Ilustrasi makanan bernutrisi (dok. Pexels)

Ketahui Pentingnya Nutrisi dalam Menangkal Covid-19

23 August 2021   |   22:12 WIB
Image
Desyinta Nuraini Jurnalis Hypeabis.id

Menjaga dan meningkatkan daya tahan tubuh atau imunitas tak bisa dikecualikan dalam upaya pencegahan dan penanganan virus corona. Dengan imunitas yang baik, tubuh kita akan mampu menghadapi dan melindungi serangan terhadap kuman atau virus pembawa penyakit tersebut.

Terbukti dari kisah Deddy Corbuzier yang pulih dengan cepat dari badai sitokin karena menerapkan pola hidup sehat, salah satunya dengan mengonsumsi makanan bernutrisi dan rajin menyerap vitamin D dari matahari.

Untuk itu, mari kita kenalan lebih jauh dengan nutrisi yang katanya bisa meningkatkan imunitas, yuk. Dalam dunia medis, nutrisi terbagi menjadi dua yakni makronutrien dan mikronutrien. 

Makronutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar. Makronutrien diperoleh dari karbohidrat, protein, dan lemak. Sementara mikronutrien, walaupun jumlah yang asupannya tidak terlalu banyak, namun zat gizi ini penting bagi tubuh. Mikronutrien dikenal dengan vitamin dan mineral.

Dokter Spesialis Gizi Klinik Cindiawaty Pudjiadi menerangkan pertahanan tubuh dilakukan dari luar dan dalam. Pertahanan luar tubuh kita adalah kulit, mukosa atau selaput lendir, dan bulu nasal atau hidung. Nah untuk menjaga benteng pertahanan luar dari serangan virus seperti Covid-19 ini, tubuh kita perlu asupan vitamin A, B6, B12, C, D, E, folat, zat besi, dan zinc.

"Menjaganya dari sumber protein yang cukup, lemak yang cukup, harus juga vitamin dan mineral," ujarnya.

Benteng pertahanan kedua yakni sel-sel daya tahan tubuh. Ketika virus masuk ke dalam tubuh, lini pertama yang akan menghadapinya adalah sel darah putih dan makrofag atau sel fagosit terpenting dalam sistem imun yang berasal dari sel monosit dewasa dan menetap di jaringan. Tugas lini pertama yakni membunuh kuman yang masuk atau disebut sebagai natural killer cells.

Sel ini membutuhkan vitamin dan mineral seperti vitamin A, B6, B12, folat, C, D, E, zinc, tembaga, selenium, zat besi, dan magnesium. "Tidak hanya C. Kalau kurang, lini pertama tidak bisa maksimal," imbuhnya.

Lini kedua sistem imun tubuh bagian dalam yakni sel T dan sel B. Sel T akan menyiapkan bala tentara untuk melawan virus atau kuman yang masuk. Sel ini juga memerintahkan sel B untuk merekam memori patogen yang masuk tersebut dan membentuk antibodi. 

Sel ini butuh dukungan vitamin dan mineral sama seperti lini pertama pertahanan tubuh yakni vitamin A, B6, B12, folat, C, D, E, zinc, tembaga, selenium, zat besi, dan magnesium.

"Bukan vitamin C saja tapi kita butuh semuanya untuk mendukung sistem pertahahan tubuh agar bekerja maksimal baik dalam hal virus datang atau meningkatkan kerja vaksin," tegas Cindy.


Nah, untuk mendapatkan vitamin dan mineral itu sejatinya ada dalam makanan sehari-hari. Vitamin A misalnya, bisa didapatkan dari wortel, mangga, apel, pepaya, susu, cabai, keju, minyak ikan, hati, bayam, tomat dan pisang. 

Vitamin B1 ada di biji-bijian dan kacang-kacangan, juga ikan, jeruk, serta sayuran seperti kol dan asparagus. Untuk vitamin B6 banyak terkandung di bawang putih, daging, bok choy, bayam, salmon, tuna, ayam, kembang kol, dan paprika.

Cindy melanjutkan bahwa sumber folat pada makanan berasal dari bayam, edamame, hati sapi, hati ayam, kacang merah, kacang polong, brokoli, pepaya, dan jambu. Sedangkan vitamin B12 terdapat pada kerang, hati, daging, susu, yogurt, telur, dan salmon.

Untuk vitamin C selain ada pada jeruk, buah seperti jambu, mangga, pepaya, kiwi, dan stroberi juga mengandung vitamin ini cukup besar. Begitu pula dengan brokoli, tomat, dan paprika.

Berbeda dengan yang lain, vitamin D sebagian besar atau 90 persen diperoleh dari sinar matahari. Namun dari hasil penelitian yang dilakukan Cindy terhadap 1.000 orang pasiennya, 86 persen diantarnya mengalami mutasi enzim yang bertugas untuk mengaktifkan vitamin D di dalam tubuh. 

Oleh karena itu, suplemen yang mengandung vitamin D dibutuhkan untuk meningkatkannya selain mengonsumsi udang, tuna, makarel, kuning telur, susu, daging, sarden, sereal, salmon, minyak ikan, dan jamur. 

Vitamin D memang terbilang penting saat pandemi Covid-19 ini. Vitamin D berperan sebagai sistem pertahanan, juga melindungi paru dari infeksi, dan meningkatkan imunitas.

Dari berbagai penelitian, vitamin D dianggap dapat mengurangi risiko Covid dan kematian, menurunkan replikasi virus, menurunkan konsentrasi badai sitokin, dan tingkatkan antiinflamasi.

Namun Cindy kembali mengingatkan bahwa tidak hanya vitamin D, nutrisi yang lengkap lah yang dapat membantu kita dalam menghadapi virus corona. Begitu pula untuk meningkatkan efektivitas vaksin Covid-19. "Semua dipenuhi supaya kerjanya maksimal," tuturnya. 

Editor: Fajar Sidik

SEBELUMNYA

Jejaring Solid Jadi Aset Dunia Seni Rupa untuk Bertahan di Tengah Pandemi

BERIKUTNYA

Karya Seniman Jalanan Juga Butuh Eksposur

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: