Mengenal Greenland, Wilayah yang Dikabarkan Ingin Dibeli Donald Trump
09 January 2025 |
21:00 WIB
Pulau Greenland menjadi perbincangan masyarakat dunia beberapa waktu belakangan usia Presiden Amerika Serikat terpilih, yakni Donald Trump berencana membelinya. Berada di wilayah kekuasaan kerajaan Denmark, pulau tersebut memiliki keindahan alam yang menakjubkan.
Dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri Denmark, Greenland merupakan daerah otonom yang masih menjadi bagian dari kerajaan Denmark. Daerah dengan pemerintahan lokal sendiri itu merupakan pulau terbesar di dunia.
Baca juga: Donald Trump Tunjuk Elon Musk Pimpin Departemen Baru di AS
Greenland menjadi bagian dari Denmark sejak awal abad ke-18 hingga 1979. Pada 2009, Undang-Undang Pemerintahan Sendiri disetujui dalam sebuah referendum yang dilakukan oleh seluruh masyarakat.
Dengan begitu, Greenland dapat mengambil alih tanggung jawab di area tambahan. Meskipun begitu, kebijakan luar negeri, pertahanan, dan keamanan tetap berada di bawah Kerajaan Denmark.
Di daerah ini ada lebih dari 50.000 orang penduduk yang sebagian besar tinggal di daerah yang tidak tertutup es dan salju. Sekitar 80 persen Greenland tertutup salju dan es. Iklim Arktik yang dingin juga membuat sebagian besar penduduk tinggal di pesisir pantai, pemukiman, dan kota.
Dengan musim panas yang pendek, mereka menjadikan perikanan dan perburuan sebagai mata pencarian untuk bertahan hidup. “Iklim dan geografi Greenland membuat pertanian hampir mustahil dilakukan, kecuali di wilayah paling selatan negara itu, tempat peternakan domba populer,” demikian tertulis.
Selain itu, masyarakat Greenland yang ada saat ini berasal dari keturunan suku Thule yang berdatangan sekitar 1200an masehi. Meskipun bangsa Norse pernah menjadi bagian dari pulau ini, keberadaan mereka menghilang sekitar 1500 masehi dan tidak diketahui alasannya.
Sementara itu, jumlah wisatawan asing yang bermalam di Greenland mengalami peningkatan sejak 2000. Tidak hanya itu, jumlah penumpang kapal pesiar yang singgah juga tumbuh hingga sekitar 150 persen pada periode yang sama.
Ya, para traveller dari negara lain berkunjung ke Greenland lantaran kondisi alamnya yang luar biasa. Wisatawan mancanegara datang untuk melihat gunung es yang hanyut, paus bungkuk, beruang kutub, lembu kesturi, walrus, rusa kutub, dan elang laut.
Keindahan alam yang ada di Greenland sangat jarang ditemui di belahan dunia lain. Wisatawan dapat melihat gletser, fjord, gunung, dan fauna. Gunung es merupakan salah satu formasi alam paling spektakuler di Greenland.
Massa es yang mengapung terkadang memiliki tinggi hingga beberapa meter. Gunung es terbentuk akibat pergerakan lapisan es Greenland yang terus-menerus terjadi dan hanya sekitar 10 persen gunung es yang berada di atas laut.
Sebelumnya diwartakan, Greenland menjadi sorotan strategis karena posisinya yang penting secara geopolitik di Arktik, kekayaan sumber daya alam seperti logam tanah jarang, serta peluang ekonomi baru akibat pencairan es. Donald Trump kembali menyuarakan minat Amerika Serikat untuk menguasai Greenland. Dia mengeklaim bahwa langkah itu penting bagi keamanan nasional dan mengurangi ketergantungan pada China.
Namun, pemerintah Greenland dan Denmark dengan tegas menolak gagasan tersebut, menegaskan bahwa Greenland bukan untuk dijual. Ketertarikan AS terhadap Greenland telah berlangsung sejak lama, mencerminkan nilai strategis dan ekonominya yang terus meningkat, meskipun mendapat kritik dan tantangan diplomatik dari komunitas internasional.
Baca juga: 5 Fakta Truth Social, Platform Buatan Donald Trump Jadi Tempat Hijrah Pengguna Twitter
Editor: Dika Irawan
Dikutip dari laman Kementerian Luar Negeri Denmark, Greenland merupakan daerah otonom yang masih menjadi bagian dari kerajaan Denmark. Daerah dengan pemerintahan lokal sendiri itu merupakan pulau terbesar di dunia.
Baca juga: Donald Trump Tunjuk Elon Musk Pimpin Departemen Baru di AS
Greenland menjadi bagian dari Denmark sejak awal abad ke-18 hingga 1979. Pada 2009, Undang-Undang Pemerintahan Sendiri disetujui dalam sebuah referendum yang dilakukan oleh seluruh masyarakat.
Dengan begitu, Greenland dapat mengambil alih tanggung jawab di area tambahan. Meskipun begitu, kebijakan luar negeri, pertahanan, dan keamanan tetap berada di bawah Kerajaan Denmark.
Di daerah ini ada lebih dari 50.000 orang penduduk yang sebagian besar tinggal di daerah yang tidak tertutup es dan salju. Sekitar 80 persen Greenland tertutup salju dan es. Iklim Arktik yang dingin juga membuat sebagian besar penduduk tinggal di pesisir pantai, pemukiman, dan kota.
Dengan musim panas yang pendek, mereka menjadikan perikanan dan perburuan sebagai mata pencarian untuk bertahan hidup. “Iklim dan geografi Greenland membuat pertanian hampir mustahil dilakukan, kecuali di wilayah paling selatan negara itu, tempat peternakan domba populer,” demikian tertulis.
Selain itu, masyarakat Greenland yang ada saat ini berasal dari keturunan suku Thule yang berdatangan sekitar 1200an masehi. Meskipun bangsa Norse pernah menjadi bagian dari pulau ini, keberadaan mereka menghilang sekitar 1500 masehi dan tidak diketahui alasannya.
Sementara itu, jumlah wisatawan asing yang bermalam di Greenland mengalami peningkatan sejak 2000. Tidak hanya itu, jumlah penumpang kapal pesiar yang singgah juga tumbuh hingga sekitar 150 persen pada periode yang sama.
Ya, para traveller dari negara lain berkunjung ke Greenland lantaran kondisi alamnya yang luar biasa. Wisatawan mancanegara datang untuk melihat gunung es yang hanyut, paus bungkuk, beruang kutub, lembu kesturi, walrus, rusa kutub, dan elang laut.
Keindahan alam yang ada di Greenland sangat jarang ditemui di belahan dunia lain. Wisatawan dapat melihat gletser, fjord, gunung, dan fauna. Gunung es merupakan salah satu formasi alam paling spektakuler di Greenland.
Massa es yang mengapung terkadang memiliki tinggi hingga beberapa meter. Gunung es terbentuk akibat pergerakan lapisan es Greenland yang terus-menerus terjadi dan hanya sekitar 10 persen gunung es yang berada di atas laut.
Sebelumnya diwartakan, Greenland menjadi sorotan strategis karena posisinya yang penting secara geopolitik di Arktik, kekayaan sumber daya alam seperti logam tanah jarang, serta peluang ekonomi baru akibat pencairan es. Donald Trump kembali menyuarakan minat Amerika Serikat untuk menguasai Greenland. Dia mengeklaim bahwa langkah itu penting bagi keamanan nasional dan mengurangi ketergantungan pada China.
Namun, pemerintah Greenland dan Denmark dengan tegas menolak gagasan tersebut, menegaskan bahwa Greenland bukan untuk dijual. Ketertarikan AS terhadap Greenland telah berlangsung sejak lama, mencerminkan nilai strategis dan ekonominya yang terus meningkat, meskipun mendapat kritik dan tantangan diplomatik dari komunitas internasional.
Baca juga: 5 Fakta Truth Social, Platform Buatan Donald Trump Jadi Tempat Hijrah Pengguna Twitter
Editor: Dika Irawan
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.