Teknologi AI Makin Moncer di Industri Kecantikan, Bagaimana Pemanfaatannya?
23 July 2024 |
19:28 WIB
Teknologi kecerdasan buatan (AI) banyak membawa perubahan signifikan di berbagai sektor selama satu dekade terakhir. Dalam 5 tahun terakhir, AI banyak dimanfaatkan pada industri kecantikan. Penerapan teknologi AI dan AR (augmented reality) menjadi kunci penting dalam memperkaya pengalaman belanja konsumen .
Pasca pandemi, penggunaan AI makin menggeliat. Kini, AI tidak hanya digunakan untuk sekedar membantu konsumen berbelanja, melainkan juga meningkatkan interaksi antara konsumen dan jenama kecantikan.
Melansir data The Bussiness Research Company, pasar AI global dalam bidang kecantikan dan kosmetik diproyeksikan mencapai US$3,97 miliar pada tahun ini. Tingkat pertumbuhannya pun digadang relatif tinggi yaitu sebesar 19,5% sampai 2028. Ini menunjukkan bahwa minat penerapan teknlogi AI di industri kecantikan masih sangat besar di masa mendatang.
Baca juga: Butuh Adaptasi dan Modifikasi Teknologi Untuk Penerapan AI di Indonesia
Selain itu, potensi pengembangan teknologi AI juga masih terbuka sangat luas untuk memenuhi kebutuhan industri ini. Tentunya hal ini berkaitan dengan manfaat yang bisa diberikan oleh teknologi AI pada industri kecantikan itu sendiri.
Berdasarkan data State of the Connected Customer, konsumen masa kini berekspektasi tingg terhadap pengalaman personalisasi. Dorongan AI dalam memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi beriringan dengan peningkatan kemajuan teknologi yang mencapai 73%.
Selain itu, terkumpulnya data dengan bantuan AI membantu jenama melihat kebiasaan konsumen secara menyeluruh. Hal ini berguna untuk memberikan perjalanan belanja yang memuaskan bagi konsumen. Teknologi AI dapat membantu memilihkan produk atau layanan lainnya yang sesuai untuk konsumen secara akurat yang berujung pada penjualan.
Pemanfaatan AI dalam industri kecantikan juga turut berperan dalam pengembangan strategi bisnis yang lebh efektif dan efisien. Bagi jenama dan penyedia layanan kecantikan, penerapan teknologi AI dapat memberi solusi-solusi inovatif dan membuka kesempatan untuk melakukan berbagai pengembangan. Ini berlaku secara menyeluruh, mulai dari produk, penjualan, promosi, hingga operasional.
CEO Perfect Corp Alice Chang mengatakan, pihaknya selaku penyedia teknologi AI dan AR dalam bidang kecantikan selalu sedia dalam menganalisa kebutuhan pasar dengan cara penyediaan inovasi yang dapat mempermudah jenama dalam memberi layanan dan rekomendasi produk terbaik kepada konsumen.
“Karena saat ini, teknologi AI memiliki peran penting dalam mengubah pengalaman berbelanja,” kata Alice.
Alice menjelaskan, teknologi AI kini telah bergerak dalam ruang-ruang yang lebih penting, utamanya untuk memberi solusi yan dipersonalisasi sesuai permintaan dan kebutuhan konsumen yang berbeda-beda dan terus berkembang. Oleh karena itu, penerapan teknologi AI, dinilai Alice berperan krusial pada jenama kecantikan saat ini.
“Menerapkan teknologi AI sangat penting bagi brand untuk tetap kompetitif dalam lanskap yang semakin digital, di mana pendekatan yang dipersonalisasi dan berbasis data menentukan masa depan ritel,” katanya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Pasca pandemi, penggunaan AI makin menggeliat. Kini, AI tidak hanya digunakan untuk sekedar membantu konsumen berbelanja, melainkan juga meningkatkan interaksi antara konsumen dan jenama kecantikan.
Melansir data The Bussiness Research Company, pasar AI global dalam bidang kecantikan dan kosmetik diproyeksikan mencapai US$3,97 miliar pada tahun ini. Tingkat pertumbuhannya pun digadang relatif tinggi yaitu sebesar 19,5% sampai 2028. Ini menunjukkan bahwa minat penerapan teknlogi AI di industri kecantikan masih sangat besar di masa mendatang.
Baca juga: Butuh Adaptasi dan Modifikasi Teknologi Untuk Penerapan AI di Indonesia
Selain itu, potensi pengembangan teknologi AI juga masih terbuka sangat luas untuk memenuhi kebutuhan industri ini. Tentunya hal ini berkaitan dengan manfaat yang bisa diberikan oleh teknologi AI pada industri kecantikan itu sendiri.
Berdasarkan data State of the Connected Customer, konsumen masa kini berekspektasi tingg terhadap pengalaman personalisasi. Dorongan AI dalam memberikan rekomendasi yang dipersonalisasi beriringan dengan peningkatan kemajuan teknologi yang mencapai 73%.
Selain itu, terkumpulnya data dengan bantuan AI membantu jenama melihat kebiasaan konsumen secara menyeluruh. Hal ini berguna untuk memberikan perjalanan belanja yang memuaskan bagi konsumen. Teknologi AI dapat membantu memilihkan produk atau layanan lainnya yang sesuai untuk konsumen secara akurat yang berujung pada penjualan.
Pemanfaatan AI dalam industri kecantikan juga turut berperan dalam pengembangan strategi bisnis yang lebh efektif dan efisien. Bagi jenama dan penyedia layanan kecantikan, penerapan teknologi AI dapat memberi solusi-solusi inovatif dan membuka kesempatan untuk melakukan berbagai pengembangan. Ini berlaku secara menyeluruh, mulai dari produk, penjualan, promosi, hingga operasional.
CEO Perfect Corp Alice Chang mengatakan, pihaknya selaku penyedia teknologi AI dan AR dalam bidang kecantikan selalu sedia dalam menganalisa kebutuhan pasar dengan cara penyediaan inovasi yang dapat mempermudah jenama dalam memberi layanan dan rekomendasi produk terbaik kepada konsumen.
“Karena saat ini, teknologi AI memiliki peran penting dalam mengubah pengalaman berbelanja,” kata Alice.
Alice menjelaskan, teknologi AI kini telah bergerak dalam ruang-ruang yang lebih penting, utamanya untuk memberi solusi yan dipersonalisasi sesuai permintaan dan kebutuhan konsumen yang berbeda-beda dan terus berkembang. Oleh karena itu, penerapan teknologi AI, dinilai Alice berperan krusial pada jenama kecantikan saat ini.
“Menerapkan teknologi AI sangat penting bagi brand untuk tetap kompetitif dalam lanskap yang semakin digital, di mana pendekatan yang dipersonalisasi dan berbasis data menentukan masa depan ritel,” katanya.
(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)
Editor: Nirmala Aninda
Komentar
Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.