Ilustrasi Pandemi Global (Sumber Foto: Freepik)

Kemenkes Rilis Daftar Patogen Virus dan Bakteri yang Berpotensi jadi Pandemi

06 September 2024   |   15:58 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) baru-baru ini memperbarui daftar patogen global yang berpotensi menyebabkan epidemi atau pandemi. Adapun Patogen adalah organisme atau agen biologis yang dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, atau tumbuhan. 

Patogen meliputi bakteri, virus, jamur, dan parasit yang dapat masuk ke tubuh inang melalui berbagai cara, misalnya udara melalui pernapasan, kontak langsung, makanan dan air yang terkontaminasi, atau gigitan serangga.

Baca juga: Waspadai Cara Penularan Virus Mpox di Indonesia

Daftar patogen global yang berpotensi menyebabkan epidemi atau pandemi tersebut dimuat dalam dokumen bertajuk WHO R&D Blueprint for Epidemics: Pathogens Prioritization, A Scientific Framework For Epidemic And Pandemic Research Preparedness, yang telah dipublikasikan pada 30 Juli 2024.

Dokumen tersebut menyoroti pentingnya kesiapsiagaan, kolaborasi, serta kerja sama global dalam mempercepat penelitian dan pengembangan langkah-langkah medis untuk menghadapi ancaman epidemi dan pandemi di masa mendatang. Upaya ini juga perlu difokuskan pada peningkatan kemampuan deteksi, pemantauan, dan respons terhadap wabah penyakit menular.

Mengutip laman resmi Kemenkes RI, Bonanza Perwira Taihitu selaku Kepala Pusat Kebijakan Kesehatan Global dan Teknologi Kesehatan Kementerian Kesehatan, mengatakan bahwa Indonesia aktif berperan dalam memperkuat sistem kesiapsiagaan global untuk menghadapi ancaman penyakit menular baru, khususnya saat memimpin G20.

Hal ini sejalan dengan upaya di tingkat global dan nasional untuk pencegahan, kesiapsiagaan, dan respons (Prevention, Preparedness and Response/PPR) dalam menghadapi pandemi yang kemungkinan bisa terjadi kapan saja.

“Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan telah melakukan identifikasi patogen prioritas yang berasal dari satwa liar. Proses ini melibatkan para pakar nasional dan internasional termasuk dari WHO, baik di tingkat regional maupun global,” kata Bonanza, dikutip Jumat (6/9/2024).

Lebih lanjut dia memaparkan, terkait patogen prioritas, setiap negara memiliki daftar prioritas patogen yang disusun berdasarkan situasi epidemiologi masing-masing, yang kemudian diselaraskan dengan panduan global dari WHO.

Sementara itu di Indonesia, daftar patogen prioritas disusun berdasarkan hasil identifikasi Kemenkes RI, sesuai dengan identifikasi WHO. Sementara beberapa daftar patogen prioritas lainnya ditentukan berdasarkan kondisi epidemiologi lokal. Daftar prioritas ini mencakup berbagai famili virus dan bakteri yang menjadi perhatian utama di Indonesia.


Daftar Prioritas Patogen Famili Virus
  • Famili Coronaviridae, (seperti SARS CoV)
  • Famili Orthomyxoviridae (termasuk Influenza H5N1)
  • Famili Paramyxoviridae (seperti Measles dan Nipah)
  • Famili Flaviviridae (misalnya, Dengue, Zika)
  • Famili Filoviridae (misalnya, Ebola, Marburg)
  • Famili Bunyaviridae (misalnya, Hanta)
  • Famili Togaviridae (misalnya, Chikungunya)
  • Famili Rhabdoviridae (misalnya, Rabies)
  • Famili Poxviridae (misalnya, Mpox)
  • Famili Retroviridae (misalnya, HIV)

Selain itu, ada pula famili bakteri yang diidentifikasi sebagai kelompok patogen yang perlu menjadi perhatian di Indonesia. Famili bakteri ini, khususnya yang berhubungan dengan resistensi antimikroba (Antimicrobial resistance/AMR), yakni sebagai berikut:

Daftar Prioritas Patogen Famili Bakteri
  • Famili Enterobacteriaceae (misalnya, Salmonella, E. coli)
  • Famili Mycobacteriaceae (MTB Complex)
  • Famili Bacillaceae (Anthrax)
  • Famili Staphylococcaceae (Staphylococcus aureus)
  • Famili Neisseriaceae (N. Gonorrhoeae, N. Meningitidis) 
  • Famili Campylobacter Aceae (Campylobacter)
  • Famili Pseudomonadaceae (Pseudomonas)
  • Famili Leptospiraceae (Leptospira)
  • Famili Vibrionaceae (Vibrio cholerae)
  • Famili Yersiniaceae (Y. pestis)

Patogen-patogen ini berkaitan erat dengan berbagai spesies satwa seperti kelelawar (Chiroptera), primata, rodent, dan burung (Aves), yang sering menjadi inang dan vektor penyebaran penyakit.
 

Kesiapsiagaan Penyebaran Patogen di Tingkat Nasional

Kemenkes akan mengoptimalkan daftar patogen prioritas, baik virus maupun bakteri, yang diidentifikasi sebagai upaya meningkatkan kesiapsiagaan di tingkat nasional, termasuk ketersediaan vaksin, obat-obatan, dan upaya penanggulangan lainnya.

“Identifikasi prioritas ini juga memperkuat surveilans rutin yang dilakukan salah satunya melalui program ILI (Influenza-like Illness) dan SARI (Severe Acute Respiratory Infections), serta pemanfaatan laboratorium kesehatan masyarakat (labkesmas),” ujar Bonanza.

Saat ini, labkesmas tingkat 2 sudah tersebar di 232 kabupaten/kota di Indonesia, sementara labkesmas tingkat 3 tersebar di 30 provinsi. Selain itu, terdapat 2 labkesmas tingkat nasional dengan satu laboratorium yang memiliki fasilitas Biosafety Level 3 (BSL-3) di Balai Besar Laboratorium Biologi Kesehatan, Jakarta.

“Diharapkan dengan adanya identifikasi ini, akan meningkatkan kewaspadaan semua pihak serta memperkuat aliran informasi dan sistem peringatan dini terhadap situasi yang berkembang di wilayah masing-masing,” sambungnya.

Selain itu, dalam hal kesiapsiagaan kesehatan, Pemerintah Indonesia juga menerapkan pendekatan One Health yang sejalan dengan rekomendasi WHO, Food and Agriculture Organization (FAO), dan World Organisation for Animal Health (WOAH). Pendekatan ini menekankan pentingnya kerja sama lintas sektor antara kesehatan manusia, hewan, dan lingkungan untuk mengatasi tantangan kesehatan secara komprehensif secara kesehatan dan terpadu. 

Selain fokus pada patogen prioritas, pemerintah juga terus melakukan pemantauan penyakit infeksi emerging yang sangat berpotensi dan dapat menimbulkan kedaruratan kesehatan. Beberapa penyakit yang dimaksud seperti Mpox, COVID-19, Middle East Respiratory Syndrome (MERS), dan Avian Influenza (H5N1, H5N6, H9N2).

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

3 Variety Show Tayang di VIU September 2024, Ada Road to Kingdom dan Stage Fighter

BERIKUTNYA

Benarkah Mpox Muncul Karena Efek Samping Vaksin COVID-19? Begini Penjelasan Kemenkes

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: