Playground (Sumber Foto: Kiztopia)

Manfaat Playground untuk Anak, Lebih dari Sekadar Tempat Bermain

14 September 2024   |   20:30 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Playground kini tidak hanya didesain sebagai tempat bermain anak-anak. Namun, juga sebagai wahana edukasi untuk memfasilitasi anak bermain sambil belajar. Menariknya lagi, playground juga menghadirkan kegiatan-kegiatan yang bisa mempererat bonding anak dengan orang tua.

Berdasarkan data Active Healthy Kids Indonesia (2022), populasi anak-anak terus berkembang di Indonesia, akan tetapi hanya 20 persen di antara mereka yang aktif secara fisik. 

Baca juga: Segudang Manfaat Mengajak Anak Bermain Sambil Belajar di Playground

Selain itu, meskipun peran orang tua sangat penting dalam memengaruhi tingkat aktivitas anak-anak mereka, jumlah orang tua yang terlibat dalam aktivitas fisik bersama anak-anak masih rendah. Oleh karenanya, playground dinilai sebagai tempat yang pas untuk mendukung kegiatan anak dalam bermain, belajar, dan bonding dengan orang tuanya.

Saskhya Aulia Prima, psikolog dan pendiri Lightbeam serta Tiga Generasi memaparkan manfaat anak bermain di playground. Terutama bagi keluarga yang tinggal di kota metropolitan yang sibuk, jarang sekali ditemukan kegiatan untuk menyalurkan energi lewat aktivitas fisik.

"Padahal anak-anak dalam sehari mereka butuh 1-3 jam waktu bermain yang banyak mengeksplorasi aktivitas fisik, beluum lagi dipotong dengan waktu sekolah, les dan screen time," katanya, saat acara pembukaan Playground Kiztopia, Jumat (14/9/2024).

Tak sedikit playground yang menghadirkan berbagai permainan di mana anak bisa menyalurkan energinya, misalnya dengan memanjat, berseluncur, melompat-lompat di atas trampolin, dan memainkan permainan yang membutuhkan kerja sama.

Lebih lanjut Saskhya memaparkan, dalam lingkup sosial, anak yang tinggal di perkotaan juga terbatas dalam berinteraksi dengan anak sebayanya. Misalnya di sekolah dan tempat les, mereka bertemu dengan anak yang sama dan dari strata sosial yang sama.

"Ketika di playground, kemungkinan untuk bertemu banyak teman jadi lebih luas, misalnya dengan anak yang lebih tua atau lebih muda umurnya," paparnya.

Kesempatan untuk berinteraksi dengan banyak anak, tidak menutup kemungkinan akan membuat mereka terlibat dalam konflik sosial yang lebih besar. Ini akan melatih anak untuk mengelola emosi dan kemampuan untuk memecahkan masalah.

Selain itu, playground juga menghadirkan area untuk bermain roleplay. Anak bisa berperan menjadi kasir yang mengelola minimarket, dokter hewan, juru masak, dan lainnya. Permainan ini dapat dilakukan oleh anak sejak usia dini.

"Roleplay sudah bisa dilakukan ketika anak sudah mulai belajar bicara dan mengetahui fungsi barang-barang, misalnya gelas untuk menyimpan air," kata Saskhya.

Pada anak usia dini, roleplay dilakukan oleh mereka sambil meniru bagaimana cara orang dewasa melakukannya. Seiring bertambah usianya, roleplay akan mebantunya mengenal nama dan fungsi barang-barang yang disentuhnya, lalu menggunakannya untuk berinteraksi dengan anak lainnya.

"Roleplay bisa melatih sense empathy dan sosial anak, jadi kalau anaknya pemalu permainan ini akan membantu melatihnya berkomunikasi," paparnya.

Roleplay juga bisa dimainkan oleh anak laki-laki, apapun jenis karakter dan profesinya. Saskhya mengungkapkan, banyak orang tua ragu membiarkan anak-anaknya bermain masak-masakan atau mengurus anak bayi, lantaran dinilai tidak cocok dengan laki-laki.

"Padahal roleplay karakter seperti koki, dokter, dan lainnya yang mengharuskannya untuk taking care atau merawat dan melayani orang lain, bisa membentuk empati, serta kemampuan caring dan nurturing pada anak laki-laki," ujarnya.
 

Playground Kiztopia Hadirkan Kegiatan Bermain & Belajar

Kali ini Kiztopia, sebagai salah satu playground asal Singapura, hadir di Indonesia membawa konsep Play to Learn, Learn through Play  yang menggabungkan kegiatan bermain dan belajar yang bermakna, serta bertujuan untuk mempererat ikatan keluarga, terutama antara orang tua dan anak.

Outlet pertama Kiztopia berlokasi di Agora Mall, Lantai 3 Unit #02, JI. MH Thamrin No. 10, Kebon Melati Tanah Abang, Jakarta Pusat. Playground ini memiliki luas lebih dari 1.500m² dan 22 zona bermain unik dan area tematik, serta berbagai aktivitas yang dirancang untuk mendukung perkembangan anak usia 12 tahun ke bawah secara menyeluruh.
 

Area Role Play (Sumber Foto: Hypeabis.id/Kintan Nabila)

Area Role Play (Sumber Foto: Hypeabis.id/Kintan Nabila)

Setiap zona bermain tematik dirancang berdasarkan delapan matriks kecerdasan untuk menstimulasi dan mengakomodir minat anak yang beragam dan keterampilan motorik, kreativitas, dan sosial mereka. Beberapa zona juga memfasilitasi anak-anak dan orang dewasa untuk bermain dan berinteraksi.

Terdapat ruangan role-play seperti such as Bell’s Cuisine dan Raby’s Clinic yang memungkinkan anak-anak bermain peran secara interaktif dengan menjadi koki atau dokter hewan, menumbuhkan kreativitas dan imajinasi sambil mengembangkan aspek People, Logic, dan Word Smart.

Baca juga: Monster Playground, Karya Seniman Darbotz Bertengger di BXc Mall Bintaro

Editor: Dika Irawan

SEBELUMNYA

Titis Saputra, Dari Layar Kaca ke Dunia Fesyen dengan Desain Bermakna Filosofis

BERIKUTNYA

15 Tahun Bersama, Pandu Rosadi dan Ria Miranda dalam Perjalanan Bisnis Modest Fashion

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: