Sejarah Hari Literasi Internasional yang Diperingati Setiap 8 September
08 September 2024 |
11:06 WIB
Setiap 8 September, masyarakat di seluruh dunia memperingati Hari Literasi Internasional atau International Literacy Day (ILD). Peringatan ini juga dikenal sebagai Hari Aksara Sedunia atau Hari Melek Huruf Internasional, yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran orang-orang akan pentingnya literasi.
Tahun ini, UNESCO mengusung tema Promoting Multilingual Education: Literacy for Mutual Understanding and Peace atau Mempromosikan Pendidikan Multibahasa: Literasi untuk Saling Pengertian dan Perdamaian untuk Hari Literasi Internasional 2024.
Baca juga: Pesta Literasi Indonesia Bagikan 12.000 Eksemplar Buku untuk Komunitas Taman Baca di Tanah Air
Menengok kembali sejarahnya, peringatan Hari Literasi Internasional diinisiasi oleh UNESCO pada 17 November 1965 dalam ajang Konferensi Menteri-Menteri Pendidikan Dunia tentang Pemberantasan Buta Aksara di Teheran, Iran. Selanjutnya Hari Literasi Internasional mulai dirayakan setiap tahun sejak 8 September sejak 1967.
Mengutip dari laman resmi UNESCO, tujuan dicetuskan peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan literasi supaya bisa menciptakan masyarakat yang lebih terpelajar. Literasi adalah hak asasi manusia yang fundamental untuk semua orang. Artinya setiap orang, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya, memiliki hak untuk memperoleh kemampuan membaca dan menulis.
Melalui literasi setiap orang bisa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang lebih luas. Ini akan membantu mereka untuk memperluas peluang ekonomi, sosial, dan politiknya, serta berkontribusi terhadap pembangunan negara.
Selain itu, literasi juga berkontribusi besar terhadap pembentukan sikap dan karakter yang mendukung terciptanya budaya damai yang menjunjung tinggi kesetaraan, non-diskriminasi, supremasi hukum, solidaritas, keadilan, keberagaman, dan toleransi.
Dengan demikian, literasi bukan hanya sekadar keterampilan dasar, melainkan kesempatan bagi setiap orang untuk meningkatkan kehidupannya. Namun, jutaan orang terutama perempuan dan anak-anak, masih belum memiliki keterampilan dasar membaca dan menulis.
Pada 2022, setidaknya satu dari tujuh orang dewasa berusia 15 tahun ke atas, sekitar 754 juta orang, tidak memiliki keterampilan literasi dasar. Selain itu, saat jutaan anak berjuang untuk memperoleh tingkat kemahiran minimum dalam membaca, menulis, dan berhitung, ada sekitar 250 juta anak berusia 6-18 tahun di seluruh dunia yang tidak bersekolah.
Melalui peringatan Hari Literasi Internasional 2024, akan dibahas berbagai isu tentang literasi dalam masyarakat multibahasa. Acara ini akan membahas solusi untuk memperbaiki kebijakan, pendidikan, serta program dan praktik literasi di seluruh dunia.
Adapun peringatan Hari Literasi Internasional akan dipusatkan di Yaoundé, Kamerun secara langsung dan daring di tingkat global, regional, nasional, dan lokal. Perayaan ini meliputi konferensi global dan upacara penganugerahan Penghargaan Literasi Internasional UNESCO.
Selain itu juga ada acara-acara lainnya, seperti pertemuan tahunan Aliansi Literasi Global dalam Kerangka Pembelajaran Sepanjang Hayat (GAL) dan pertemuan Riset Aksi tentang Pengukuran Literasi dan Pendidikan Alternatif (RAMAED), dan Jaringan Kota Pembelajaran Global UNESCO.
Baca juga: Hypeprofil Wien Muldian: Giat Menjaga Nyala Api Dunia Literasi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Tahun ini, UNESCO mengusung tema Promoting Multilingual Education: Literacy for Mutual Understanding and Peace atau Mempromosikan Pendidikan Multibahasa: Literasi untuk Saling Pengertian dan Perdamaian untuk Hari Literasi Internasional 2024.
Baca juga: Pesta Literasi Indonesia Bagikan 12.000 Eksemplar Buku untuk Komunitas Taman Baca di Tanah Air
Menengok kembali sejarahnya, peringatan Hari Literasi Internasional diinisiasi oleh UNESCO pada 17 November 1965 dalam ajang Konferensi Menteri-Menteri Pendidikan Dunia tentang Pemberantasan Buta Aksara di Teheran, Iran. Selanjutnya Hari Literasi Internasional mulai dirayakan setiap tahun sejak 8 September sejak 1967.
Mengutip dari laman resmi UNESCO, tujuan dicetuskan peringatan ini adalah untuk meningkatkan kesadaran akan literasi supaya bisa menciptakan masyarakat yang lebih terpelajar. Literasi adalah hak asasi manusia yang fundamental untuk semua orang. Artinya setiap orang, tanpa memandang latar belakang sosial, ekonomi, atau budaya, memiliki hak untuk memperoleh kemampuan membaca dan menulis.
Melalui literasi setiap orang bisa memperoleh pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang lebih luas. Ini akan membantu mereka untuk memperluas peluang ekonomi, sosial, dan politiknya, serta berkontribusi terhadap pembangunan negara.
Selain itu, literasi juga berkontribusi besar terhadap pembentukan sikap dan karakter yang mendukung terciptanya budaya damai yang menjunjung tinggi kesetaraan, non-diskriminasi, supremasi hukum, solidaritas, keadilan, keberagaman, dan toleransi.
Dengan demikian, literasi bukan hanya sekadar keterampilan dasar, melainkan kesempatan bagi setiap orang untuk meningkatkan kehidupannya. Namun, jutaan orang terutama perempuan dan anak-anak, masih belum memiliki keterampilan dasar membaca dan menulis.
Ilustrasi Hari Literasi Internasional (Sumber gambar: Unsplash/Ismail Salad Osman Hajji dirir)
Melalui peringatan Hari Literasi Internasional 2024, akan dibahas berbagai isu tentang literasi dalam masyarakat multibahasa. Acara ini akan membahas solusi untuk memperbaiki kebijakan, pendidikan, serta program dan praktik literasi di seluruh dunia.
Adapun peringatan Hari Literasi Internasional akan dipusatkan di Yaoundé, Kamerun secara langsung dan daring di tingkat global, regional, nasional, dan lokal. Perayaan ini meliputi konferensi global dan upacara penganugerahan Penghargaan Literasi Internasional UNESCO.
Selain itu juga ada acara-acara lainnya, seperti pertemuan tahunan Aliansi Literasi Global dalam Kerangka Pembelajaran Sepanjang Hayat (GAL) dan pertemuan Riset Aksi tentang Pengukuran Literasi dan Pendidikan Alternatif (RAMAED), dan Jaringan Kota Pembelajaran Global UNESCO.
Baca juga: Hypeprofil Wien Muldian: Giat Menjaga Nyala Api Dunia Literasi
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.