Gadis Kretek (sumber : Netflix)

Sukses di Netflix, Ratih Kumala Ungkap Tantangan Alih Wahana Gadis Kretek

31 August 2024   |   07:00 WIB
Image
Dewi Andriani Jurnalis Hypeabis.id

Ratih Kumala, penulis di balik novel yang sukses diadaptasi menjadi serial Netflix, Gadis Kretek, mengungkap berbagai tantangan dan proses adaptasi karyanya ke layar lebar. Dalam sesi pembukaan Berselancar di Samudra Imajinasi dalam Pesta Literasi Indonesia 2024, dia berbagi pengalamnya.

Ratih mengungkapkan pentingnya imajinasi dalam dunia literasi dan adaptasi. Menurutnya, saat melakukan proses adaptasi, maka penting untuk menyadari bahwa medium buku dan film atau serial itu sangat berbeda sehingga dibutuhkan pemahaman yang mendalam tentang kedua medium tersebut.

Ratih menyebutkan setidaknya ada  dua tantangan yang dihadapi dalam proses adaptasi  karya tulis ke media audiovisual. "Saat kita mengadaptasi novel menjadi film, ada dua keterbatasan utama yang sering kita hadapi manpower dan budget. Keterbatasan ini bisa memengaruhi bagaimana cerita dari buku diubah untuk layar lebar,” ujarnya, Jumat (30/8/2024) 

Baca juga: Penulis Ratih Kumala Garap Film Satu Imam Dua Makmum, Dibintangi Fedi Nuril & Amanda Manopo

Menurutnya, buku dan film adalah dua medium yang berbeda dengan cara penyampaian cerita yang berbeda pula. Maka, ketika sebuah novel diadaptasi menjadi film, hasil akhirnya tidak selalu bisa sesuai dengan imajinasi pembaca. 

Selain itu, dia juga mengungkapkan pentingnya pemahaman mendalam terhadap karya asli dalam proses adaptasi. Nah, untuk Gadis Kretek sendiri, Ratih memastikan bahwa semua yang terlibat telah membaca dan memahami buku tersebut sebelum mulai bekerja. 

“Ini membantu menjaga integritas cerita meskipun harus disesuaikan dengan format film,” ucapnya.

Sebagai penulis skenario yang terlibat dalam proses adaptasi tersebut, Ratih mengatakan walaupun ada berbagai penyesuaian yang perlu dilakukan, menjaga esensi dari novel tetap menjadi prioritas utama. 

"Kami membuat kesepakatan bahwa perubahan yang dilakukan harus tetap setia pada inti cerita. Adaptasi yang baik harus mampu menyampaikan pesan yang sama dengan cara yang sesuai untuk medium baru," tambahnya.

Meskipun terjadi berbagai perubahan dan penyesuaian dalam proses tersebut, Ratih percaya bahwa hal ini juga membuka peluang untuk menemukan audiens baru. Menurutnya, ketika sebuah Novel didaptasi ke layar kaca, maka itu menjadi kesempatan untuk memperkenalkan karyanya kepada penonton yang mungkin belum pernah membaca buku tersebut. 

“Proses ini memungkinkan karya untuk menemukan jodohnya di bentuk media yang berbeda," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Publishing & Education Director Gramedia Adi Ekatama, menjelaskan bahwa tema tersebut sengaja diangkat untuk mengajak masyarakat datang dan berlayar di Samudera Imajinasi.

Menurut Adi Pesta Literasi Indonesia 2024 ini merupakan upaya untuk merawat dan memperbesar kecintaan masyarakat terhadap literasi. Dia juga berharap, tema Samudra Imajinasi bisa menciptakan pengalaman reflektif yang bisa membantu masyarakat menghadapi berbagai tantangan dan kesulitan, sekaligus memberikan mereka ruang untuk berefleksi dan berkembang.

"Sama seperti pengalaman membaca buku, baik fiksi maupun non-fiksi, imajinasi kita akan dipantik, memberikan inspirasi, jawaban, semangat, harapan, dan refleksi," ungkapnya.

Jadi, jangan lewatkan kesempatan untuk bergabung dalam perayaan literasi ini. Temukan informasi lebih lanjut dan jadwal acara di akun Instagram @pestaliterasi.id.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda
 

SEBELUMNYA

10 Tim yang Akan Bertanding di Turnamen VCT Ascension Pacific, Ada Jagoan Genhype?

BERIKUTNYA

Edisi Pertama JAFF Market 2024 Fokus Jadi Etalase & Hub Ekosistem Film Indonesia

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: