Pesta Literasi Indonesia Bagikan 12.000 Eksemplar Buku untuk Komunitas Taman Baca di Tanah Air
19 July 2024 |
07:08 WIB
Pegiat literasi di Tanah Air bakal semringah tahun ini. Sebab Pesta Literasi Indonesia kembali dihelat pada 26 Agustus–1 September 2024 di Taman Ismail Marzuki, Jakarta. Kegiatan ini merupakan bentuk perayaan 50 tahun Penerbit Gramedia dalam industri penerbitan Indonesia.
Mengambil tajuk Samudera Imajinasi, acara ini akan menghadirkan kegiatan seperti panel diskusi, kompetisi, bazar buku, kuliner, dan seni pentas teater. Ada juga temu penulis, pembaca, dan komunitas untuk saling bertukar ide dan pengalaman dalam mewarnai lanskap perbukuan Indonesia.
Andi Tarigan, Chief Editor Gramedia Pustaka Utama mengatakan, selain festival buku pihaknya juga akan menyumbangkan ribuan buku ke berbagai komunitas baca di Tanah Air. Ini dilakukan untuk menjembatani kesenjangan akses literasi di berbagai daerah yang tidak semuanya sama, karena faktor geografis dan yang lain.
Baca juga: Pesta Literasi Indonesia 2024 Siap Dihelat di TIM, Hadirkan Bazar Buku hingga Teater Musikal
Pembagian buku tersebut, menurutnya, berangkat dari kerinduan sederhana, agar semua dapat berkumpul merayakan kecintaan mereka akan cerita. Oleh karena itu, pihaknya tahun ini kembali mendistribusikan sepilihan buku-buku yang mereka terbitkan agar dapat dibaca oleh masyarakat yang lebih luas.
Dari segi kuantitas pendistribusian, total terdapat sekitar 300 taman baca yang mengajukan permintaan hibah buku. Kendati begitu setelah dilakukan kurasi, pihaknya memilih 100 komunitas taman baca yang nantinya akan mendapat hibah tersebut, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan skala prioritas.
Dia mengeklaim, kegiatan sosial donasi buku ke 100 komunitas taman baca di seluruh Indonesia juga akan disalurkan secara tepat guna berbagai daerah di Tanah Air. Adapun untuk menyalurkan donasi itu, Gramedia juga bekerja sama dengan Forum Taman Bacaan Masyarakat (Forum TBM) dan KGX.
"60-70 persennya itu untuk Pulau Jawa, sisanya ada di luar Jawa. Pendistribusian ini juga kita kurasi seturut kebutuhan mereka akan akses bacaan buku," katanya dalam konferensi pers di Taman Ismail Marzuki, kamis (18/7/24).
Selaras, Ketua Pesta Literasi 2024, Ruth Priscilia Angelina mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya untuk berkontribusi bagi literasi di Tanah Air. Dengan mengambil tajuk Samudera Imajinasi, diharapkan bisa semakin memperkuat ekosistem literasi, khususnya untuk mendorong tumbuhnya penulis dan pembaca baru.
Secara umum, kegiatan ini akan terdiri dari serangkaian sesi diskusi yang melibatkan sekitar 100 penulis dan pegiat literasi dari berbagai daerah di Indonesia. Ratusan penulis yang akan diundang untuk menjadi panelis juga mereka yang sudah memiliki nama besar di Tanah Air, seperti Aan Mansyur, Ratih Kumala, hingga Agus Noor.
“Samudera Imajinasi mewakili dua hal besar, yakni karya dan kerja. Ini terefleksi dari bagaimana kami selama 50 tahun telah menerbitkan banyak buku. Kita bisa menjadi samudera yang besar juga karena adanya kerja kolektif dan kita menjadi samudera imajinasi arena ada karya kita,” katanya.
Sementara itu Agus Noor mengatakan, pertunjukan teater musikal dalam Pesta Literasi tahun ini akan menyarikan cerita dan karakter-karakter dalam buku-buku yang diterbitkan Gramedia, yaitu dari novel Karmila karya Marga T yang diterbitkan pertama kali oleh Gramedia pada 1974.
Selain itu, dia nantinya juga akan menyatukan karakter-karakter ikonik dalam berbagai buku, seperti Anak Bajang Menggiring Angin yang diciptakan Sindunata, Si Roy rekaan Gol A. Gong, hingga karakter terbaru seperti Jeng Yah yang diciptakan oleh Ratih Kumala dalam Gadis Kretek.
"Ini juga bentuk respons bagaimana hari ini buku mulai ditinggalkan oleh masyarakat karena toko buku mulai kehilangan pembeli. Ide ini coba kami respons sampai melahirkan ide cerita tentang hilangnya seorang pembaca," katanya.
Baca juga: Cerita Windy Ariestanty Menjaga Api Literasi Masa Kini
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Mengambil tajuk Samudera Imajinasi, acara ini akan menghadirkan kegiatan seperti panel diskusi, kompetisi, bazar buku, kuliner, dan seni pentas teater. Ada juga temu penulis, pembaca, dan komunitas untuk saling bertukar ide dan pengalaman dalam mewarnai lanskap perbukuan Indonesia.
Andi Tarigan, Chief Editor Gramedia Pustaka Utama mengatakan, selain festival buku pihaknya juga akan menyumbangkan ribuan buku ke berbagai komunitas baca di Tanah Air. Ini dilakukan untuk menjembatani kesenjangan akses literasi di berbagai daerah yang tidak semuanya sama, karena faktor geografis dan yang lain.
Baca juga: Pesta Literasi Indonesia 2024 Siap Dihelat di TIM, Hadirkan Bazar Buku hingga Teater Musikal
Pembagian buku tersebut, menurutnya, berangkat dari kerinduan sederhana, agar semua dapat berkumpul merayakan kecintaan mereka akan cerita. Oleh karena itu, pihaknya tahun ini kembali mendistribusikan sepilihan buku-buku yang mereka terbitkan agar dapat dibaca oleh masyarakat yang lebih luas.
Dari segi kuantitas pendistribusian, total terdapat sekitar 300 taman baca yang mengajukan permintaan hibah buku. Kendati begitu setelah dilakukan kurasi, pihaknya memilih 100 komunitas taman baca yang nantinya akan mendapat hibah tersebut, yang disesuaikan dengan kebutuhan dan skala prioritas.
Dia mengeklaim, kegiatan sosial donasi buku ke 100 komunitas taman baca di seluruh Indonesia juga akan disalurkan secara tepat guna berbagai daerah di Tanah Air. Adapun untuk menyalurkan donasi itu, Gramedia juga bekerja sama dengan Forum Taman Bacaan Masyarakat (Forum TBM) dan KGX.
"60-70 persennya itu untuk Pulau Jawa, sisanya ada di luar Jawa. Pendistribusian ini juga kita kurasi seturut kebutuhan mereka akan akses bacaan buku," katanya dalam konferensi pers di Taman Ismail Marzuki, kamis (18/7/24).
Selaras, Ketua Pesta Literasi 2024, Ruth Priscilia Angelina mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya untuk berkontribusi bagi literasi di Tanah Air. Dengan mengambil tajuk Samudera Imajinasi, diharapkan bisa semakin memperkuat ekosistem literasi, khususnya untuk mendorong tumbuhnya penulis dan pembaca baru.
Secara umum, kegiatan ini akan terdiri dari serangkaian sesi diskusi yang melibatkan sekitar 100 penulis dan pegiat literasi dari berbagai daerah di Indonesia. Ratusan penulis yang akan diundang untuk menjadi panelis juga mereka yang sudah memiliki nama besar di Tanah Air, seperti Aan Mansyur, Ratih Kumala, hingga Agus Noor.
“Samudera Imajinasi mewakili dua hal besar, yakni karya dan kerja. Ini terefleksi dari bagaimana kami selama 50 tahun telah menerbitkan banyak buku. Kita bisa menjadi samudera yang besar juga karena adanya kerja kolektif dan kita menjadi samudera imajinasi arena ada karya kita,” katanya.
Sementara itu Agus Noor mengatakan, pertunjukan teater musikal dalam Pesta Literasi tahun ini akan menyarikan cerita dan karakter-karakter dalam buku-buku yang diterbitkan Gramedia, yaitu dari novel Karmila karya Marga T yang diterbitkan pertama kali oleh Gramedia pada 1974.
Selain itu, dia nantinya juga akan menyatukan karakter-karakter ikonik dalam berbagai buku, seperti Anak Bajang Menggiring Angin yang diciptakan Sindunata, Si Roy rekaan Gol A. Gong, hingga karakter terbaru seperti Jeng Yah yang diciptakan oleh Ratih Kumala dalam Gadis Kretek.
"Ini juga bentuk respons bagaimana hari ini buku mulai ditinggalkan oleh masyarakat karena toko buku mulai kehilangan pembeli. Ide ini coba kami respons sampai melahirkan ide cerita tentang hilangnya seorang pembaca," katanya.
Baca juga: Cerita Windy Ariestanty Menjaga Api Literasi Masa Kini
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.