Penelitian Ini Sebut Biaya Diet Mediterania Tinggi
07 March 2022 |
14:55 WIB
Diet dianggap sebagai solusi untuk menurunkan berat badan dan mendapat manfaat kesehatan, terutama di tengah pandemi Covid-19. Namun di lain sisi, beberapa program diet cukup menguras kantong. Seperti yang terungkap dalam sebuah studi di jurnal BMC Public Health.
Para peneliti dari University of South Australia melaporkan biaya belanja makanan mingguan dalam program diet seperti mediterania bisa mencapai AU$345 (Rp3,6 juta) hingga AU$625 (Rp6,7 juta). "Angka ini jauh lebih tinggi daripada rata-rata pengeluaran orang Australia untuk belanja bahan makanan setiap minggu," ujar ketua peneliti Associate Professor Karen Murphy.
Adapun dalam penelitian ini tim membandingkan diet mediterania dengan rekomendasi makan sehat yang dianjurkan Australian Guide to Health Eating (AGHE).
Menurut Mayo Clinic, diet mediterania adalah pola makan sehat nabati yang menggabungkan rasa tradisional, kebiasaan makan, dan metode memasak masakan negara-negara yang berbatasan dengan Laut Mediterania seperti Spanyol, Prancis, Italia, dan Yunani.
Makanan nabati,seperti biji-bijian, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, bumbu dan rempah-rempah, adalah dasar dari diet ini. Minyak zaitun adalah sumber utama lemak tambahan, sementara ikan, makanan laut, susu, unggas, dan anggur termasuk dalam jumlah sedang. Daging merah dan manisan hanya dimakan sesekali.
Dibandingkan dengan diet mediterania, penelitian menunjukkan rekomendasi makan sehat AGHE jauh lebih murah. Rekomendasi tersebut mencakup lima kelompok makanan inti dan berbagai bahan pokok yang terjangkau, seperti roti, pasta, dan kacang-kacangan, serta produk hewani dalam jumlah yang lebih rendah.
Sementara itu, kandidat PhD University of South Australia Ella Bracci, mencatat beberapa diet memang membatasi kelompok makanan tertentu seperti roti dan pasta. Namun demikian, pembatasan makanan tersebut berisiko pada kekurangan nutrisi, terutama jika tanpa bimbingan ahli gizi.
Oleh karena itu, dia menegaskan pemenuhan nutrisi justru menjadi kunci dan diet. "Prinsip makan sehat, seperti yang ada dalam AGHE dan diet mediterania, menekankan pada produk segar dan makanan pokok," tuturnya.
Editor: Gita
Para peneliti dari University of South Australia melaporkan biaya belanja makanan mingguan dalam program diet seperti mediterania bisa mencapai AU$345 (Rp3,6 juta) hingga AU$625 (Rp6,7 juta). "Angka ini jauh lebih tinggi daripada rata-rata pengeluaran orang Australia untuk belanja bahan makanan setiap minggu," ujar ketua peneliti Associate Professor Karen Murphy.
Adapun dalam penelitian ini tim membandingkan diet mediterania dengan rekomendasi makan sehat yang dianjurkan Australian Guide to Health Eating (AGHE).
Menurut Mayo Clinic, diet mediterania adalah pola makan sehat nabati yang menggabungkan rasa tradisional, kebiasaan makan, dan metode memasak masakan negara-negara yang berbatasan dengan Laut Mediterania seperti Spanyol, Prancis, Italia, dan Yunani.
Makanan nabati,seperti biji-bijian, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian, bumbu dan rempah-rempah, adalah dasar dari diet ini. Minyak zaitun adalah sumber utama lemak tambahan, sementara ikan, makanan laut, susu, unggas, dan anggur termasuk dalam jumlah sedang. Daging merah dan manisan hanya dimakan sesekali.
Dibandingkan dengan diet mediterania, penelitian menunjukkan rekomendasi makan sehat AGHE jauh lebih murah. Rekomendasi tersebut mencakup lima kelompok makanan inti dan berbagai bahan pokok yang terjangkau, seperti roti, pasta, dan kacang-kacangan, serta produk hewani dalam jumlah yang lebih rendah.
Sementara itu, kandidat PhD University of South Australia Ella Bracci, mencatat beberapa diet memang membatasi kelompok makanan tertentu seperti roti dan pasta. Namun demikian, pembatasan makanan tersebut berisiko pada kekurangan nutrisi, terutama jika tanpa bimbingan ahli gizi.
Oleh karena itu, dia menegaskan pemenuhan nutrisi justru menjadi kunci dan diet. "Prinsip makan sehat, seperti yang ada dalam AGHE dan diet mediterania, menekankan pada produk segar dan makanan pokok," tuturnya.
Editor: Gita
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.