Desainer Interior Joke Roos Ciptakan Ketenangan ala Filosofi Jepang Wabi Sabi di Instalasi Pameran TCOI

04 September 2024 | 14:48 WIB

Luke Andaresta Jurnalis Hypeabis.id

Nuansa hangat dan tenang langsung terasa saat memasuki sebuah instalasi desain interior kamar tidur yang ada di pameran The Colours of Indonesia (TCOI). Kesan itu tercipta berkat kehadiran warna-warna lembut seperti putih, abu-abu, dan krem yang mendominasi ruangan tersebut.

Berbeda dengan beberapa instalasi yang langsung terbuka, ruang kamar tidur ini tampak semi-privat dengan kehadiran tirai putih pada bagian depannya. Sementara jalan masuk menuju ruangannya ada di samping kiri dan kanan. Hal ini dibuat barangkali sesuai dengan fungsi kamar tidur sebagai salah satu ruang privasi.

Baca juga: Sentuhan Klasik Sekaligus Dreamy dalam Instalasi Interior Shirley Gouw

Selain set tempat tidur yang besar bernuansa putih, mata juga tertuju pada salah satu sisi dinding kamar itu yang terlihat seperti dinding bebatuan gua. Dinding itu berada di samping kanan tempat tidur, dan dirancang miring sehingga menciptakan ruang sebagai kursi panjang pada bagian bawahnya.

Ruang itu juga kian menarik dengan kehadiran elemen dekoratif lain seperti tanaman hijau, bantal sofa, lilin ruangan, serta lampu hias. Sudut itu menjadi hal yang cukup menonjol sekaligus menciptakan kesan hangat dan unik pada ruangan.

Hal yang tak kalah menarik dari ruangan ini ialah kehadiran dinding terraso putih dengan motif seperti setengah lingkaran dan menciptakan sejumlah lubang pada semua sisinya. Kehadiran dinding ini menambah permainan tekstur sekaligus dimensi yang menarik pada ruangan ini.

Begitupun dengan kehadiran sudut seperti foyer pada bagian depan kamar yang diisi oleh sofa minimalis panjang, meja yang diisi oleh tanaman hijau, serta bantal sofa. Penempatan elemen ini menciptakan nuansa alam yang menyejukkan sekaligus menenangkan.

Nuansa tenang dan hangat juga terbentuk berkat instalasi pencahayaan pada ruangan ini. Nyaris tidak ada pencahayaan langsung (direct lighting) di kamar ini. Cahaya hadir dari bawah dinding bebatuan, standing lamp di sisi kanan dan kiri tempat tidur, dan lampu-lampu yang disematkan di langit-langit kamar. Satu-satunya pencahayaan langsung hanya ada pada lukisan, tapi tetap terasa hangat pada ruangan.

Instalasi kamar tidur bertajuk Seijaku Suite karya desainer interior Joke Roos dalam pameran TCOI di Main Atrium Senayan City. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Instalasi kamar tidur bertajuk Seijaku Suite karya desainer interior Joke Roos dalam pameran TCOI di Main Atrium Senayan City. (Sumber gambar: tim Muara Bagdja)

Oleh sang desainer, Joke Roos, ruang kamar tidur ini diberi nama Seijaku Suite. Joke mengatakan karya instalasinya ini terinspirasi dari filosofi Jepang yakni wabi sabi, konsep estetika yang melihat keindahan dalam ketidaksempurnaan, menghargai kesederhanaan, dan menerima bahwa semua hal bersifat sementara.

Filosofi itu menginspirasinya lantaran sebagai desainer, dia merasa sudah berdamai dengan ketidaksempurnaan. Dalam setiap proyek yang dikerjakannya, dia tidak bisa sepenuhnya idealis karena akan banyak hal yang tidak bisa diprediksi akan hadir.

"Nah, jadi kayaknya cocok banget nih antara prinsip ketenangan, Zen, Wabi Sabi. Sebetulnya Sejaku Suite ini meaningnya juga sama dengan tranquility [ketenangan]," kata Joke kepada Hypeabis.id.

Joke ingin menghadirkan sesuatu yang unik dalam pamerannya kali ini, salah satunya dengan memadukan unsur nuansa ketenangan sekaligus dreamy alias seperti dalam mimpi. Hal itu salah satunya diwujudkan dengan menghadirkan unsur bebatuan layaknya gua dalam kamar tidur ini.

Kehadiran elemen dinding seperti gua itu terinspirasi dari hobinya yakni trekking. Adapun, dari segi material, dindingnya terbuat dari bahan PU wall poliretan.

"Jadi kalau misalnya habis jalan, hiking atau trekking ke cave [gua], kita kan capek banget tuh. Jadi saya pengen tidur aja yang nyaman supaya besoknya tuh bisa jalan lagi. Nah, saya mikirnya simpel dari situ sih," ucapnya.

Instalasi kamar tidur bertajuk Seijaku Suite karya desainer interior Joke Roos dalam pameran TCOI di Main Atrium Senayan City. (Sumber gambar: Hypeabis.id/Luke Andaresta)

Agar semakin terasa seperti sedang dalam gua, Joke juga sengaja meletakkan bebatuan alami dan lanskap bertemakan alam tapi tetap menikberatkan pada suasana yang tenang. "Rasanya kaya bener-bener holiday juga, mood-nya beda gitu sama kamar-kamar urban ya, kamar-kamar di kota," katanya.

Untuk menciptakan transisi, Joke juga menghadirkan semacam foyer pada bagian depan yang diisi oleh dinding terraso dengan beberapa modul, sehingga menciptakan kesan semi-transparan. Terraso juga digunakan pada lantai kamar bagian depan. Sementara lantai pada bagian dalam kamar menggunakan parket.

Adapun, untuk pencahayaan, Joke memang sengaja menempatkan indirect lighting. Pencahayaan langsung hanya ada pada lampu di atas dua lukisan yang dipajang, untuk keperluan kegiatan seperti membaca. "Jadi saya itu sebetulnya dalam satu ruangan mengombinasikan banyak material tapi tetap dalam tone warna masih nyambung," terangnya.

Desainer interior Joke Roos. (Sumber gambar: tim Muara Bagdja)

Kamar tidur ini hanyalah satu dari sejumlah instalasi desain interior yang hadir dalam pameran The Colours of Indonesia (TCOI), yang digelar oleh 12 desainer interior kenamaan Indonesia yang tergabung dalam ID12. Tahun ini, ekshibisi dua tahunan itu mengambil tajuk Summer Home yang digelar untuk publik pada 2-14 September 2024 di Main Atrium Senayan City Jakarta.

Tajuk Summer Home dipilih untuk menciptakan suasana liburan baik di rumah utama maupun di rumah kedua. Memenuhi kebutuhan akan ruang yang lebih leluasa di rumah utama, begitupun dengan menciptakan rumah vakansi yang berfungsi untuk menghabiskan waktu liburan bersama.

Tahun ini menjadi gelaran TCOI yang ke-5, yang telah berlangsung selama 10 tahun. Selain itu, TCOI 2024 juga menandai pertemanan sekaligus kolaborasi dari ID12 selama 17 tahun yang terdiri dari Agam Riadi, Anita Boentarman, Ary Juwono, Eko Priharseno, Joke Roos, Prasetio Budhi, Reza Wahyudi, Roland Adam, Sammy Hendramianto, Shirley Gouw, Vivianne Faye, dan Yuni Jie.

Baca juga: Menyelami Hobi sekaligus Memori dalam Instalasi Interior Blue Note karya Desainer Eko Priharseno

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Nirmala Aninda