Ilustrasi art therapy (Sumber Foto: Freepik)

Hypereport: 10 Metode Art Therapy Unik di Dunia, Membuat Film sampai Bermain Peran

26 August 2024   |   11:30 WIB
Image
Kintan Nabila Jurnalis Hypeabis.id

Art therapy merupakan salah satu bentuk terapi yang memanfaatkan proses kreatif seni untuk mengelola kesehatan mental dan emosional seseorang. Melalui art therapy, orang bisa mengekspresikan perasaan dan pikiran mereka lewat berbagai bentuk seni, seperti melukis, menggambar, atau membuat jurnal. 

Mengutip American Art Therapy Association, terapi seni melibatkan pikiran, tubuh, dan jiwa untuk mengolah unsur kinestetik, sensorik, persepsi, dan simbolik seseorang. Hasilnya adalah komunikasi reseptif dan ekspresif yang bertujuan untuk mengatasi keterbatasan bahasa. 

Baca juga laporan terkait:  Dalam sesi art therapy, seorang terapis seni yang terlatih akan memandu individu atau kelompok untuk membuat karya seni, seperti menggambar, melukis, menulis, atau membuat patung, sebagai cara untuk mengeksplorasi perasaan dan pengalaman mereka. Sesi terapi ini bukan fokus pada hasil akhir karya seni, melainkan pada proses kreatif dan ekspresi diri yang terjadi selama terapi.

Art therapy banyak digunakan oleh sejumlah terapis di seluruh dunia untuk mengelola kesehatan mental dan emosional pasien mereka, baik dari anak-anak sampai orang dewasa. Mengutip dari Positive Psychology, berikut beberapa metode art therapy yang unik dan menarik yang pernah dilakukan di berbagai negara.
 

1. Membuat film

Terapi pembuatan film memungkinkan individu untuk membikin film pendek sebagai cara untuk mengekspresikan emosi dan pengalaman mereka. Teknik ini sangat berguna bagi mereka yang mengalami trauma, seperti veteran militer yang menderita gangguan stres pascatrauma (PTSD).

Dengan membuat film, mereka dapat mengeksplorasi pengalamannya secara visual dan naratif, sehingga dapat membantu dalam proses penyembuhan dengan cara menghubungkan kembali perasaan dan ingatan yang mungkin telah terfragmentasi karena trauma.
 

2. Membuat patung

Membuat patung dari tanah liat saat sesi art terapi bisa membuat pikiran dan perasaan jadi lebih lega, serta membantu menyalurkan emosi. Tanah liat digambarkan sebagai keadaan emosi seseorang yang abstrak, bisa juga cerminan diri sendiri atau bahkan orang lain. Tanah liat bisa ditarik, dipukul, atau diratakan sebagai cara kita untuk menyalurkan emosi.


3. Membuat topeng

Membuat topeng dengan berbagai bahan seperti tisu, kertas, atau tanah liat dapat menjadi cara untuk mengekspresikan berbagai peran yang dilakoni seseorang dalam kehidupannya. Topeng bisa digunakan untuk mengekspresikan emosi, kepribadian, dan karakter diri sendiri saat berinteraksi dengan orang lain, situasi, dan lingkungan. 
 

4. Menari atau menggerakan tubuh

Menggerakan tubuh seperti menari dapat menjadi bentuk ekspresi diri yang kuat untuk terhubung dengan tubuh dan kemampuan penyembuhan alaminya. Gerakan dapat meredakan stres dan bisa menjadi alat yang ampuh untuk mengelola emosi dan pikiran. 
 

5. Fotografi

Fotografi melibatkan penggunaan foto sebagai alat untuk mencapai kesadaran penuh atau mindfulness dan relaksasi. Dalam sesi terapi seni ini, klien akan diminta untuk mengambil foto dari hal-hal yang menarik perhatian mereka, kemudian diajak untuk merefleksikan perasaan dan makna yang terkandung dalam gambar tersebut. 

Teknik ini dapat membantu individu untuk lebih merasakan kehadiran dirinya pada saat ini, mengembangkan rasa syukur, serta lebih terhubung dengan lingkungan mereka. 

Baca juga: Terapi Musik Kian Diminati, Ini Penyebab dan Tantangannya
 
 

6. Bermain peran

Semua orang memainkan banyak peran dalam kehidupannya, baik di tempat kerja, sekolah, rumah, lingkungan sosial, dan dalam hubungan. Bermain peran atau role playing menjadi salah satu metode art therapy yang akan membantu kita mengenali emosi dan diri sendiri. 

Apabila tidak nyaman untuk mengekspresikan dirinya sendiri lewat permainan peran, mereka bisa menggunakan topeng dan boneka untuk mewakili diri masing-masing.

Terapi ini memungkinkan orang untuk mengeksplorasi peran yang tidak disukai, peran yang ingin dimainkan di masa depan, dan peran saat ini yang ingin dikembangkan. Permainan peran dirancang untuk meningkatkan kesadaran diri, memperkuat identitas, dan meningkatkan hubungan.
 

7. Membuat kolase

Sesi membuat kolase dalam art therapy adalah salah satu metode yang efektif untuk mengekspresikan emosi, mengeksplorasi identitas diri, dan memproses pengalaman hidup. Kolase adalah teknik seni yang melibatkan penggabungan berbagai bahan dan elemen, seperti potongan kertas, kain, foto, atau benda lainnya, pada permukaan untuk menciptakan komposisi baru.

Siapkan berbagai bahan seperti majalah bekas, kertas berwarna, foto, teks, kain, dan benda-benda kecil yang dapat ditempelkan. Jangan lupa alat-alatnya seperti gunting dan lem. Setelah menyelesaikan kolase, terapis dan klien bersama-sama melihat hasilnya dan membahas makna dari gambar dan objek yang dipilih. 
 

8. Membuat potret diri  

Menggambar potret diri sendiri atau self-portraiture dapat menjadi salah satu metode art therapy yang akan membantu orang-orang lebih rileks baik emosi dan pikirannya. Selain menggambar dan melukis, self-portraiture dapat dilakukan dengan berbagai metode seperti membuat topeng, patung, fotografi, dan lainnya. 


9. Membuat jurnal ekspresif

Metode art therapy dengan membuat jurnal ekspresif adalah pendekatan terapeutik yang menggunakan seni untuk membantu individu mengekspresikan perasaan, pikiran, dan pengalaman mereka. Kegiatan ini akan menggabungkan kata-kata, gambar, sketsa, kolase, atau foto untuk mewakili emosi, pikiran, peristiwa, kekuatan, dan pengalaman batin seseorang. 

Jurnal ini menyediakan tempat yang aman untuk mengekspresikan suara dan mempraktikkan ekspresi diri yang jujur. Dengan demikian, individu dapat memahami dan mengelola perasaan mereka dengan cara yang kreatif dan mendalam.
 

10. Mendengarkan musik

Terapi mendengarkan musik dapat dilakukan dengan individu atau kelompok. Terapis akan membutuhkan ruang bagi klien untuk duduk atau berbaring, serta alat lainnya seperti tikar yoga, bantal, dan perangkat yang dapat memutar musik.

Terapi musik bisa digunakan untuk membantu relaksasi, mengurangi stres, dan meningkatkan fokus. Musik yang menenangkan atau ritme yang konsisten bisa memiliki efek menenangkan pada pikiran dan tubuh. Terapi ini akan sangat membantu bagi klien yang sedang berduka, mengalami stres atau kecemasan berlebih, atau dalam pemulihan dari kecanduan. 

Baca juga: Resensi Buku Berdamai dengan Innerchild, Sebuah Terapi untuk Menyembuhkan Diri

(Baca artikel Hypeabis.id lainnya di Google News)

Editor: Syaiful Millah 

SEBELUMNYA

Hypereport: Sound Healing, Menyembuhkan Diri lewat Terapi Musik

BERIKUTNYA

Daftar Game Rilis September 2024, Ada Harry Potter: Quidditch Champions

Komentar


Silahkan Login terlebih dahulu untuk meninggalkan komentar.

Baca Juga: