Saatnya Beralih, Ini 5 Kelebihan Mikrofon Wireless Digital
08 September 2024 |
16:30 WIB
Penggunaan mikrofon wireless atau nirkabel digital semakin masif seiring perkembangan teknologi yang membuat pekerjaan atau kegiatan menjadi lebih mudah. Selain kepraktisan, perangkat ini menawarkan banyak manfaat seperti meningkatkan kualitas audio tanpa adanya compander, sehingga suara terdengar lebih jernih.
Mikrofon jenis ini menawarkan rentang dinamis yang luas, mengatasi masalah gain, dan memastikan suara tetap jelas dalam berbagai kondisi. Menggunakan teknologi wireless seperti Bluetooth atau RF (frekuensi radio) untuk terhubung ke perangkat audio, pengaturannya pun terbilang sederhana melalui aplikasi.
Dalam kondisi tertentu, mungkin mikrofon nirkabel digital bisa menjadi pilihan. Nah, berikut ini sejumlah alasan mengapa Genhype perlu beralih dari mikrofon analog ke digital.
Baca juga: Yuk Kenali Berbagai Jenis Mikrofon dan Fungsinya
Mikrofon jenis ini menawarkan rentang dinamis yang luas, mengatasi masalah gain, dan memastikan suara tetap jelas dalam berbagai kondisi. Menggunakan teknologi wireless seperti Bluetooth atau RF (frekuensi radio) untuk terhubung ke perangkat audio, pengaturannya pun terbilang sederhana melalui aplikasi.
Dalam kondisi tertentu, mungkin mikrofon nirkabel digital bisa menjadi pilihan. Nah, berikut ini sejumlah alasan mengapa Genhype perlu beralih dari mikrofon analog ke digital.
Baca juga: Yuk Kenali Berbagai Jenis Mikrofon dan Fungsinya
1. Audio lebih baik dan jernih
Sistem digital tidak memerlukan compander (gabungan kompresor/expander). Pada mikrofon analog wireless, compander akan memadatkan sinyal audio, mengangkatnya ke atas tingkat noise transmisi RF, dan memperluasnya lagi pada receiver untuk menciptakan kembali sinyal audio yang asli.
Kendati demikian, pengurangan noise ini bukanlah proses noiseless. Mungkin compander terdengar seperti memompa, bernapas, atau mendesis. Sistem digital tanpa compander tidak hanya akan meningkatkan kualitas audio secara signifikan untuk para audiens, tetapi juga membantu Genhype mendengarkan suara sendiri saat tampil dengan lebih jelas melalui sistem monitor.
Kendati demikian, pengurangan noise ini bukanlah proses noiseless. Mungkin compander terdengar seperti memompa, bernapas, atau mendesis. Sistem digital tanpa compander tidak hanya akan meningkatkan kualitas audio secara signifikan untuk para audiens, tetapi juga membantu Genhype mendengarkan suara sendiri saat tampil dengan lebih jelas melalui sistem monitor.
2. Sinyal kuat di berbagai titik
Fenomena fading menjadi musuh alami dari setiap transmisi mikrofon wireless. Artinya, sinyal mikrofon bisa menjadi kuat di satu titik tertentu, namun menjadi sangat lemah di titik lain, sehingga sinyal yang dipantulkan menghentikan sinyal direct antara mikrofon wireless dan receiver-nya.
Nah, sistem mikrofon digital seperti Evolution Wireless Digital dari Sennheiser dapat membantu pengguna tetap on air. Adanya intelligent switching yang beragam, equalizer channel RF, koreksi kesalahan, dan error concealment akan menjaga sinyal tetap utuh.
Nah, sistem mikrofon digital seperti Evolution Wireless Digital dari Sennheiser dapat membantu pengguna tetap on air. Adanya intelligent switching yang beragam, equalizer channel RF, koreksi kesalahan, dan error concealment akan menjaga sinyal tetap utuh.
3. Disukai Promotor Musik
Di suatu festival atau venue, pengelola frekuensi bertanggung jawab menangani semua urusan frekuensi. Ketika menggunakan sistem mikrofon analog, beban kerja pengelola frekuensi akan bertambah, karena perlu menghitung intermodulation products, emisi tidak berguna yang terjadi ketika beberapa mikrofon wireless digunakan di atas panggung.
Perlu diketahui, 32 channel wireless analog dapat menghasilkan 16.000 produk intermodulasi atau sumber noise. Namun, mikrofon wireless digital yang bagus membuat pekerjaan pengelola frekuensi lebih mudah.
Pasalnya, perangkat hanya akan memancarkan frekuensi pembawanya saja dan tidak ada produk intermodulasi yang mengganggu serta menempati spektrum tambahan. Frekuensi transmisi cukup ditempatkan bersebelahan secara berkala, sedangkan dengan wireless analog, pengelola frekuensi harus menangani semua frekuensi intermodulasi yang dihasilkan dari mikrofon.
Perlu diketahui, 32 channel wireless analog dapat menghasilkan 16.000 produk intermodulasi atau sumber noise. Namun, mikrofon wireless digital yang bagus membuat pekerjaan pengelola frekuensi lebih mudah.
Pasalnya, perangkat hanya akan memancarkan frekuensi pembawanya saja dan tidak ada produk intermodulasi yang mengganggu serta menempati spektrum tambahan. Frekuensi transmisi cukup ditempatkan bersebelahan secara berkala, sedangkan dengan wireless analog, pengelola frekuensi harus menangani semua frekuensi intermodulasi yang dihasilkan dari mikrofon.
4. Pengaturan mudah & tidak ganggu koneksi lain
Mengatur audio sangat sulit bagi para teknisi suara. Dengan sistem digital, Genhype cukup memanfaatkan sebuah aplikasi untuk mengatur audio pada mikrofon wireless digital.
Jika terdapat lebih dari satu mikrofon wireless analog di atas panggung, mikrofon wireless akan memancarkan beberapa frekuensi RF, bukan hanya frekuensi yang Genhype pilih untuk mentransmisikan audio. Hal yang sama terjadi jika sebuah mikrofon wireless terlalu dekat dengan receiver, seperti paket in-ear monitoring.
Frekuensi tambahan yang pada dasarnya tidak berguna ini disebut produk intermodulasi. Mereka dapat mengganggu mikrofon wireless lainnya atau perangkat in-ear, dan memakan ruang spektrum. Beberapa sistem digital tidak menghasilkan produk intermodulasi. Alhasil, tidak ada produk intermodulasi, tidak ada gangguan, dan pengguna dapat menghemat ruang spektrum.
Jika terdapat lebih dari satu mikrofon wireless analog di atas panggung, mikrofon wireless akan memancarkan beberapa frekuensi RF, bukan hanya frekuensi yang Genhype pilih untuk mentransmisikan audio. Hal yang sama terjadi jika sebuah mikrofon wireless terlalu dekat dengan receiver, seperti paket in-ear monitoring.
Frekuensi tambahan yang pada dasarnya tidak berguna ini disebut produk intermodulasi. Mereka dapat mengganggu mikrofon wireless lainnya atau perangkat in-ear, dan memakan ruang spektrum. Beberapa sistem digital tidak menghasilkan produk intermodulasi. Alhasil, tidak ada produk intermodulasi, tidak ada gangguan, dan pengguna dapat menghemat ruang spektrum.
5. Suara seimbang
Gain mungkin menjadi salah satu masalah yang paling diremehkan saat mengatur mikrofon wireless. Saat mengatur gain, Genhype menentukan seberapa sensitif mikrofon. Jika berteriak ke dalam mikrofon dan gain-nya terlalu tinggi, suara akan terdengar buruk dan audio akan mengalami clipping. Jika suara pelan dan gain terlalu rendah, tidak ada suara yang akan terdengar.
Beberapa teknologi mikrofon saat ini memiliki rentang dinamis input penuh sebesar 134 dB, bahkan melebihi rentang dinamis sebagian besar kapsul mikrofon. Dengan demikian, pengguna dapat menangkap segala sesuatu mulai dari bisikan lembut hingga suara mesin pesawat tanpa harus menyesuaikan gain transmitternya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Beberapa teknologi mikrofon saat ini memiliki rentang dinamis input penuh sebesar 134 dB, bahkan melebihi rentang dinamis sebagian besar kapsul mikrofon. Dengan demikian, pengguna dapat menangkap segala sesuatu mulai dari bisikan lembut hingga suara mesin pesawat tanpa harus menyesuaikan gain transmitternya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Syaiful Millah
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.