Riset McCormick: Preferensi Selera Lidah Indonesia Bergeser dari Asin Menjadi Pedas & Gurih
06 September 2024 |
07:41 WIB
Perusahaan makanan McCormick mendapat temuan preferensi selera konsumen Indonesia kini bergeser. Melalui wawancara kepada pemain industri mitra perusahaan makanan McCormick, responden mengatakan bahwa selera lidah masyarakat Indonesia kini telah bergeser dari rasa asin beralih ke rasa pedas, gurih, dan bnneroma bawang putih.
Berdasarkan data terbaru dari Neurosensum, konsumen Indonesia saat ini semakin antusias untuk mencoba rasa makanan pedas yang tidak biasa dan beraneka ragam. Rasa lokal dan hidangan yang terinspirasi dari resep tradisional juga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.Dengan seelera yang kaya dan beragam, perusahaan makanan kian kompetitif menemukan cita rasa yang melokal.
Baca juga: 4 Resep Sambal Tradisional Indonesia, Nikmat Disantap Bersama Lauk dan Nasi
Dalam agenda Food Ingredients (FI) Asia 2024, McCormick yang fokus pada bahan rempah dan bumbu menunjukkan ketertarikan terhadap selera pasar Indonesia yang menyukai pedas. Pedas pun memilik sensasi yang beragam. Mencoba membawa inovasi pedas terbaru, McCormick juga melakukan pengembangan produk dengan cita rasa yang lebih kompleks dan berani.
Riset McCormick juga mengungkapkan bahwa banyak pemain di industri makanan berencana mendorong produksi makanan premium selama 5 tahun ke depan. Mereka ingin menciptakan rasa yang terinspirasi dari hidangan populer dari negara-negara dengan kaya rasa seperti Korea, Jepang, dan negara lainnya.
Inovasi ini juga bertujuan untuk menghadirkan Hero Flavour yaitu rasa makanan khas yang dapat menjadi identitas brand, baik untuk camilan, mi instan, maupun produk makanan lainnya.
Meskipun tren pedas semakin diminati, riset McCormick juga mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi oleh perusahaan makanan dalam menciptakan rasa baru. Tantangan ini meliputi kesulitan mengikuti tren pasar yang cepat berubah, keterbatasan dalam merealisasikan inovasi baru secara efisien, serta regulasi yang kompleks.
Vice President of Specialty Flavours & Ingredients McCormick Asia Betty Juliana Tan mengungkapkan bahwa mitra mereka di Indonesia sering menghadapi masalah dalam menciptakan rasa pedas yang inovatif.
“Kami melihat bahwa konsumen kini semakin tertarik dengan rasa makanan yang trending. Ini adalah peluang besar, tetapi banyak mitra kami yang menghadapi tantangan dalam menciptakan rasa pedas yang sesuai dengan selera pasar,” kata Betty.
Untuk menciptakan rasa pedas yang beda, McCormick mengeksplorasi peran budaya dalam konsumsi makanan pedas, cara menciptakan rasa pedas yang menarik, serta tren bahan baku dan campuran rempah-rempah pedas secara global. McCormick juga telah merancang 'roda pedas' untuk membantu produsen menciptakan rasa pedas yang kompleks dan menggugah selera.
Di FI Asia 2024, McCormick memperkenalkan berbagai produk inovatif yang mencerminkan tren rasa pedas saat ini. Pengunjung dapat mencicipi popcorn K-Pop pedas, keripik kentang dengan rasa Thai Spa-Therapy, keripik kentang Carolina Reaper Tamarind yang menggugah selera, serta keripik singkong rasa Teppanyaki Jepang dengan tingkat kepedasan yang tinggi.
Baca juga: Tren Kuliner Pedas: Evolusi dan Prospek Bisnis Sambal di Indonesia
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Berdasarkan data terbaru dari Neurosensum, konsumen Indonesia saat ini semakin antusias untuk mencoba rasa makanan pedas yang tidak biasa dan beraneka ragam. Rasa lokal dan hidangan yang terinspirasi dari resep tradisional juga menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen.Dengan seelera yang kaya dan beragam, perusahaan makanan kian kompetitif menemukan cita rasa yang melokal.
Baca juga: 4 Resep Sambal Tradisional Indonesia, Nikmat Disantap Bersama Lauk dan Nasi
Dalam agenda Food Ingredients (FI) Asia 2024, McCormick yang fokus pada bahan rempah dan bumbu menunjukkan ketertarikan terhadap selera pasar Indonesia yang menyukai pedas. Pedas pun memilik sensasi yang beragam. Mencoba membawa inovasi pedas terbaru, McCormick juga melakukan pengembangan produk dengan cita rasa yang lebih kompleks dan berani.
Riset McCormick juga mengungkapkan bahwa banyak pemain di industri makanan berencana mendorong produksi makanan premium selama 5 tahun ke depan. Mereka ingin menciptakan rasa yang terinspirasi dari hidangan populer dari negara-negara dengan kaya rasa seperti Korea, Jepang, dan negara lainnya.
Inovasi ini juga bertujuan untuk menghadirkan Hero Flavour yaitu rasa makanan khas yang dapat menjadi identitas brand, baik untuk camilan, mi instan, maupun produk makanan lainnya.
Meskipun tren pedas semakin diminati, riset McCormick juga mengungkapkan berbagai tantangan yang dihadapi oleh perusahaan makanan dalam menciptakan rasa baru. Tantangan ini meliputi kesulitan mengikuti tren pasar yang cepat berubah, keterbatasan dalam merealisasikan inovasi baru secara efisien, serta regulasi yang kompleks.
Vice President of Specialty Flavours & Ingredients McCormick Asia Betty Juliana Tan mengungkapkan bahwa mitra mereka di Indonesia sering menghadapi masalah dalam menciptakan rasa pedas yang inovatif.
“Kami melihat bahwa konsumen kini semakin tertarik dengan rasa makanan yang trending. Ini adalah peluang besar, tetapi banyak mitra kami yang menghadapi tantangan dalam menciptakan rasa pedas yang sesuai dengan selera pasar,” kata Betty.
Untuk menciptakan rasa pedas yang beda, McCormick mengeksplorasi peran budaya dalam konsumsi makanan pedas, cara menciptakan rasa pedas yang menarik, serta tren bahan baku dan campuran rempah-rempah pedas secara global. McCormick juga telah merancang 'roda pedas' untuk membantu produsen menciptakan rasa pedas yang kompleks dan menggugah selera.
Di FI Asia 2024, McCormick memperkenalkan berbagai produk inovatif yang mencerminkan tren rasa pedas saat ini. Pengunjung dapat mencicipi popcorn K-Pop pedas, keripik kentang dengan rasa Thai Spa-Therapy, keripik kentang Carolina Reaper Tamarind yang menggugah selera, serta keripik singkong rasa Teppanyaki Jepang dengan tingkat kepedasan yang tinggi.
Baca juga: Tren Kuliner Pedas: Evolusi dan Prospek Bisnis Sambal di Indonesia
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.