Calon presiden Amerika Serikat Donald Trump dilarang kampanye menggunakan lagu Isaac Hayes. (Sumber foto: Instagram/@realdonaldtrump)

Donald Trump Dilarang Gunakan Lagu Isaac Hayes Untuk Kampanye Pilpres AS

04 September 2024   |   14:43 WIB
Image
Wildan Adil Hilba Mahasiswa Universitas Budi Luhur Jakarta

Baru-baru ini, Donald J. Trump, yang kembali mencalonkan diri sebagai Presiden Amerika Serikat, menghadapi tuntutan hukum terkait penggunaan lagu dalam kampanyenya. Trump diduga menggunakan lagu Hold On, I'm Coming, tanpa izin resmi.

Lagu yang ditulis oleh musisi legendaris Isaac Hayes bersama Dave Porter untuk duo R&B Sam & Dave, digunakan untuk kampanye tanpa seizin dari pemegang hak cipta karya tersebut., Keluarga Hayes, yang saat ini memegang hak cipta atas lagu tersebut, menuntut Trump untuk segera menghentikan penggunaannya dan meminta kompensasi sebesar US$$3 juta atau sekitar Rp47,8 miliar.

Baca juga: Segera! Pemerintah Bakal Terbitkan UU Kecerdasan Buatan yang Atur Etika & Hak Cipta

Mengutip laman Variety, sejak 2022 hingga 2024, lagu Hold On, I'm Coming telah digunakan secara rutin dalam berbagai acara kampanye Trump. Keluarga Hayes menilai bahwa penggunaan lagu tersebut tanpa izin dan merupakan pelanggaran terhadap hak cipta.

Untuk itu, mereka tidak hanya menuntut ganti rugi finansial, tetapi juga meminta agar semua video kampanye Trump yang menampilkan lagu tersebut segera dihapus dari media sosial dan platform lainnya.

Kasus ini kemudian dibawa ke Pengadilan Distrik AS. Pada Selasa, (3/9/24) pemimpin persidangan Hakim Thomas Thrash Jr. mengeluarkan putusan yang melarang Trump menggunakan lagu tersebut dalam acara publik dan rapat umum.

Putusan ini diambil setelah sidang darurat yang diajukan oleh tim pengacara keluarga Hayes, termasuk James L. Walker, yang mewakili kepentingan ahli waris Isaac Hayes.

Kendati demikian, putusan pengadilan ini belum sepenuhnya mengabulkan semua permintaan keluarga Hayes, khususnya mengenai penghapusan video kampanye yang sudah beredar. Namun proses hukum masih berlanjut.

Mengutip laman The Hollywood Reporter, Isaac Hayes III, putra dari mendiang Isaac Hayes, menyambut baik keputusan ini dan menyatakan bahwa hal ini merupakan bagian penting bagi para musisi di AS yang ingin melindungi karya mereka dari penggunaan yang tidak sah.

Dalam sebuah konferensi pers setelah sidang, Hayes III mengungkapkan harapannya bahwa kasus ini dapat menjadi inspirasi bagi artis lain untuk memperjuangkan hak-hak mereka dan menolak penggunaan musik mereka oleh entitas politik atau pihak lainnya tanpa izin.

“Kami adalah pemegang hak cipta. Banyak artis berada dalam posisi ini untuk memperjuangkan hak cipta dan perusahaan penerbitan, [yang] biasanya memiliki hak atas musik. Namun, saya selalu ingin memastikan bahwa kami mampu melindungi warisan ayah saya,” jelas Hayes.

Baca juga: Cerita Chand Parwez Soal Izin Hak Cipta Lagu "Can't Help Falling in Love" di Film Sehidup Semati

Lebih lanjut, Isaac Hayes III menjelaskan bahwa hak cipta atas lagu Hold On, I'm Coming telah kembali ke keluarganya setelah 56 tahun sejak pertama kali diterbitkan pada 1966 silam.

“Ayah saya kehilangan hak atas musiknya setahun sebelum saya lahir. Musik itu mulai kembali. Jadi setelah 56 tahun, hal terakhir yang akan kami lakukan adalah menjual hak cipta kami," ungkap Isaac.

Sebagai informasi, undang-undang hak cipta di Amerika Serikat memang memungkinkan penulis lagu atau ahli warisnya untuk mendapatkan kembali hak atas karya mereka dalam jangka waktu tertentu. 

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

5 Karya Unik Lini Natalini Widhiasi dalam Pameran Infinity Yin Yang di Galeri Nasional

BERIKUTNYA

Seniman Sogik Primayoga: Bernyali Menapaki Jalan Seni 

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: