memperkaya diksi yang ada di device sehingga dapat memahami konteks pembicaraan. Menariknya, semua ini dilakukan oleh engineer muda berbakat dari Indonesia yang tergabung di Samsung R&D Institute Indonesia (SRIN). 

Tim ini menganalisis data dan model untuk menghasilkan terjemahan yang kontekstual. Untuk menyempurnakan fitur Listening Mode, SRIN mengembangkan AI knowledge model sehingga lebih memahami konteks pembicaraan pada saat sedang digunakan, dengan fokus pada memperkaya data dalam beberapa kategori baru. 
 
Yanuar Rahman, Software Platform Group Head Samsung R&D Institute Indonesia, menuturkan dari pengguna Galaxy smartphone, pihaknya menemukan tingginya pembicaraan di 7 kategori utama, yaitu ekonomi, kesehatan, psikologi, AI, sejarah, lingkungan, dan politik. Tenaga ahli muda di bidang AI yang bergabung di SRIN mengadaptasi kategori tersebut ke dalam konteks Bahasa Indonesia. 

SRIN juga menambahkan kategori agama/kepercayaan (religion), berdasarkan pemahaman tentang kebutuhan pengguna di Indonesia. Selain para ahli di bidang AI, SRIN juga melibatkan tim Linguistic Expert yang juga bekerjasama dengan tenaga ahli AI Samsung di pusat Korea untuk mengkurasi knowledge model yang telah dikumpulkan. “Kami memastikan terjemahan di fitur Listening Mode semakin dipahami konteksnya,” tutur Yanuar. 

Baca juga: Perbedaan Apple Intelligence & Samsung Galaxy AI, Mana Lebih Canggih?

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Tayang Perdana di TIFF 2024, The Shadow Strays Dapat Tepuk Tangan Meriah

BERIKUTNYA

Sinopsis Veteran 2, Film Box Office Korea Tayang 25 September di Bioskop Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: