Pelatih sepak bola legendaris, Sven-Göran Eriksson. (Sumber foto: Liverpool FC)

Pelatih Legendaris Sven-Göran Eriksson Tutup Usia, Tinggalkan Jejak di Sepak Bola Dunia

27 August 2024   |   14:12 WIB
Image
Yohanis Paiman Londong Mahasiswa Universitas Budi Luhur

Kabar duka datang dari dunia sepak bola. Sven-Göran Eriksson, mantan pelatih yang pernah menangani Manchester City, Timnas Inggris, dan Timnas Filipina, meninggal dunia pada usia 76 tahun, Senin (26/8/2024). Eriksson telah lama berjuang melawan kanker pankreas stadium akhir sejak awal tahun ini.

Bo Gustavsson, agen Eriksson di Swedia, mengonfirmasi kabar duka ini. Dalam pernyataannya, Gustavsson menyampaikan, "Keluarga meminta agar keinginan mereka untuk dapat berduka secara pribadi dihormati dan mereka tidak dihubungi," pesannya.

Baca juga: Menilik Rekam Jejak Pelatih Jurgen Klopp bersama Liverpool dan Prediksi Tim Baru

Eriksson diketahui sudah mengundurkan diri dari perannya sebagai direktur olahraga di Karlstad, Swedia, pada bulan Februari lalu, karena kondisi kesehatannya.

Dalam pernyataan yang dirilis keluarga melalui Sky News, disebutkan bahwa Eriksson meninggal di rumah, dikelilingi oleh orang-orang terdekatnya, termasuk anak-anaknya Lina dan Johan, cucunya, serta anggota keluarga lainnya. Keluarga juga meminta agar keinginan mereka untuk berkabung secara pribadi dapat dihormati.
 


Eriksson merupakan pelatih asing pertama yang menangani Timnas Inggris pada 2001, ketika skuadnya dikenal sebagai generasi emas yang berisi pemain-pemain seperti Steven Gerrard, Frank Lampard, David Beckham, dan Wayne Rooney. Setelah Piala Dunia 2006, Eriksson mundur dari jabatan tersebut. Ia kemudian melatih beberapa klub dan tim nasional, termasuk Timnas Filipina pada 2018 hingga 2019.

Di bawah kepemimpinannya, Inggris berhasil mencapai perempat final di Piala Dunia 2002 dan 2006, serta Euro 2004. Meskipun sering dikritik karena taktiknya yang dianggap konservatif, Eriksson tetap menjadi pelatih yang dihormati dan dikenal karena ketenangannya dalam menghadapi tekanan. Masa jabatannya juga diwarnai dengan sejumlah kontroversi, termasuk kehidupan pribadinya yang menjadi sorotan media.

Karier klub Eriksson juga cemerlang, dengan menangani 12 tim berbeda, termasuk Manchester City dan Lazio. Ia meraih total 18 trofi sepanjang kariernya. Salah satu momen berkesan di akhir kariernya adalah saat ia memimpin tim legenda Liverpool dalam pertandingan melawan Ajax pada bulan Maret lalu, di mana Liverpool menang 4-2.

Selain itu, Eriksson juga memiliki hubungan khusus dengan sepak bola Indonesia, terutama dengan striker legendaris Kurniawan Dwi Yulianto. Eriksson tertarik pada Kurniawan setelah melihatnya bermain untuk tim primavera Sampdoria, dan mengundangnya bergabung dengan skuad senior Sampdoria untuk tur Asia pada 1994.

Meski kesempatan itu tidak membawa Kurniawan ke skuad utama Serie A Italia, momen tersebut tetap menjadi bagian penting dari karier Kurniawan.

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News

Editor: Nirmala Aninda

SEBELUMNYA

Inside Out 2 Menjadi Film Animasi Pertama yang Meraih US$1 Miliar di Pasar Internasional

BERIKUTNYA

Apple Event "It's Glowtime" Digelar 9 September 2024, Luncurkan iPhone 16?

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: