Posyandu Bakal Jadi One Stop Health Services, Dilengkapi Teknologi Terkini
24 August 2021 |
17:00 WIB
Fasilitas Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) selama ini lebih banyak dimanfaatkan oleh para ibu untuk memantau tumbuh kembang balita. Padahal sebetulnya, Posyandu juga dapat melayani mulai dari bayi, lansia, maupun remaja untuk memeriksakan kondisi kesehatannya.
Nah, Posyandu sendiri sebetulnya mengalami pertumbuhan yang signifikan dari 25.000 posyandu pada 1986, hingga kini bertumbuh menjadi sekitar 296.777. Namun sayangnya hanya 63,6% yang merupakan Posyandu aktif. Artinya masih banyak yang belum tergunakan secara optimal. Bahkan di masa pandemi ini, jumlah angka cakupan nasional pelayanan Posyandu menjadi hanya 21%.
Untuk itulah diperlukan adanya rebanding Posyandu dengan perubahan logo dan tagline Posyandu baru yaitu “Posyandu Sahabat Masyarakat”.
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Imran Agus Nurali mengatakan perubahan ini diharapkan dapat menggambarkan Posyandu yang diinginkan oleh masyarakat.
Yaitu menjadi wadah berinteraksi, belajar, mengedukasi dan memberdayakan masyarakat itu sendiri serta dapat memberikan layanan dasar masyarakat yang terintegrasi melayani mulai dari bayi hingga lansia.
“Rebranding Posyandu bertujuan untuk melakukan perubahan terhadap kualitas pelayanan Posyandu agar ke depan dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dan semakin diminati oleh masyarakat,” ujarnya, Selasa (24/8/2021).
Imran mengatakan terlepas dari kondisi kurang mendukung yang masih dialami oleh Posyandu hingga sekarang, dari survei online pada Juni 2021, dari hasil Evaluasi Posyandu, sejumlah 4.883 100% responden menyatakan bahwa Posyandu sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh masyarakat. Meskipun demikian, hampir 90% responden menyatakan bahwa Posyandu perlu perubahan.
“Masyarakat berharap Posyandu dapat menjadi center of excellent, pusat pelayanan yang terintegrasi, berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat dan diharapkan pemerintah mampu memfasilitasi sarana, prasarana, dan sumber daya manusia pengelola Posyandu,” ungkapnya
Di sisi lain pemerintah juga menginginkan perubahan terhadap Posyandu menjadi one stop health services, memanfaatkan teknologi, dan menjadi wadah dalam melakukan pemantauan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
“Untuk menyuarakan perubahan pada peningkatan kualitas pelayanan Posyandu yang sudah dan yang saat ini sedang dilakukan, telah disusun Strategi Komunikasi Rebranding Posyandu,” ujarnya.
Sementara itu, Plt. Direktur Bina Penggerakan Lini Lapangan BKKBN I Made Yudhistira Dwipayama mengatakan bahwa peran dan fungsi Posyandu sangat strategis terutama dalam upaya tumbuh kembang balita.
Untuk itulah, pihaknya sangat mendukung adanya rebranding Posyandu sehingga cakupan layanannya menjadi lebih luas dan pelaksanaan kegiatan posyandu menjadi lebih terampil dan lebih berpengetahuan di era kekinian.
“Menuju era society 5.0, Posyandu harus dapat mulai beradaptasi dengan karakter masyarakat atau keluarga masa kini,” tuturnya.
Editor: Fajar Sidik
Nah, Posyandu sendiri sebetulnya mengalami pertumbuhan yang signifikan dari 25.000 posyandu pada 1986, hingga kini bertumbuh menjadi sekitar 296.777. Namun sayangnya hanya 63,6% yang merupakan Posyandu aktif. Artinya masih banyak yang belum tergunakan secara optimal. Bahkan di masa pandemi ini, jumlah angka cakupan nasional pelayanan Posyandu menjadi hanya 21%.
Untuk itulah diperlukan adanya rebanding Posyandu dengan perubahan logo dan tagline Posyandu baru yaitu “Posyandu Sahabat Masyarakat”.
Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Imran Agus Nurali mengatakan perubahan ini diharapkan dapat menggambarkan Posyandu yang diinginkan oleh masyarakat.
Yaitu menjadi wadah berinteraksi, belajar, mengedukasi dan memberdayakan masyarakat itu sendiri serta dapat memberikan layanan dasar masyarakat yang terintegrasi melayani mulai dari bayi hingga lansia.
“Rebranding Posyandu bertujuan untuk melakukan perubahan terhadap kualitas pelayanan Posyandu agar ke depan dapat memberikan pelayanan yang berkualitas dan semakin diminati oleh masyarakat,” ujarnya, Selasa (24/8/2021).
Imran mengatakan terlepas dari kondisi kurang mendukung yang masih dialami oleh Posyandu hingga sekarang, dari survei online pada Juni 2021, dari hasil Evaluasi Posyandu, sejumlah 4.883 100% responden menyatakan bahwa Posyandu sangat bermanfaat dan dibutuhkan oleh masyarakat. Meskipun demikian, hampir 90% responden menyatakan bahwa Posyandu perlu perubahan.
“Masyarakat berharap Posyandu dapat menjadi center of excellent, pusat pelayanan yang terintegrasi, berperan aktif dalam pemberdayaan masyarakat dan diharapkan pemerintah mampu memfasilitasi sarana, prasarana, dan sumber daya manusia pengelola Posyandu,” ungkapnya
Di sisi lain pemerintah juga menginginkan perubahan terhadap Posyandu menjadi one stop health services, memanfaatkan teknologi, dan menjadi wadah dalam melakukan pemantauan kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.
“Untuk menyuarakan perubahan pada peningkatan kualitas pelayanan Posyandu yang sudah dan yang saat ini sedang dilakukan, telah disusun Strategi Komunikasi Rebranding Posyandu,” ujarnya.
Sementara itu, Plt. Direktur Bina Penggerakan Lini Lapangan BKKBN I Made Yudhistira Dwipayama mengatakan bahwa peran dan fungsi Posyandu sangat strategis terutama dalam upaya tumbuh kembang balita.
Untuk itulah, pihaknya sangat mendukung adanya rebranding Posyandu sehingga cakupan layanannya menjadi lebih luas dan pelaksanaan kegiatan posyandu menjadi lebih terampil dan lebih berpengetahuan di era kekinian.
“Menuju era society 5.0, Posyandu harus dapat mulai beradaptasi dengan karakter masyarakat atau keluarga masa kini,” tuturnya.
Editor: Fajar Sidik
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.