Karya grafiti seniman Darbotz kembali menghiasi sudut kota. Kali ini, berada di Bintaro Jaya Xchange Mall, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, Banten. Lewat tema Monster Playground, karya instalasi berbentuk taman ini diklaim sebagai pertama di Indonesia.
Berkolaborasi dengan Mahavisual, karya ini dihadirkan untuk menandai keberadaan BXc Mall 2. Seperti biasa, Darbotz memunculkan ciri khasnya, monster cumi-cumi. Akan tetapi, pada edisi ini cukup unik, karena dia menyandingkan warna-warna ceria pink dan hijau toska, dan karakter-karakter kartun.
Dengan sentuhan khas Darbotz, area bermain ini tampak berbeda dari playground pada umumnya. Di mana lazimnya, playground berwarna merah, kuning, hijau, dan biru. Maka, pada Monster Playground, dominan hitam putih, hijau toska, dan pink.
Dalam membuat karya ini, Darbotz memang terinspirasi dari respons visual anak terhadap dunia sekitarnya, yang ditandai oleh unsur-unsur mirip dengan kartun, fleksibel, dan penuh dengan kegembiraan. "Warna-warna cerah dan kontras yang sering terlihat pada gambar anak-anak turut memengaruhi pengembangan Monster Playground," tulis Darbotz dalam akun Instagram resminya, @darbotz, dikutip Minggu (26/11/2023).
Darbotz percaya bahwa setiap anak layak mendapatkan kebahagiaan dan kebebasan dalam bermain, dan keyakinan ini membentuk inti dari kreasi seni yang unik ini.
Gagasan taman bermain yang dibentuk oleh visual anak, dengan suasana penuh warna dan kegembiraan, menjadi representasi dari keinginan Darbotz untuk menyajikan lingkungan yang menyenangkan bagi anak-anak, tempat mereka dapat mengekspresikan diri dengan bebas dan bahagia.
Instalasi Darbotz terbuka untuk umum, dari 26 November 2023 hingga 7 Januari 2024. Lokasi tepatnya berada di BXc Park, Bintaro Jaya Xchange Mall.
Darbotz, dikenal dengan gaya visualnya yang unik. Dia menggunakan hitam dan putih sebagai fokus utamanya dalam karyanya. Dari catatan dgalleriejakarta.com, Darbotz beralasan bahwa kontras antara warna monokromatik tersebut mampu menyeimbangkan kegaduhan warna-warna ceria dari iklan di billboard, neon, serta sorot lampu-lampu kota.
Dengan kesederhanaan warna, karya-karyanya mampu mencuat di tengah keramaian visual yang padat.Selain itu, Darbotz juga menciptakan karakter khasnya atau alter ego yang disebut Cumi Kong pada 2004. Karakter ini yang pada akhirnya membuat dia mudah dikenali, tanpa perlu mengenalkan nama pada tiap karyanya. (Foto-foto: IG/Darbotz)
Gaya dan karakter berulangannya terus berubah, seraya dia terus bereksperimen, dan menempatkannya dalam berbagai media seperti kanvas, pakaian, dan sebagainya.
Selama kariernya, Darbotz telah berpartisipasi dalam berbagai pameran di dalam dan luar negeri. Mulai dari "Off The Wall" di Prancis hingga pameran graffiti Indonesia di Art Moments Jakarta dan Artstage Singapore.
Pameran solo seperti "Monster in Disguise #2" di Bazaar Art Pacific Place, Jakarta (2016), serta "Monster Inside Us" di MIFA, Australia (2013), berhasil menarik perhatian para pencinta seni. Selain itu, dia juga pernah berkolaborasi dengan sejumlah brand. Di antaranya, Nike, DC Shoes, Google, dan lainnya.
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.