Mengenal Olahraga Boccia untuk Atlet Disabilitas di Paralimpiade 2024
03 September 2024 |
16:28 WIB
Atlet Indonesia menorehkan prestasi membanggakan di cabang olahraga boccia pada ajang Paralimpiade Paris yang berlangsung 29 Agustus-8 September 2024. Indonesia mengirimkan empat atlet boccia, yaitu Gischa Zayana, Muhammad Afrizal Syafa, Felix Ardi Yudha, dan Muhammad Bintang Satria Herlangga.
Dari empat perwakilan, tiga di antaranya sukses membawa pulang tiga medali perunggu. Atlet boccia putri Indonesia Gischa Zayana sukses meraih medali perunggu pada nomor individual putri BC2 di Paralimpiade 2024.
Kemudian atlet boccia putra Indonesia Muhammad Afrizal Syafa berhasil merebut medali perunggu pada nomor individual putra BC1 di Paralimpiade 2024. Tak ketinggalan, Muhammad Bintang Herlangga sukses meraih medali perak di cabor boccia nomor individual putra BC2 di Paralimpiade Paris 2024.
Baca juga: Menilik Sejarah dan Perkembangan Paralimpiade, Pesta Olahraga Atlet Penyandang Disabilitas
Prestasi ini sangat membanggakan karena untuk pertama kalinya Indonesia mengirimkan wakil di cabang olahraga Boccia pada Paralimpiade, ternyata langsung membawa pulang medali. Bagi Genhype, yang belum tahu, kira-kira seperti apa olahraga Boccia, simak penjelasan berikut ini!
Boccia adalah olahraga yang didesain khusus untuk atlet penyandang disabilitas seperti cerebral palsy atau gangguan motorik lainnya. Cerebral palsy merupakan kondisi yang diakibatkan oleh kerusakan otak sehingga mengakibatkan gangguan pada otot, gerak, dan koordinasi tubuh. Kondisi ini membuat penderitanya mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik secara normal.
Dengan demikian, olahraga Boccia dapat menjadi wadah untuk menyalurkan energi dan keterampilan motorik mereka, dengan cara yang menyenangkan dan kompetitif. Boccia juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk bisa berkompetisi di tingkat internasional.
Mengutip dari World Boccia, Kata Boccia berasal dari bahasa Italia yang berarti lempar bola. Olahraga ini mungkin merupakan permainan paling tua yang pernah dimainkan oleh manusia. Terlihat dalam ukiran peradaban Mesir yang melempar batu telah ditemukan sejak tahun 5200 SM.
Pemain harus melempar atau menggulirkan bola sedekat mungkin dengan bola target. Olahraga ini mengharuskan atlet untuk memiliki tingkat ketepatan, strategi, dan pengendalian yang sangat tinggi. Walaupun terlihat mudah, boccia membutuhkan latihan yang intens dan kekuatan mental yang besar. Atlet harus bisa mengatur kekuatan, arah, dan putaran bola di berbagai situasi permainan.
Boccia dapat dimainkan oleh individu, berpasangan, atau dalam tim yang terdiri dari tiga orang. Setiap tim menggunakan bola dengan warna berbeda untuk membedakan pemain. Permainan dilakukan dengan cara menggulirkan bola dari posisi duduk di kursi roda. Tujuannya adalah untuk mendorong bola agar mendarat sedekat mungkin dengan bola putih yang menjadi target, yakni disebut sebagai bola jack.
Olahraga ini dimainkan di dalam ruangan dan menggunakan lapangan dengan ukuran yang sama dengan lapangan bulu tangkis. Setiap set bola boccia terdiri dari satu bola jack putih, enam bola merah, dan enam bola biru. Bola-bola ini terbuat dari kulit dan diisi dengan butiran plastik kecil yang memiliki tingkat kekerasan berbeda untuk menyesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan pemain.
Permainan boccia untuk individu dan pasangan terdiri dari empat babak, sedangkan permainan untuk tim beregu memiliki enam babak. Adapun untuk waktunya, pertandingan individu berlangsung selama empat menit, pertandingan pasangan lima menit, dan pertandingan beregu enam menit.
Pemain individu melempar bola dari kotak bermain 3 atau 4, sedangkan tim beregu menggunakan kotak 1, 3, dan 5 untuk tim tuan rumah, dan kotak 2, 4, dan 6 untuk tim tamu. Bola berdiameter 100 mm dan berat 275 gram dilemparkan dari kursi roda oleh para pemain.
BC1: Pemain melempar bola dengan tangan atau kaki. Mereka dapat bertanding dengan seorang asisten yang berada di luar kotak bermain pemain untuk menstabilkan atau mengatur kursi bermain mereka dan memberikan bola kepada pemain saat diminta.
BC2: Pemain dalam klasifikasi ini melempar bola dengan tangan dan tidak boleh mendapatkan bantuan dari asisten.
BC3: Pemain dalam klasifikasi ini memiliki gangguan fungsi lokomotor yang sangat parah di keempat anggota tubuh. Pemain ini tidak memiliki kemampuan untuk menggenggam atau melepaskan bola secara berkelanjutan, dan meskipun mereka memiliki gerakan lengan, jangkauan gerakan mereka tidak cukup untuk melempar bola boccia ke lapangan.
Mereka dapat menggunakan alat bantu seperti ramp (landasan miring) untuk mengirim bola dan dapat bertanding dengan seorang asisten. Asisten harus membelakangi lapangan dan tidak boleh melihat permainan.
BC4: Pemain dalam klasifikasi ini memiliki gangguan fungsi lokomotor yang parah di keempat anggota tubuh serta kontrol batang tubuh yang buruk. Mereka dapat menunjukkan kecakapan yang cukup untuk melempar bola ke lapangan dan tidak berhak mendapatkan bantuan dari asisten.
Baca juga: Leani Ratri Oktila & Hikmat Ramdani Sumbang Medali Emas Pertama Paralimpiade Paris 2024
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Dari empat perwakilan, tiga di antaranya sukses membawa pulang tiga medali perunggu. Atlet boccia putri Indonesia Gischa Zayana sukses meraih medali perunggu pada nomor individual putri BC2 di Paralimpiade 2024.
Kemudian atlet boccia putra Indonesia Muhammad Afrizal Syafa berhasil merebut medali perunggu pada nomor individual putra BC1 di Paralimpiade 2024. Tak ketinggalan, Muhammad Bintang Herlangga sukses meraih medali perak di cabor boccia nomor individual putra BC2 di Paralimpiade Paris 2024.
Baca juga: Menilik Sejarah dan Perkembangan Paralimpiade, Pesta Olahraga Atlet Penyandang Disabilitas
Prestasi ini sangat membanggakan karena untuk pertama kalinya Indonesia mengirimkan wakil di cabang olahraga Boccia pada Paralimpiade, ternyata langsung membawa pulang medali. Bagi Genhype, yang belum tahu, kira-kira seperti apa olahraga Boccia, simak penjelasan berikut ini!
Boccia adalah olahraga yang didesain khusus untuk atlet penyandang disabilitas seperti cerebral palsy atau gangguan motorik lainnya. Cerebral palsy merupakan kondisi yang diakibatkan oleh kerusakan otak sehingga mengakibatkan gangguan pada otot, gerak, dan koordinasi tubuh. Kondisi ini membuat penderitanya mengalami kesulitan dalam melakukan aktivitas fisik secara normal.
Dengan demikian, olahraga Boccia dapat menjadi wadah untuk menyalurkan energi dan keterampilan motorik mereka, dengan cara yang menyenangkan dan kompetitif. Boccia juga memberikan kesempatan bagi mereka untuk bisa berkompetisi di tingkat internasional.
Mengutip dari World Boccia, Kata Boccia berasal dari bahasa Italia yang berarti lempar bola. Olahraga ini mungkin merupakan permainan paling tua yang pernah dimainkan oleh manusia. Terlihat dalam ukiran peradaban Mesir yang melempar batu telah ditemukan sejak tahun 5200 SM.
Pemain harus melempar atau menggulirkan bola sedekat mungkin dengan bola target. Olahraga ini mengharuskan atlet untuk memiliki tingkat ketepatan, strategi, dan pengendalian yang sangat tinggi. Walaupun terlihat mudah, boccia membutuhkan latihan yang intens dan kekuatan mental yang besar. Atlet harus bisa mengatur kekuatan, arah, dan putaran bola di berbagai situasi permainan.
Boccia dapat dimainkan oleh individu, berpasangan, atau dalam tim yang terdiri dari tiga orang. Setiap tim menggunakan bola dengan warna berbeda untuk membedakan pemain. Permainan dilakukan dengan cara menggulirkan bola dari posisi duduk di kursi roda. Tujuannya adalah untuk mendorong bola agar mendarat sedekat mungkin dengan bola putih yang menjadi target, yakni disebut sebagai bola jack.
Olahraga ini dimainkan di dalam ruangan dan menggunakan lapangan dengan ukuran yang sama dengan lapangan bulu tangkis. Setiap set bola boccia terdiri dari satu bola jack putih, enam bola merah, dan enam bola biru. Bola-bola ini terbuat dari kulit dan diisi dengan butiran plastik kecil yang memiliki tingkat kekerasan berbeda untuk menyesuaikan dengan preferensi dan kebutuhan pemain.
Permainan boccia untuk individu dan pasangan terdiri dari empat babak, sedangkan permainan untuk tim beregu memiliki enam babak. Adapun untuk waktunya, pertandingan individu berlangsung selama empat menit, pertandingan pasangan lima menit, dan pertandingan beregu enam menit.
Pemain individu melempar bola dari kotak bermain 3 atau 4, sedangkan tim beregu menggunakan kotak 1, 3, dan 5 untuk tim tuan rumah, dan kotak 2, 4, dan 6 untuk tim tamu. Bola berdiameter 100 mm dan berat 275 gram dilemparkan dari kursi roda oleh para pemain.
Klasifikasi Boccia
Atlet boccia diklasifikasikan ke dalam salah satu dari empat kelompok untuk memastikan persaingan yang adil dan setara. Pemenangnya ditentukan oleh keterampilan, kebugaran, kekuatan, daya tahan, kemampuan taktis, dan fokus. Berikut adalah empat klasifikasi dalam boccia:BC1: Pemain melempar bola dengan tangan atau kaki. Mereka dapat bertanding dengan seorang asisten yang berada di luar kotak bermain pemain untuk menstabilkan atau mengatur kursi bermain mereka dan memberikan bola kepada pemain saat diminta.
BC2: Pemain dalam klasifikasi ini melempar bola dengan tangan dan tidak boleh mendapatkan bantuan dari asisten.
BC3: Pemain dalam klasifikasi ini memiliki gangguan fungsi lokomotor yang sangat parah di keempat anggota tubuh. Pemain ini tidak memiliki kemampuan untuk menggenggam atau melepaskan bola secara berkelanjutan, dan meskipun mereka memiliki gerakan lengan, jangkauan gerakan mereka tidak cukup untuk melempar bola boccia ke lapangan.
Mereka dapat menggunakan alat bantu seperti ramp (landasan miring) untuk mengirim bola dan dapat bertanding dengan seorang asisten. Asisten harus membelakangi lapangan dan tidak boleh melihat permainan.
BC4: Pemain dalam klasifikasi ini memiliki gangguan fungsi lokomotor yang parah di keempat anggota tubuh serta kontrol batang tubuh yang buruk. Mereka dapat menunjukkan kecakapan yang cukup untuk melempar bola ke lapangan dan tidak berhak mendapatkan bantuan dari asisten.
Baca juga: Leani Ratri Oktila & Hikmat Ramdani Sumbang Medali Emas Pertama Paralimpiade Paris 2024
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.